Chereads / Rebirth Improves Life (DROP) / Chapter 1 - Rebirth Improves Life Chapter 1: DEATH

Rebirth Improves Life (DROP)

🇮🇩QINTHIL
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 27.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Rebirth Improves Life Chapter 1: DEATH

Jalan gelap,basah dan ada genangan air, yang menandakan bahwa hujan baru saja turun, walaupun gelap dan basah tetapi masih ada beberapa orang dengan pakaian kotor dan compang camping menggelar kain dan tidur di samping jalan.

Di sudut jalan yang gelap dan basah ada seorang pria yang sedang duduk di sudut, pria itu memiliki wajah yang agak tua seperti seorang pria dengan usia 40 tahunan itu dikarenakan jenggot yang lebat dan tidak dirawat yang menyebabkan wajahnya tampak tua, tetapi jika dilihat dengan seksama dan teliti mungkin wajahnya terlihat seperti pria berusia 30an.

Pria tersebut memiliki tubuh yang kurus dengan tinggi 178cm dengan kulit coklat yang tidak terlalu gelap seperti gandum fitur wajahnya seperti orang asia mungkin lebih tepatnya asia tenggara dengan hidung yang tidak terlalu mancung, rambut hitam acak acakan yang seperti tidak pernah dirawat bahkan mungkin tidak pria tersebut tidak pernah mandi.

Pria itu adalah Irvan saputra, seorang pria asia tenggara mungkin lebih tepatnya indonesia, irvan memiliki wajah,kulit yang standar orang indonesia dengan tinggi 178cm itu adalah tinggi badan yang sangat bagus karena sebagai orang indonesia itu adalah tinggi badan yang bagus karena rata-rata orang indonesia atau asia memiliki tinggi badan 160-170cm mungkin ada yang lebih tinggi atau lebih pendek tetapi itu adalah tinggi badan rata-rata.

Irvan duduk disudut jalanan kota new york, ya ini adalah kota new york kota besar di amerika, semua orang datang kesini untuk mengharapkan kekayaan tetapi itu semua hanyalah mimpi karena tempat ini hanya berisi vampir, ya vampir-vampir keuangan ini akan menghisap uang semua orang, mungkin jika beruntung bisa menjadi kaya tetapi presentasanya sangat kecil bahkab tidak mencapai 1%.

Irvan datang ke AS dengan mimpi menjadi kaya tetapi setelah sampai disini apa yang dia dapatkan, yang dia dapatkan hanyalah penipuan dan penghinaan, sebagai seorang imigran apalagi dari asia kehidupan Irvan sangatlah menderita Bahkan hanya dalam kurun waktu 3 tahun dia sudah bangkrut dan hanya bisa menjadi gelandangan tanpa uang.

Sebenarnya Irvan sangat menyesal karena meninggalkan indonesia, walaupun dia di indonesia tidak terlalu kaya tetapi keluarganya memiliki tanah yang luas dan perkebunan, itu adalah kehidupan yang sangat bahagia dia tidak perlu bekerja keras tetapi uang selalu ada walaupun tidak terlalu banyak tetapi jika itu untuk makan,membeli rumah, bahkan mungkin menyewa pela**r.

Irvan diam diam menghelanafas dan perkata:"Huh, Hidup ini memang keras, uang seperti hujan ketika ditunggu tidak pernah datang tapi ketika datang hanya mengalir sesaat".

Irvan merasa perutnya mengerang kelaparan lalu dia bangkit dari duduknya dan berjalan menyusuri jalanan, jalanan gelap dengan lampu remang-remang dan basah disam ping kiri atau kanan terkadang ada orang yang duduk atau tidur.

Berjalan menyusuri jalan gelap dan basah irvan terkadang berhenti di tempah yang kotor banya sampah berserakan dan ia mengorek ngorek sisa sampah dan berharap menemukan sepotong roti yang dapat dimakan tetapi itu bukanlah hal yang mudah untuk menemukanya.

Berjalan dengan perut lapar bukanlah hal yang mudah, dengan perut kosong berjalan tanpa tujuan dan berharap menemukan sepotong roti atau mungkin beberapa sen uang.

Irvan berjalan terus kedepan dan keluar dari gang sempit, dia melihat pemandangan didepannya jalan besar dan ramai walaupun saat ini sudah tengah malam tetapi kota ini masih sangat hidup.

Jalan besar dengan samping kiri kanan adalah gedung gedung besar mulai dari gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, Hotel ataupun bangunan komersial.Pemandangan yang ramai dan makmur tetapi itu hanyalah sisi terang dari new york dan bukan sisi gelapnya.

