saat ini Acha telah sampai di sekolah.sesorang menghampirinya acha mengagetkannya dari belakang.siapa lagi kalo bukan teman setianya itu putri." hai Cha..." ..
"ohh putri Lo ngagetin gue aja." balas Acha .
kini keduanya melangkah bersama sampai menuju kelas, baru mendapat beberapa langkah keduanya harus kembali di kagetkan dengan bunyi bel nyaring sepeda gunung yang akhirnya membelah keduanya. hal itupun membuat Acha geram.
" siapa sih tuh orang???" tanya Acha.
" Lo gak tau?? dia kan Juki. anak kelas sebelah IPS 3" papar putri.
" Juki??? masih jaman ya nama itu."....
"mana gue tahu, lagi pula katanya dia lebih suka nama itu" ..
Acha pun hanya menanggapinya dengan kata o. kini kembali keduanya menuju kelas, sampai dikelas Acha baru ingat jika hari ini sekolahnya memiliki event pertandingan basket antar sekolah di kota ini. apalagi Randy adalah kapten tim, sudah seharusnya ia menonton sekaligus mendukung. sebab mereka juga baru jadian bulan kemarin.manamungkin Acha akan mengabaikan Randy di acara penting seperti ini.
"ehh put nanti kita nonton Randy tanding ya!!!" kata Acha.
"ohh ya pastilah. satu sekolah juga pasti nonton Randy yang keren itu." balas putri.
"jangan lupa nanti kita bareng ajak Lian sama Sandra."....
beberapa jam pelajaran telah terlewati dan kini semua murid bersiap ke tribun untuk menyaksikan pertandingan basket dan mendukung sekolahnya agar dapat memenangkan pertandingan ini. Acha dan putri juga Lian serta Sandra melangkah menuju tempat pertandingan.
semarak para murid menyemangati jagoan mereka semakin meriah. bahkan penampilan anak cheers cukup memberi semangat lebih pada semua yang bersorak Sorai untuk jagoan mereka.pertandingan telah dimulai dan kini Acha duduk mengamati Randy dari kursi penonton bersama teman-temannya.
"ya ampunnnnn Randy ganteng banget.." puji Sandra.
" iya Cha lihat pacar lo, aduh pesonanya itu loh"....
"iyaaa tapikan disana ada Clara yang siap siap kasih perhatian ke Randy. gue juga sadar kali kalo Clara lebih cantik, populer yahhh setara lah dengan Randy" papar Acha dengan raut tanpa semangat.
"siapa bilang cantik juga Lo kok.baik, cuma.....rambut Lo aja yang sering di kuncir. besok gua Ama Sandra bakal make over loh sebelum kita berangkat sekolah.ok!!" ucap putri.
setelah babak pertama usai, semua pemain dipersilahkan untuk istirahat sejenak sesuai jeda waktu yang diberikan. dari kursi penonton Acha melihat clara yang mulai menghampiri randy.clara mencoba memberikan perhatian agar Acha jengah melihat keduanya dan pergi dari arena penonton pertandingan basket.
"wahhh apa apaan tuh anak." celetuk Lian.
yang berbarengan dengan ucapan Lian Acha lebih memilih untuk pergi dan mencari suasana tenang.
langkah Acha terhenti di kantin.ia tetap melangkah menyusuri kantin yang tidak ramai murid hanya beberapa saja.sepertinya pikirannya membutuhkan minuman kaleng yang dingin untuk merefreshkan otaknya.
dan kali ini tangannya hendak meraih minuman kaleng yang tersisa satu dalam lemari es minuman itu. saat tangannya hampir meraih, seseorang justru dengan cepat meraih dan langsung memberikan uangnya pada ibu win selaku penjual kantin.
"ehh itukan minuman gue!!!" kata Acha.
tanpa mempedulikan celotehan Acha cowok itu justru meneguk minuman kaleng itu didepan acha.
"mau Lo dulu atau nggak. yang pentingkan gue dulu yang dapet dan beli!!!"ungkap cowok itu.
"siapa cepat dia yang dapat. ya kan Bu" katanya meminta pendapat pada Bu win kantin.
" bener neng kata masnya." ...
" Lo denger kan!!" cowok itu mencari identitas Acha dan menemukan bordiran nama siswa diseragamnya." Acha!!" kembali ia meneguk minuman kaleng itu sampai habis.
