Chereads / CEO Dadakan / Chapter 230 - Memancing di Air Keruh

Chapter 230 - Memancing di Air Keruh

Kamu yakin membiarkan Zepri bergabung dengan rombongan Zai tanya Imelda.

Sekalian Zepri menjaga Prince, Prince pasti mau bareng Zai nanti.

Apakah nanti tidak canggung untuk mereka?

Zepri harus belajar dalam kondisi seperti itu. Kalau mereka beda kapal, maka akan membuat kesempatan temannya Zai itu mendekati dokter Shinta. Untung lagi lengket banget ini, jangan kasih kendor ucap Putra.

Apalah istilah-istilah kalian ini sekarang.

Biar kelihatan muda Iku, karena bagaimana pun masalah usia sampai sekarang membuat aku Insecured.

Kalau begitu infokanlah pengaturan kapalnya, biar tidak terjadi kebingungan nantinya.

Tenang saja, aku akan membuat semuanya terkesan natural dan kembali fokus ke Laptopnya.

Bang ucap Zai sambil menggendong Prince yang dari tadi menempel dengannya terus karena tidak boleh Feby dekat2 dengan Zai. Aku boleh mengajak Daniel dan teman-temanku memancing nanti.

Putra melihat ke arah Zai, aku sudah menyiapkan yacht tambahan untuk pengawalan. Tapi kalau kamu mau mengajak temanmu, aku akan menambah 1 kapal khusus untukmu. Aku akan meminta Zepri ikut ke kapal kalian untuk berjaga-jaga.

Sudah ada John menurutku sudah cukup.

Aku ingin Zepri ikut ke kapalmu bukan untuk menjagamu tapi untuk menjaga Prince dan Shinta.

Kenapa Shinta bang? Apakah mereka ada hubungan?

Sekarang baru pendekatan, selanjutnya aku serahkan pada mereka.

Tapi, aku sudah menjodohkan Shinta dengan salah satu teman baikku.

Artis juga?

Iya, mereka semalam sudah main bersama.

Semalam Shinta bersama Zepri di kamarnya.

Semalam Shinta bersama Zepri di kamar tanya Zai bingung.

Ya, mereka semalam bersama.

Yah bagaimana ini, bisa-bisa ngamuk ini Ray ucap Zai sambil menggaruk kepalanya.

Memang kamu menjodohkan Shinta dengan teman-temanmu tanya Putra.

Iya bang dan Shinta Shanti juga sudah setuju.

Tuhkan, benar kataku kemarin. Lebih baik diinfokan ke Feby soal rencana kita mau membantu Zepri ucap Imelda.

Zepri tertarik pada Shinta tanya Feby.

Ya, itu yang kami lihat. Tapi Zepri kan pemalu kak, jadi aku dan Putra membuka jalan untuk mereka berdua. Jadilah mereka semalam bisa bersama.

Bagaimana dengan Ray ya.

Kan baru kenalan semalam, pasti baru suka-sukaan biasa ucap Putra.

Ya, yang jadi masalah. Ray semalam sudah mengupload foto mereka berdua di sosial media miliknya, mana pakai caption with my angel lagi. Kalau sampai Shinta dengan Zepri, takutnya malah dapat tekanan dari luar.

Memang kenapa Zepri ucap Putra.

Ya, abang tau kan kalau Zepri itu kepala pengawal keluarga Zen sedangkan temanku kan artis terkenal.

Kamu tidak boleh berkata seperti itu Ai, ucap Feby.

Bukan maksudku bang membandingkan mereka, aku berani sumpah. Tapi aku hanya mengkhawatirkan Zepri serius ini bang.

Aku paham maksudmu. Zepri memang yang diketahui publik adalah kepala pengawal keluarga Zen tapi di luar itu Zepri adalah sekretaris dan Manager Perencanaan Pemasaran di AGC. Dan yang lebih orang-orang tidak tau juga, bahwa Zepri adalah keluarga bagi kita semua.

Semoga hal yang aku khawatrikan tidak terjadi, apa pun masalahnya nanti. Aku tidak ingin kalian diikut-ikutkan. Karena Ray sekarang benar2 lagi di atas popularitasnya, bahkan sudah jutaan yang melihat updatedan statusnya.

Ya, itu juga bukan alasan untuk membuat Zepri mundur kan tanya Putra.

Aku akan meminta Ray menghapus foto mereka dulu sekarang. Bagaimana pun Ray pasti tidak ada kesempatan kalau sampai pagi ini Shinta masih duduk bersama Zepri.

Kenapa harus di hapus ucap Putra, hal itu akan menambah pertanyaan orang-orang. Kamu ini bertahun-tahun jadi artis tapi masih juga ceroboh ucap Putra.

Biarkan saja, nanti AGC akan menyiarkan official pernikahanmu di stasiun TV dan Youtube jadi biarkan aku mengambil part untuk Zepri dan Shinta bersama di beberapa scene. Kamu tenang saja, besarkan saja hati temanmu ucap Putra sambil tersenyum.

Ah, kamu seolah-olah mengejekku bang ucap Zai.

