Chereads / Penguasa Petir, the CHEATER / Chapter 1 - AKU KEMBALI

Penguasa Petir, the CHEATER

🇮🇩ridomudo
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 7.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - AKU KEMBALI

Hari yang panjang dan melelahkan untuk Ke-12 penguasa yang saling bertarung beserta klannya untuk memperebutkan kekuasaan yang telah lama ditinggalkan oleh penguasa petir, yang telah wafat karena penyakitnya. 1 tahun 3 bulan 12 hari tepatnya pertarungan terus terjadi dan telah banyak memakan korban. Tidak ada satupun penguasa elemen yang mau mengalah untuk melepaskan kesempatan demi menjadi Penguasa Dunia. Ke-12 penguasa itu adalah penguasa api, asap, larva, air, uap air/embun, es, angin, tanah, batu, penguasa hewan, tumbuhan, dan penguasa cahaya.

Jauh di dalam desa petir, yang telah porak poranda karena pertarungan yang terus terjadi dan karena tidak adanya penguasa petir terkuat yang telah wafat, semua warga desa petir terkejut dengan kebangkitan sosok pemuda yang bangkit dari kematiannya. Sosok yang menjadi muda kembali saat bangkit, karena sebelum wafat, pemuda itu telah berumur ratusan tahun dan dikenal dengan nama Monra, sang kaisar petir. Seorang penguasa dunia yang diakui oleh The Emperor karena kekuatannya yang dahsyat dan ditakuti oleh penguasa lainnya sehingga, penguasa yang lain dipaksa tunduk karena Kaisar petir mampu mengalahkan mereka bersama pasukannya.

Sosok itu membuka matanya dan mencoba mengangkat tangannya yang terasa kaku karena sudah terbaring begitu lama. Dia lihat tangannya hingga menyentuh wajahnya yang terasa begitu dingin. "Dimana aku, dan mengapa badan ku sakit-sakit seperti ini?". pria itu terus berpikir sembari berusaha untuk duduk. Suara detakan tulang-tulang di badannya begitu deras hingga dapat di dengar oleh orang-orang di luar ruangannya.

Pintu kamarnya terbuka, terlihat seorang wanita tua memasuki kamarnya dengan wajah ketakutan tanpa bisa berteriak lalu tiba-tiba tergeletak pingsan. Penjaga yang selalu rutin bergantian berjaga di depan kamar sang kaisar memberanikan diri untuk masuk ke kamar pemimpinnya yang telah wafat itu. Mereka tidak percaya dengan yang mereka lihat, dan segera memberi tahu kepada seluruh pejabat dan keluarga terhormat istana petir atas apa yang terjadi di kamar sang kaisar.

"Kaisar telah bangkit dari kematiannya. Inilah saat nya kita kembali menguasai dunia dan diakui oleh the Emperor untuk menduduki kembali the Crown of mountain.". Seorang kakek tua yang merupakan adik dari kaisar mengumpulkan para pejabat istana dan keluarga terhormat istana di aula istana dan memberikan pengumuman. " kita tidak akan menjadi klan terendah lagi di dunia ini, karena sang kaisar telah bangkit dengan wujud yang sempurna". si adik mengumumkan kembali.

Sang kaisar yang bangkit kembali, duduk dengan pakaian biru, pakaian kebesaran dari klan petir dengan kalung emas dan rambut yang di ikat memanjang ke belakang dan celana panjang kain yang juga berwarna biru, yang semua pakaiannya terbuat dari sutra. Penjaga itu lalu membawa si nenek tua keluar kamar kaisar untuk diberi pertolongan, dan penjaga yang lain berlari menemui setiap pejabat dan keluarga istana untuk memberi tahukan kejadian ini.

Selang beberapa menit kemudian sang kaisar berdiri dan mengibaskan pakaiannya yang telah berdebu hingga ia terbatuk-batuk karena menghirup debu yang begitu banyak mengepul di sekitarnya. "uhuk uhuk. Pakaian apa ini? begitu berat dan membuatku sesak nafas. Ditambah lagi begitu banyak debu dan kotoran nya. Dan dimana aku sekarang?". Sang kaisar kebingungan dan memperhatikan sekitar ruangan istana yang begitu besar lalu mencubit pipinya sendiri karena tidak percaya dan takut kalau semua ini hanyalah mimpi.