"Lo mau...nih" cowok itu menarik tangan Acha dan meletakkan bekas kaleng itu pada Acha. selepas itu ia pergi begitu saja tanpa merasa bersalah sedikitpun." wahhhh tuh cowok bener bener.!!" gerutu Acha yang kemudian berbalik badan dan langsung melemparkan kaleng itu ke arah cowok itu. sementara sasaran yang ia tuju mulai membungkuk sebab menyalimi salah seorang guru yang ada didepannya.alhasil kaleng itu menghantam kepala Bu tika. mengerti hal itu Acha langsung berbalik badan memunggungi keduanya berpura-pura tidak tahu meskipun ia yang melakukannya.
"Achaaaaaa!!!!" teriak Bu tika. dan berhasil membuat Acha menghadap Bu tika.
"iya Bu..."
"iya iya...kamu tau apa yang baru saja kamu lakukan pada saya.?"
"sssaya gak sengaja Bu!!" kata Acha membela diri di hadapan Bu tika. sementara sasaran yang ingin ia lempari tadi sekarang justru seolah bahagia karna Acha mendapatkan teguran keras dari Bu tika.
"tidak ada alasan apapun. sekarang kamu bersihkan kantin ini kamu pel, sapu dan lap semua meja.!!" ..
"sekarang Bu..??"...
"apa mau kamu? SE..KA..RANG....!!!" kata Bu Tika tegas.
"Juki.. awasi dia!!" perintah Bu Tika pada Juki.
"baik Bu" ucap Juki seraya melihat Acha yang semakin geram padanya.namun juki tak mempedulikannya. selepas dari itu Bu Tika mulai meninggalkan keduanya dikantin yang masih sepi. acha begitu merasa kesal dengan keadaan ini, namun harus bagaimana lagi mau tidak mau ia harus melakukannya dengan ikhlas.
Kini acha mulai mengambil seperangkat alat untuk membersihkan seluruh menjadi kantin. sementara juki sendiri duduk bersantai seraya menikmati cilok kantin.
"yang bersih ya!!"kata Juki.
acha hanya mampu menggeram dalam batin, sedari pagi hingga sampai saat ini seorang didepannya benar-benar membuatnya jengkel. usai membersihkan semuanya, Acha mengambil langkah dan pergi meninggalkan Juki dan sekarang ia sendiri.
bel pulang sekolah telah berdering nyaring di setiap pendengaran para murid, semua murid mulai mana masih barang-barang di atas meja yang masih berserakan.
"dari tadi gue perhatiin lu cemberut mulu, kenapa?" tanya Clara
" nggak kok clar, gue cuma masih sebel aja sama cowok yang tadi pagi".
" maksud lu Juki.!!". tebak Clara
acha hanya memberikan angguk kan pada clara atas tebakannya tadi.
selepas dari itu, keduanya berada di depan gerbang menantikan angkutan umum yang biasa mereka gunakan untuk pulang sekolah.
"ehhh nanti lu ikut gue ya!!" kata Clara.
"kemana?" ....
"udah... ikut aja. ke tempat biasa"...
acha pun mengiyakan permintaan clara, meskipun sedikit ragu. tak lama taksi online pesanan mereka telah tiba. keduanya mulai memasuki taksi tersebut. sebab jika harus menunggu angkot yang lain itu akan memakan waktu yang lama.
kini Juki telah tiba dirumah sang oma, sejak kecil ia diasuh oleh opa dan Omanya yang begitu menjaga tradisi Jawa. bahkan nama Juki sendiri adalah pilihan dari opanya. sang opa lebih menyukai nama Ahmad Marzuki Martimbang. entah sebab apa namun Juki dikenal dengan nama Kiki, untuk sebutan keluarga dan nama panggungnya. dan nanti sore ia akan mengisi music di restoran milik keluarganya. yang kini dikelola oleh omnya.sebenarnya restoran itu adalah aset dari Almarhum ayahnya, namun karena Juki masih bersekolah dan belum mampu meneruskan usaha tersebut. keluarga mempercayakan pada om Toni, yang sudah sukses di bidang kulinernya.
kini sudah saatnya Juki untuk pergi ke restoran. beberapa menit yang lalu om Toni telah menghubunginya dan mengabarkan bahwa semua kebutuhan untuk band-nya telah siap