Chereads / CEO Dadakan / Chapter 200 - Kamu Nyawaku

Chapter 200 - Kamu Nyawaku

Karena kondisi Zai yang kembali menurun walaupun sudah sadarkan diri, maka rapat tetap dilaksanakan tapi di kamar Zai. Putra yang mengambil keputusan, karena Imelda merengek kasihan melihat Zai jika harus ditinggal sendirian. Semua pengawal berjaga di depan kedua ruangan, Zai masih tidak melepaskan tangan dr. Feby. Sehingga dokter Feby terpaksa duduk di samping Zai sambil membahas proses persalinan Princess.

dr. Chris sudah membawa record persalinan Imelda waktu itu, tapi tidak mungkin di tonton di sini ucapnya. Karena bagaimana pun, hanya tim dokter yang akan menangani yang boleh melihatnya. Zai malah melingkarkan tangannya di lengan dr. Feby.

dr. Feby melirih ke Zai sambil menggelengkan kepala, Zai yang masih memakai oksigen mencoba menarik masker oksigennya hendak mengatakan sesuatu.

Baiklah, aku tidak akan kemana-mana.

Zain kesal melihat tingkah Zai, lalu mencubit lengan kiri adiknya itu.

Kalau mau di tonton di sini, maka dokter anestesi dan dokter penyakit dalam terpaksa kita panggil ke sini. Tapi bagaimana dengan Tuan Zai?

Apakah kamu tidak apa tanya dr. Feby?

Zai menganggukkan kepalanya.

Bagaimana dokter Zain tanya dr. Chris.

Tidak masalah, karena hubungan dr. Feby dan Zai sudah di publish paling nanti minta mereka di periksa sebelum masuk dan tidak boleh membawa Handphone.

dr. Chris agak menaikkan alisnya, baiklah. Tapi Nyonya Imelda bisa kembali ke kamar sekarang untuk beristirahat.

Terima kasih dokter ucap Putra, kami kembali dulu. Zai, kamu harus semangat, karena mau tidak mau besok kamu tidak bisa memegangi tunanganmu di ruang operasi ejek Putra ke Zai.

Zai memasang muka cemberut karena dia tau, besok Putra tidak akan mengizinkannya ikut melihat proses persalinan Princess.

Fiance? ucap dr. Chris

Ya ucap Zai menarik masker oksigennya.

Zai, dr. Feby langsung memasangnya kembali. Kadar oksigenmu masih naik turun, jangan sembarangan. Kalau kamu tidak menurut, aku tidak mau menjagamu.

Zai langsung mengalihkan mukanya melihat ke jendela.

Kamu tidak perlu menerangkan apa pun, semua orang di dunia juga sudah tau jika kamu sudah bertunangan. Walaupun tidak tau bahwa aku tunanganmu, tapi semua orang di sini juga tau aku tunanganmu kecuali dr. Chris jadi kamu tidak perlu membuktikan kepada siapa pun. Aku juga tidak akan lari dari mu, apa pun kondisimu. Jadi tenangkan dirimu, dr. Feby mengelus pundak tangan Zai yang masih memegang tangannya.

Jangan melihat ke arah luar terus, nanti matamu tidak bisa lurus lagi. dr. Feby berdiri dan duduk di sebelah Zai. Lihatlah ke aku, bukankah kamu sangat terobsesi pada kecantikanku ucap dr. Feby sambil memegang muka Zai.

Zai melihat ke arah dr. Feby, aku mencintaimu Feb ucapnya.

Aku tau ucap dr. Feby, karena itu kamu harus sehat dan kembali menjadi idola setiap wanita. Agar aku bisa dengan bangga mengatakan kepada semua wanita itu bahwa lelaki tampan ini adalah calon suamiku. Sekarang jangan banyak bicara, lebih baik kamu tidur. Aku dan beberapa tim akan menonton rekaman proses kelahiran Prince.

Kamu janji tidak meninggalkanku ketika aku tertidur.