Pintu kamarnya terbuka dan terlihat seorang pria tua yang menyatakan kepada kaisar kalau dia adalah adik dari sang kaisar. "Selamat datang kembali kaisar, kami yakin anda akan kembali hidup dan memimpin klan petir untuk berjaya di the crown of mountain seperti masa dahulu. Saya Raffi, sang penasihat, adik kandung kaisar, menawarkan diri kembali berada di samping kaisar dengan segala kesetiaan". Pria tua itu berjalan mendekati kaisar dan sedikit terkejut secara spontan karena mengendus bau yang sangat me nyengat yang berasal dari tubuh sang kaisar lalu berteriak kepada penjaga untuk me manggil pelayan agar segera membersihkan tubuh kaisar.

6 orang wanita muda cantik yang begitu anggun memasuki kamar kaisar untuk bersiap membawa kaisar mandi ke kamar mandi. Wajah kaisar memerah karena memikirkan akan dimandikan oleh para wanita cantik ini. "aku ingin mandi sendiri karena aku malu ada yang melihatku saat mandi.". Terjadi pertentangan di batin kaisar karena di hati kecilnya sangat ingin dimandikan oleh para pelayan wanita itu. Tetapi pikiran sehatnya saat itu mendominasi keputusan yang dia ambil secara mendadak. Dengan hati yang berat kaisar melangkahkan kaki meninggalkan para pelayan wanita yang seperti artis-artis korea itu.

"Kalian silakan kembali" perintah si adik kepada para pelayan itu. "Mengapa anda mau susah-susah mandi sendiri, sedangkan lebih mudah rasanya dimandikan oleh mereka?" tanya si adik yang tidak lain adalah penasihat pribadi kaisar. "Apa kamu tega merusak diriku pak tua. Oh, maaf, adikku.". Kaisar bingung untuk menjelaskan perkataannya, namun kaisar tetap berusaha membuat si adik mengerti maksud perkataannya. "Maksudku, aku tidak mau menodai kesucianku karena mereka. Aku akan menjaga kesucianku sampai aku menikah kelak.". jelas kaisar. Tapi malah membuat si adik semakin bingung dengan setiap penjelasannya.

"Ya sudah lah, aku mandi dulu ya. Terimakasih banyak kek, maaf, maksudku adik" kaisar berjalan ke ruang mandinya. Kaisar masih canggung memanggil sebutan adik kepada adiknya itu, karena si adik lebih cocok dipanggil kakek dilihat dari sisi manapun, baik penampilan maupun umur. Kaisar terkejut dengan ruang mandinya yang sangat besar dan bak mandi yang begitu luas dan satu buah gayung mandi, namun sangat kecil. "Kalau bak sebesar ini, rasanya lebih enak langsung nyebur daripada memakai gayung ini". Kaisar mengangkat gayung kecil yang dia sangka ringan itu. "Gayung apa ini? berat sekali. Lebih baik aku langsung nyebur dan berenang ke dalam." Kaisar meletakkan gayung kecil yang beratnya sekitar 10 kg. kaisar merendamkan badan dan berenang di dalam bak besar itu.

Kaisar menenangkan diri dan mulai memikirkan apa yang sudah terjadi pada dirinya. Kaisar mengembalikan memori lamanya agar teringat kembali masa-masa dia menjadi kaisar sebelumnya. Semua ingatan dirinya sebagai kaisar tidak pernah muncul dibenaknya karena sebelum terbangun di dunia baru ini, dia memang bukan seorang kaisar, melainkan seorang maniac game yang bisa dibilang jenius. Berbagai prestasinya sebagai pemain pro di beberapa game strategi membuatnya dikenal dengan sebutan Ramon,The Cheater.

