Chereads / (Hot) Rebellion Vampire / Chapter 12 - 12 | Awal Perpecahan

Chapter 12 - 12 | Awal Perpecahan

12 | A W A L

P E R P E C A H A N

***

Trinity Kingdom.

Pusat dari kerajaan vampire di seluruh dunia. Total ada tujuh kerajaan vampire di seluruh dunia, layaknya benua.

Asia, Amerika Utara, Afrika, Amerika Selatan, Antartika, Eropa dan Australia.

Trinity Kingdom terletak pada kota yang dulunya disebut sebagai Washington, D.C., secara formal bernama Distrik Columbia dan umumnya disebut Washington, "the District", atau D.C. saja, adalah ibu kota Amerika Serikat. Distrik ini memiliki luas total 68,3 mil persegi, 61,4 mil persegi di antaranya berupa daratan dan 6,9 mil persegi (10.16%) sisanya berupa perairan.

Berlawanan dengan legenda perkotaan, Washington tidak dibangun di reklamasi rawa, namun tanah basah yang pernah menutupi wilayah di sepanjang sungai dan aliran air kota.

Dan gedung yang sekarang menjadi kastil dari Trinity Kingdom adalah gedung yang terletak di 1600 Pennsylvania Avenue di ibu kota federal Washington, DC. Atau lebih tepatnya dulu disebut dengan Gedung Putih.

Wilayah yang sekarang diduduki oleh Daniel dulunya bernama Detroit yang merupakan kota terbesar dan kota terpadat di negara bagian A.S. Michigan, yang merupakan kota Amerika terbesar dekat Perbatasan Kanada – Amerika Serikat, dan ibu kota county dari Wayne County. Dengan luas wilayah dan kepadatan penduduknya dulu, menjadikan wilayah itu begitu padat dengan populasi vampire.

Bisa dibilang, kota metropolitan para vampire. Dan kedudukan Daniel adalah layaknya seorang walikota. Sebagai seorang bangsawan, ia memang memiliki hak untuk mengatur daerah kekuasaannya.

Kehidupan vampire di Detroit hampir mirip dengan kehidupan sehari-hari manusia. Kau bisa melihat vampire berlalu-lalang di sepanjang trotoar. Mereka berbelanja, bekerja dan bahkan sekedar hang-out dengan perkumpulannya.

Sistem mata uang memang masih berlaku. Semuanya mirip dengan kehidupan manusia. Yang membedakan hanyalah, seluruh penduduk bukanlah manusia, melainkan ras penghisap darah.

Daniel sebenarnya bisa saja membantai semua vampire yang berada di wilayahnya dalam satu malam jika ia mau, namun hal itu akan mengundang kecurigaan pihak kerajaan. Jadi, sampai Daniel belum berhasil menghancurkan Trinity Kingdom, ia tak akan berbuat apa-apa pada vampire yang berada di wilayahnya.

Tentu saja, saat ia bisa menghancurkan Trinity Kingdom, bukan hanya vampire-vampire di wilayah kekuasaannya saja yang akan ia bantai, tetapi seluruh vampire di benua tempat ia berada sekarang. Dan hal itu akan terus berlanjut pada benua-benua lainnya.

Dengan kata lain, Daniel akan mengincar dan membantai vampire di seluruh dunia sampai tak bersisa. Tak peduli berapa lamapun hal itu akan terwujud. Dan sampai saat itu tiba, ia akan terus membantai vampire dan menyelamatkan manusia sebanyak yang ia bisa.

Untuk masalah werewolf, ia tak ingin memikirkannya. Terserah mereka berada di pihak siapa.

Namun satu hal yang pasti.

Jika werewolf akhirnya memilih sisi yang berlawanan dengan apa yang berusaha Daniel perjuangkan, maka Daniel pun tak akan berpikir dua kali untuk menghancurkan mereka semua.

Dari awal ia diubah menjadi vampire dan diberikan kekuatan untuk dapat melawan balik, Daniel sudah menetapkan hatinya untuk menapaki jalan yang gelap dan sangat panjang itu, meskipun harus melaluinya sendirian.

Ia akan terus berjuang, hingga ia sudah benar-benar menghilang dari dunia.

***

Daniel melangkahkan kakinya menelusuri lorong menuju sebuah pintu di ujung lorong. Di balik pintu itu, adalah ruangan di mana ketiga raja besar Trinity Kingdom, Perdana Menteri dan para bangsawan vampire yang masih tersisa berada.

Awalnya vampire yang memegang gelar bangsawan ada tiga belas, namun Daniel telah membunuh dua bangsawan yaitu Ridfield Ruccus Cobalt yang saat itu ingin menukar Mikaela dengan 'ternak' lain. Saat itulah Daniel menemukan Mikaela, adiknya yang sudah lama terpisah darinya.

Dan vampire kelas bangsawan kedua yang Daniel bunuh adalah Vincent Von Dutch.

Daniel berjalan melewati pintu yang dibukakan oleh kedua vampire yang sepertinya bertugas untuk menjaga pintu itu. Dengan sebuah karung berwarna hitam yang ia bawa di tangan kanannya, Daniel melangkah masuk.

Daniel duduk di kursi yang biasa ia duduki dan melempar karung itu ke arah Saveroth, si perdana menteri yang selalu berada di sisi Kovak, Novak dan Sovak, sang tiga raja besar vampire di kerajaan Trinity Kingdom. Daniel melemparnya tanpa berkata apapun.