Lah, mengejek apa coba ucap Putra. Aku bahkan sekarang sedang sambil bekerja, ni lihat. Demi pernikahanmu ini, aku dan Zepri harus tidur paling lama 2 jam sehari karena harus memeriksa pekerjaan setelah orang-orang pada tidur. Udah sana, bikin mood jelek saja abangmu ini pagi2 ucap Putra ke Imelda.

Sudah-sudah kita keluar saja ucap Imelda, kita main pasir di pantai dulu saja gimana sambil menunggu Daddy selesai dengan pekerjaannya.

Hore... ayo Ayah, Kak Feby ucap Prince kegirangan.

Kak Feby, Ibu ucap Zai sambil meninggalkan Prince yang mengejar langkahnya.

Abang mu itu yah, makin besar makin kekanak-kanakan ucap Putra.

Kamu juga Puku, bukankah kamu tadi memang senyum meremehkan. Entah itu karena Zepri lebih unggul dari pada temannya atau kamu meremehkan cara dia menanggapi Ray.

Putra tertawa senang, kamu selalu tau sebagaimana pun aku menyembunyikannya. Yah, akan ku beri hukuman kalau sampai Zepri kalah dari artis melambai itu. Mending bagus Zepri kemana-mana. Gagah, jago bela diri, lulusan terbaik dalam hal pengamanan dan S2 luar negeri lagi. Apa lagi coba kurangnya, muka nga' kalah jauhlah. Paling beda juga cara berpakaian dan warna rambut.

Kalau membahas cara berpakaian, aku tidak pernah melihat Zepri memakai pakaian warna lain selain hitam. Apakah kamu melarangnya Puku?

Tidak ada, sebenarnya kalau dia di kantor menurutku tidak perlu memakai pakaian hitam teruskan ya. Tapi dia walaupun bertugas di kantor tetap memakai stelan jas warna hitam. Mungkin biar terlihat lebih gagah di mata bawahannya jadi dia begitu.

Aku mendapat ide, bukankah bulan depan Zepri berulang tahun.

Terus apa hubungannya ucap Putra.

Aku akan memberinya baju saja sebagai kado dan syaratnya harus dipakai.

Bagaimana Puku?

Kamu atur saja ya Hon, aku mau fokus zoom dulu takutnya nanti di laut kita susah sinyal. Kamu main sama Zai dulu ya.

Baiklah Puku, bye ucap Imelda meninggalkan Putra yang terlihat menatap laptopnya lagi.

Suaminya ini, padahal sudah di bilang paman Dhani dia bisa menggantikan waktunya 1 minggu ini tapi dia tetap kekeuh ikut rapat melalui online.

Zai sibuk menggandeng Daniel untuk ikut, padahal sudah dikatakan jika dia masih trauma dengan laut sampai sekarang.

Aku tidak akan melepaskanmu, demi aku ucap Zai. Aku serius ingin memancing bersama mu ucap Zai.

Jujur Zai, aku sudah tidak pernah memancing semenjak Meldyan hilang. Aku tidak pernah melakukan hal-hal yang sering kami lakukan dulu semenjak dia tidak ada.

Anggap saja aku dirinya ucap Zai, bukankah aku adalah abangnya Imelda sekarang. Jadi, aku juga adalah sahabatmu ucap Zai ke Daniel.

Ikutlah kak ucap Imelda dari belakang, aku tau kamu masih tidak bisa merelakan kak Melda. Kami pun sama, anggap saja ini cara untuk mengenangnya. Dimana pun dia berada sekarang, aku yakin dia ingin kita menjalani hidup kita dengan baik.

Daniel menatap Imelda, kamu benar-benar sudah dewasa sekarang ucap Daniel.

Kurang dewasa apa aku kak ucap Imelda. Sudah beranak 2 ini, nanti nga' kerasa tiba-tiba anak2 sudah mau menikah.

Apa katamu ucap Zai, nga' ada. Prince harus benar-benar puas menikmati masa mudanya, jangan kayak kamu yang tiba-tiba masih kecil sudah menikah.

Masalahnya apa coba ucap Putra dari belakang.

Nga' ada bang ucap Zai. Kidding... Kidding...

Dan, ayo kita kabur sebelum kapal kita di tenggelamkan oleh bos AGC.

Jangan mancing-mancing kamu, mentang-mentang hari ini banyak temanmu di sini. Jadi kamu sombong ucap Putra.

Ayo Dan, kita jangan terpancing. Itu kalau sudah soal istrinya suka sekali memancing di air keruh. Mending kita kabur saja ucap Zai sambil tersenyum ke Putra.

Awas ya kamu ucap Putra.

Sudahalah Puku, hitung saja impas. Siapa suruh tadi kamu menjahilinya, seperti tidak tau Zai saja. Lagian juga, istrimu ini memang menikah cepat kan. Apa yang membuatmu tersinggung coba.

Semenjak menikah dia benar-benar tidak takut apa2 ucap Putra.

Dari bang Zai, jelas lebih muda kamu. Anggap saja dia sudah memasuki penuaan dini, jadi suka seperti anak2 lagi tingkahnya.

Putra langsung tertawa mendengar ucapan istrinya, penuaan dini sudah seperti iklan skin care kamu Iku.