Keadaannya saat ini membuat Ramon bingung dan harus memutar otak untuk bisa bertahan di dunia yang sama sekali asing untuknya.

Ramon mempersiapkan berbagai rencana dan rencana cadangannya. Ramon merendam badan dan membuat dirinya serileks mungkin untuk memikirkan ide-ide bagus yang harus dilakukan. Beradaptasi dengan cepat adalah keharusan disaat kejadian yang dia alami sekarang. Berpikir membuat dia cukup lama berendam di dalam bak besar itu. Banyak yang harus dia cari tahu terlebih dahulu baik mengenai identitas dirinya, lingkungannya, maupun dunia barunya ini. Untuk itu dia harus benar-benar memulihkan badan baru nya yang sangat perfect baginya. Ramon merasa harus melakukan gebrakan di dunia barunya ini.

Segala sesuatu sudah disiapkan oleh pelayan istana yang berjumlah 50an orang. Jumlah yang lebih dari cukup untuk melayani kaisar dan para bangsawan istana yang hanya berjumlah 15 orang. Kerajaan petir beserta daerah kekuasaanya telah banyak berkurang sejak kematian kaisar petir 1 tahun yang lalu. Dari kerajaan dengan kekuasaan terluas, kini kerajaan petir menjadi kerajaan terkecil di dunia ini. Selain hilang nya kekuatan terbesar dari negeri petir, kebencian yang sangat besar dari masing-masing penguasa kepada kaisar petir , membuat semua pihak ingin menghancurkan negeri ini.

Setelah menyelesaikan persiapan segala kebutuhannya, Ramon, kaisar petir yang baru keluar dari kamarnya untuk mempelajari lingkungan istana dan kerajaannya. Ramon banyak menggali informasi kepada adik kaisar terdahulu tentang masa lalu nya dan masa lalu dari dunia yang di huninya. Yang terkadang membuat si adik heran dengan kakaknya yang seperti kehilangan ingatan. "Mungkin karena sudah tertidur terlalu lama, tidak hanya badan kaisar, bahkan pikiran kaisar pun menjadi buntu. Apapun yang kaisar katakan dan yang ingin kaisar sampaikan, saya siap menjawab" kata si adik. "Baiklah kek, eh, maaf, adik" Ramon gugup karena salah bicara. Si adik terlihat tersenyum. "Aku ingin minta tolong padamu untuk mengumpulkan para pejabat kita agar aku bisa mengucapkan sepatah kata kepada mereka". Si adik segera melaksanakan titah kaisar, dan tidak perlu waktu lama untuk semua pejabat dan bangsawan istana agar berkumpul.

"Apa yang ingin kaisar lakukan sekarang?" tanya si adik saat mereka berada di lantai puncak tempat kaisar terdahulu sering memberikan perintah ataupun pengumuman. Ruangan ini memiliki tempat seperti mimbar yang dapat melihat langsung ke bawah karena setiap lantainya di beri ruang kosong. Sehingga siapapun yang berada di atas nya dapat melihat ke setiap lantai. Ramon berdiri di atas mimbar dan berbicara dengan suara yang paling keras yang bisa dia hasilkan. "WAHAI BANGSA PETIR" suara Ramon menggelegar memenuhi seluruh ruangan. Tiba-tiba Ramon berbisik kepada si adik " kita bangsa petir kan? aku tidak salah kan?". Si adik terkejut. "Benar tuan kaisar , aduhhh...", bisik si adik, dan si adik menepuk jidatnya.

"AKU, RAJA, eh, KAISAR PETIR TELAH KEMBALIIIIII....." Ramon langsung berbalik dan perkataannya yang singkat mendapat sambutan para penghuni istana termasuk prajurit dan pelayan dengan teriakan-teriakan penuh semangat dan bersambutan. "HIDUP KAISAR... HIDUP KAISARRR.... HIDUP KAISAR MONRAAAAA...". Ramon tertegun, "apa? Monra, ternyata namanya monra, apa itu sebabnya aku dipilih menggantikannya? namanya adalah kebalikan namaku?".