Saveroth membuka karung berwarna hitam yang dilemparkan Daniel dan membuat Saveroth membulatkan kedua matanya lebar-lebar.

Di dalam karung hitam yang dilemparkan Daniel terdapat empat kepala, dan salah satunya adalah kepala dari Vincent Von Dutch.

"Apa itu?" tanya Kovak, membuat Saveroth menunjukkannya kepada ketiga raja.

Baik mata dari ketiga raja itu maupun mata dari Saveroth sudah berubah menjadi warna merah. Mereka berempat memancarkan aura membunuh yang sangat pekat, membuat atmosfer di dalam ruangan benar-benar terasa sesak.

"Jelaskan, apa maksudnya ini?!" tanya Kovak, sambil berusaha menahan amarah.

Ia pasti berpikir bahwa Daniel mengobarkan bendera perang pada Trinity Kingdom dengan menyerahkan kepala Vincent Von Dutch.

Daniel masih terlihat tenang, dan hal itu benar-benar mengganggu Kovak.

"Selain kepala Vincent, ada tiga kepala lainnya. Apa kalian tahu kepala-kepala siapa itu?" tanya balik Daniel, masih terlihat sangat tenang.

Selain Daniel, sepuluh bangswan yang masih hidup di dalam ruangan itu pun terkejut setelah mendengar bahwa Daniel baru saja menyebutkan kepala Vincent berada di dalam karung yang Daniel lemparkan pada Saveroth tadi.

"Kau membunuh Vincent? Waw, aku tahu kalian selalu bertengkar. Tapi aku tak menyangka akan jadi se-ekstrim ini. Kalau tahu akhirnya akan seperti ini, seharusnya aku menaruh taruhan kepadamu dari awal, hahahaha ... " celoteh Andrew Tomahawk, bangsawan vampire yang saat ini benar-benar tertawa.

Saveroth menumpahkan seluruh isi karung berwarna hitam yang ia pegang. Empat buah kepala terjatuh ke lantai. Salah satu pemilik kepala itu sudah diketahui, yaitu vampire kelas bangsawan bernama Vincent Von Dutch. Namun belum ada yang tahu siapa pemilik ketiga kepala lainnya.

"Mereka adalah werewolf." ucap Daniel yang membuat semua yang berada di dalam ruangan ini terkejut. "Dan juga, masing-masing adalah werewolf tingkat [Alpha]. Pasti kau mengerti apa yang kumaksud."

Tanpa harus Daniel jelaskan pun semuanya sudah bisa membaca situasi. Mereka sudah bisa menebak apa yang dilakukan oleh Vincent hingga membuat Daniel sendiri yang membawa kepalanya ke hadapan ketiga raja besar vampire seperti ini.

"Meski begitu, fakta bahwa werewolf telah melewati batas wilayah dari perjanjian yang sudah disepakati dengan si raja werewolf Aaron Coldnight, dengan memasuki wilayah kekuasaan vampire, itu bukanlah hal yang bisa dibiarkan begitu saja." cerocos Leonte Aur Vigoldi, bangsawan vampire yang duduk paling dekat dengan Daniel.

"Apakah kita akan kembali berperang dengan serigala jadi-jadian itu lagi?" ...

"Sepertinya hal ini akan menjadi sangat menarik." ...

"Jika hal itu memang terjadi, akan kupastikan untuk membantai mereka semua tanpa sisa." ...

"Aku lebih ingin mengambil alih ternak-ternak yang tinggal di daerah kekuasaan mereka selama ini. Kudengar, banyak gadis-gadis yang masih perawan di wilayah mereka." ...

Para bangsawan dalam ruangan itu hanya sibuk dengan pemikiran mereka sendiri. Sementara Sovak, Kovak dan Novak masih terdiam. Fakta bahwa werewolf lah yang melanggar perjanjian itu, benar-benar tak bisa dibiarkan.

Namun, selagi ketiga raja itu sibuk menerka dalam benak mereka tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, Saveroth si perdana menteri yang selalu berada di dekat ketiga raja besar vampire tak bisa melepaskan Daniel dari pikirannya.

Fakta bahwa Daniel yang menyebabkan semua kekacauan ini, membuat Saveroth semakin ingin mengawasi gerak-gerik Daniel lebih dari sebelumnya.

Entah apakah perang antar vampire dan werewolf akan kembali terjadi. Namun jika memang akan terjadi, Daniel tentu tak akan melewatkan kesempatan ini. Karena bukan hanya dirinya sendiri yang ingin menyerang vampire.

Dengan memanfaatkan kekacauan dalam peperangan, akan lebih mudah untuk Daniel memburu para bangsawan yang tersisa.

Ini adalah langkah yang sempurna.

***

*CHAPTER SELANJUTNYA AKAN BERISI TENTANG INFORMASI DARI TIGA RAJA VAMPIRE, PERDANA MENTERI DAN JUGA INFORMASI PARA BANGSAWAN. SAYA AKAN BUAT SECARA RINCI, KARENA KARAKTERNYA MEMANG LUMAYAN BANYAK, SEHINGGA DIHARAPKAN KALIAN YANG BACA GAK IKUTAN PUSING KAYAK AUTHORNYA WKWK