Kalian tau, ketika aku kuliah kedokteran dulu. Tidak pernah terbayangkan jika ilmu ku melayani akan sangat membantu ketika melayani artis seterkenal ini, dia benar2 cerewet sekali. Sampai-sampai dia ketika sadar merengek untuk mempercepat pernikahan kami. Apakah sebenarnya dia sedang menyiapkan jebakan untukku ya, canda Feby ke mereka semua.
Ah, kamu baru sadar. Padahal aku sudah menjebakmu dari awal. Kamu tau, aku yang memilih dirimu untuk menjadi dokter Imelda saat itu. Putra sedang di luar kota, aku mendapatkan kesempatan emas begitu Imelda di bawa kerumah sakit. Ketika melihat seorang wanita cantik lewat di depanku tanpa menyapaku, di situ ego ku sebagai artis tertampan ini muncul. Wanita ini pasti dari zaman purba karena dia tidak menoleh sama sekali ketika aku lewat, sedangkan pengawal sibuk menghalangi orang untuk mendekatiku. Tapi si Feby ini, melewatiku tanpa menoleh kalau bukan di panggil dokter keluarga Imel.
Feby tertawa, pada saat itu aku ada pasien darurat. Mana ada waktu memperhatikan siapa-siapa yang kulewati. Lagian aku mengidolakan artis lokal, dan jarang bersosial media. Jadi taunya hanya sekelas R*za R*hard**n, atau juga Sultan Andara.
Tapi sekarang, kamu sudah tidak mengidolakan mereka kan ucap Zai sambil mengangkat tangannya menandakan meminta mereka semua berhenti mendandaninya.
Ai, biarkan mereka tetap bekerja.
Tidak mau, kamu harus menjawab dulu.
Baiklah, aku berjanji tidak akan mengidolakan siapa pun kecuali dirimu dalam hidupku mulai saat ini.
Janji.
Aku berjanji ucap Feby sambil memberi tanda agar mereka meneruskan mendandani Zai.
Buktikan ucap Zai.
Dengan apa Ai dan harus sekarang.
Ya, harus sekarang.
John keluarkan ponsel Nyonya.
John memberikan ponselnya ke Feby.
Upload foto kita berdua sebagai foto profilmu dan rubah status di media sosialmu bahwa menikah denganku.
Harus sekarang.
Sekarang, atau aku tidak ingin di hias lagi.
Baiklah, suami ganteng, suami baik, suami soleh ucap Feby membuka hpnya dan melakukan yang diminta Zai.
Apakah sekarang kamu senang ucap Feby menunjukkan ke Zai.
Tentu saja, aku sangat senang. Aku mencintaimu ucap Zai ke Feby sambil merentangkan tangannya.
Feby mendekat dan memeluk Zai. Aku juga mencintaimu Ai. Jangan bertingkah lagi, kasian para orang tua jika menunggu kita terlalu lama.
Baiklah, selesaikan segera ucap Zai ke para asistent yang membantunya.
Kenapa bu bos sempat menolak bos besar ucap Erick.
Aku hanyalah wanita biasa, bahkan tidak cantik ucap Feby. Aku terlalu insecured sehingga memiliki ketakutan sendiri ketika Zai mengatakan menyukaiku. Aku bukan takut diriku akan terluka tapi aku takut Zai yang akan terluka karena memilih wanita seperti ku.
Karena kalian tim ku, aku akan menceritakan hanya pada kalian kisah hubungan kami.
Seharusnya kan bos besar memang cerita ke Erick, tapi memang luar biasa menyembunyikannya.
Awalnya Feby memang tidak memperdulikanku sampai akhirnya dia setuju menjadi pacarku dengan satu syarat yang langsung aku setujui. Ketika Feby bersedia menerimaku dengan satu syarat yaitu meminta menyembunyikan status hubungan kami kepada siapapun termasuk abangku dan Imel. Jadilah termasuk kamu dan semua tim manajemen tidak aku beri tahu, untukku asalkan Feby mau menerimaku. Aku akan mengikuti semua keinginannya. Semua baik-baik saja awalnya, tapi lama-lama aku terlalu posesif. Aku ingin semua orang di dunia tau bahwa dokter yang hebat ini adalah pacarku. Aku mulai mengekangnya, membatasi ruang geraknya, meminta pengawal mengikuti kemana pun dia pergi. Sampai akhirnya, aku punya rasa ketakutan kehilangan. dr. Feby semakin dikenal orang karena menjadi dokter keluarga Zen, banyak dokter2 yang tidak seganteng diriku mencari perhatiannya. Mencari-cari kesempatan untuk bisa memiliki waktu bekerja sama dengannya. Ketakutanku semakin besar, aku sering marah tidak jelas dan meminta Feby tidak bekerja sama dengan selain dokter wanita. Feby makin tertekan, akhirnya pertengkaran tidak terelakkan.
Lalu kalian putus ucap Erick.
Absolutely not, amit-amit ucap Zai.
Semua tertawa melihat ekspresi Zai.