Ketika memandang keramaian dan kemakmuran New York Irvan hanya menghelanafas karena ia dulu datang kesini dengan impian besar tetapi yang ia dapat bukanlah tangan hampa semuanya hilang, mimpi besar yang ia dambakan hanyalah sampah bahkan uang untuk makan tidak ada apalagi ingin menjadi kaya itu hanyalah MIMPI!!!.

Walaupun sering putus asa Irvan tidak melakukan bunuh diri karena dia adalah orang yang percaya pada tuhan walaupun terkadang ia selalu berpikir untuk bunuh diri tetapi itu semua ia urungkan dan tidak dilakukan.

Irvan berjalan kedepan dan terkadang sambil melihat kekiri atau kekanan untuk melihat apakah ada makanan sisa yang dibuang dipinggir jalan, ketika ada tong sampah Irvan akan melihat dan mengorek ngorek apakah ada sesuatu yang bisa dimakan.

Tetapi berjalan di keramaian bagi gelandangan terkadang bukanlah hal yang baik walaupun terkadang dia meliahat seorang wanita cantik yang sedang berjalan dengan seorang pria dia bisa menatapnya untuk memuaskan hasratnya, jika dia kurang beruntung biasanya wanita yang ia pandang akan berteriak bahwa ia akan memperkosa wanita tersebut jika dia beruntung dia bisa berlari jika sial mungkin sedikit babak belur.

Berjalan kedepan Irvan melihat ada seorang wanita yang sedang berdiri di bawah lampu merah, wanita itu memiliki rambut hitam panjang dengan pinggang yang langsing, bokong besar yang seksi tetapi dadanya sengangat kecil jika tidak salah 34B itu terlalu kecil jika 34C itu bagus tapi jika 34D sangat luar biasa, Bayangkan saja seorang wanita yang tingginya 170cm, memiliki tubuh seksi dan bokong besar tetapi payudar*nya kecil.

Irvan terus berjalan maju kedepan melihat wanita tersebut walaupun dia hanya melihat dari samping dia bisa melihat wajahnya yang cantik tetapi wajahnya menunjukan ekspresi yang sedih dan suram.

Irvan berjalan perlahan mendekat kewanita tersebut ketika dia berjalan sekitar 3m disamping wanita tersebut wanita itu berjalan menyeberang kedepan tanpa melihat kiri atau kanan padahal lampu lalu lintas masih merah.

Irvan melihat wanita itu berjalan kedepan dengan lambat dan seperti orang suram, Irvan melihatnya dan dia awalnya tidak peduli tetapi dia melihat ada mobil sport lamborghini dengan sangat cepat, Irvan berlari kedepan mendendekati wanita tersebut dan berteriak dengan keras:"AWAS!!!". Orang yang di sekitarnya juga mendengar teriakan Irvan, mereka juga berteriak menjerit, tetapi sepertinya wanita tersebut sedang melamun dan tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya.

Wanita itu tidak mendengarkan orang disekitarnya berteriak, Irvan sebagai orang yang didekatnya dengan refleknya berlari kedepan mendekati wanita itu dia inigin menarik wanita itu kebelakang tetapi dia sangat lemas karena lapar jadi dia hanya berlari kedepan dan mendorongnya.

Mobil itu melaju kencang dan menabrak Irvan, Irvan yang tertabrak mobil itu tubuhnya terpental, wanita yang didorong Irvan juga sadar walaupun terjatuh tetali tidak terluka parah dan hanya cedera kecil, wanita tersebut awalnya kaget dan tertegun lalu berteriak:"ahhhhhh!!!!"

Irvan merasakan tubunya sangat sakit, rasa sakit ini belum pernah dia rasakan, tubuhnya rasanya seperti hancur dan sangat sakit, Irvan hanya mendengar samar samar suara orang berteriak.

"Ahhhhhh"

"Ahhh"

"Ahh"

"Cepat tolong dia"

"Cepat panggil ambulan"

"Panggil polisi"

Suara itu sangat keras tetapi Irvan mendengarnya hanya samar samar entah itu suara wanita atau pria suara itu bercampur menjadi satu dengan rasa sakit yang luar biasa yang belum pernah ia rasakan, Irvan juga ingin berkata tetapi hanya bisa bersuara lirih dia hanya berguman:"Apa aku akan mati", itu adalah kata yang ia ucapkan tetapi hanya samar samar.

Irvan berpikir mungkin dia mati dan bertanya tanya apakah dia akan bertemu tuhan atau dewa, dia juga berpikir apa dia akan masuk neraka atau surga, dia merasa mungkin dia akan masuk neraka karena dia banyak berdosa terutama pada ibunya.

Rasa sakit terus berasa dan kesadaran Irvan perlahan mulai kabur.