Tidak jawab Feby, saat Zai sakit pun aku berada di dekatnya. Tapi balik lagi, karena Imelda yang semakin tidak baik-baik saja. Bang Zain pulang ke Indo membawa dr. Christ.
Dan itu membuatku semakin menjadi-jadi. Aku marah dengan abangku, dan aku marah dengan Feby yang tidak melakukan apa-apa. Karena kesal, Feby sama sekali tidak menghiraukanku.
Akhirnya aku keracunan obat, karena salah mengambil obat.
Kenapa bisa?
Ya, bawaan emosi. Aku meminum obat tidak sesuai dosisnya, akhirnya aku keracunan obat dan harus di cuci perut. Yang melakukan juga Feby. Tapi karena sudah cemburu buta, aku malah mengusir Feby dari kamar ketika aku bangun. Maafkan aku by ucap Zai sambil meraih tangan Feby yang berdiri di sampingnya.
Iya aku tau, kamu tidak pernah bermaksud seperti itu padaku.
Kenapa kenapa bos besar bisa tiba-tiba koma?
Nah itu, baru juga di cuci perut. Aku kondisi masih marah dengan Feby karena lama sekali berbicara dengan dr. Christ, padahal yang mereka bicarakan adalah cara penanganan Imelda jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. Memaksa kondisi tubuhku yang masih sakit mengantar Prince dan tidak meminum obat. Akhirnya badanku ambruk, jatuh dan tidak sadarkan diri. Jadi, kalau kata bang Zain. Aku tidak sadar karena membentuk pikiran sendiri di alam sadarku bahwa aku sudah bahagia di sana bersama Feby.
Bagaimana kamu bangun?
Karena Feby setiap hari berada di sampingku, hari itu aku mendengar suara wanita lain di sampingku. Dan ternyata kalian tau siapa dia kan.
Ai, tidak boleh seperti itu ucap Feby.
Ya, hari itu Hirah memaksa untuk menjagaku. Karena Feby masih belum siap mengumumkan hubungan kami, jadi dia memilih untuk memberikan Hirah kesempatan menjagaku.
Begitu alam bawah sadarku merasakan yang mendampingku bukan Feby, aku memberontak dan berusaha memanggil Feby sampailah akhirnya fungsionalku bermasalah. Aku memasuki masa kritis, aku diinkubasi dan Feby mengusir Hirah serta semua orang diruangan itu.
Kenapa by kamu waktu itu membuka hubungan kita ke Hirah, aku pun sampai lupa menanyakannya padamu?
Karena buatku saat itu, tidak ada yang lebih penting di banding dirimu. Jika sesuatu benar-benar terjadi padamu saat itu, aku tidak akan sanggup lagi menjalani hidup ini. Aku memintamu menyembunyikan hubungan kita demi kebaikanmu, tapi jika hal itu malah menyakitimu untuk apa melakukan hal itu. Aku tidak perduli penilaian orang terhadapku, karena untuk mereka yang tidak mengenalku. Butuh waktu mereka untuk tau aku seperti apa, dan biar waktu yang menjawab semuanya. Tapi untuk mereka yang sudah mengenalku, mereka pasti akan bisa menilai sendiri baik buruknya diriku.
Kenapa bu bos besar masih menerima bos besar ketika dia sadar tapi cacat?
Yang aku cintai adalah Zai yang baik hatinya bukan Zai yang sempurna di dalam kamera. Aku mencintai hatinya bukan fisiknya. Walaupun Zai tidak bangun pun sampai kapanpun itu, aku tetap akan mendampinginya.
Terima kasih by ucap Zai.
Aku yang berterima kasih karena kamu akhirnya kembali, sehingga aku bisa membalas semua cinta luar biasamu selama ini. Dan bisa membalas penyesalanku karena tidak bersedia memberi tahu hubungan kita dulu kepada semua orang.
Maka dari itu, Feby sama sekali tidak menolak semua rencana yang sudah di buat oleh ku untuk pesta pernikahan ini. Walau pun dia kelelahan, dia tidak meninggalkanku seperti sekarang
Yah, sudah cukup mengobrolnya ucap Lulu.
Pengantin wanita harusnya tidak menunggui pengantin laki-laki berdandan. Ini malah terbalik, biasanya pengantin laki-laki menunggu pengantin wanita berdandan.
Susah ya kak kalau nikah sama artis, harus perfect ucap Feby.
Udah, kita duluan saja ucap Lulu.
Tapi Kak, bagaimana dengan Zai?
Siapa suruh dia lama? Kami duluan ya.
Kak, jangan culik istriku ucap Zai yang langsung berdiri.
Tuan, saya bantu ucap John. Mendekatkan kursi roda.
Bos Besar, tapi belum selesai ucap perias nya.
Sudah, dia sudah tampan. Biarkan saja, kalian ikut ke pesta juga kan.
Iya Bos.
Oke, bawa juga beberapa peralatan. Siapa tau ada yang harus diperbaiki selama acara.
Beres bos jawab mereka. Sambil mengikuti Erick ke tempat pesta di tepi kolam yang tersambung ke pantai.