Aku janji. aku akan tetap duduk di sini dan hanya akan bergerak jika kamu mengizinkan.

Baiklah ucapnya, dr. Feby membetulkan selimut Zai dan menutup separuh tirai agar dokter yang datang nanti tidak bisa melihat langsung.

Sepertinya ada baiknya dokter Zain menghipnotisnya ucap dr. Feby. Kenapa setelah bangun dari koma, dia menjadi seperti ini ucap dr. Feby pelan sambil melepaskan tangannya dari tangan Zai.

Aku pun kaget bahkan sudah seperti tidak mengenalnya, apa lagi terkait Hirah tadi.

Kaget karena dia masih membelanya.

Bukan ucap dr. Zain, kamu bisa melihatnya sendiri nanti ucap dr. Zain sambil tersenyum ke arah dr. Feby. Aku izin pamit dulu, ada beberapa hal yang masih harus aku urus ucap Zain. Aku titip Calon Suamimu ucap Zain sambil tertawa ke dr. Feby.

Zepri sudah membawa dokter yang akan bergabung dalam operasi Imelda besok. Mereka adalah dokter senior, dan orang kepercayaan ayah Imelda. dr. Feby memakaikan headphone ke Zai jadi mereka leluasa berbicara membahas untuk operasi besok.

Setelah hampir 1 jam pembahasan mereka, dr. Feby berlari ke arah Zai karena mendengar suara sesuatu dari arah Zai.

Zai sudah melepaskan masker oksigennya tanpa sadar.

dr. Feby langsung memakaikannya kembali.

Kenapa kamu berdiri, kamu mau meninggalkanku?

Aku membetulkan masker oksigenmu, kamu melepaskannya tadi tanpa sadar.

Aku sudah merasa enakan, dr. Feby melihat kadar oksigen Zai sudah kembali normal.

Baiklah, kita akan melepasnya tapi kamu harus janji jika merasa tidak nyaman ketika bernafas. Kamu harus memakainya kembali. Berhubung kamu sudah bangun, aku izin berbicara sebentar dengan para dokter. Kami tinggal sepakat 1 hal saja, jadi kamu tunggu aku sebentar ya.

Baiklah, tapi apa tidak boleh aku membuka tirai ini agar bisa melihatmu.

Aku akan duduk di situ, jadi kamu bisa melihatku tanpa harus membuka tirainya. Bagaimana pun kamu adalah artis terkenal. Kamu sedang tidak terlihat tampan sekarang ucap dr. Feby.

Baiklah, sebentar saja ucap Zai. Aku akan mengawasimu dari sini katakan itu pada dr. Chris.

dr. Feby hanya bisa tertawa mendengar kata2 Zai. Ternyata dia insecure terhadap dr. Chris.

Setelah membahas penutupan, dr. feby mengucapkan terima kasih kepada dr. Chris. Bahkan mereka sempat video call dengan beberapa dokter dari Jerman yang menangani Imelda dulu.

By panggil Zai sehingga memecah pembicaraan mereka.

Iya ucap dokter Feby.

Saya rasa cukup sekian dok ucap dr. Feby sampai bertemu besok pagi.

By, panggil Zai lagi. Aku ingin melihat kamu bicara dengan siapa saja.

dr. Feby mengernyitkan dahinya, kenapa lagi bocah ini gumamnya.

Iya, aku hanya bicara dengan dokter untuk operasi Imelda besok.

Aku ingin bicara dengan mereka ucap Zai.

dr. Feby menarik nafas panjang.

Dok, bisa tunggu sebentar ucap dr. Feby.

Jangan aneh2 ya Zai!

Aku hanya ingin menitipkan Imelda pada mereka. Apakah salah? Besok aku tidak bisa ikut keruangan operasi, karena kesehatanku ini.

Baiklah... baiklah... ucap dr. Feby yang perlahan membuka tirai yang menutupi Zai dan menekan tombol agar posisi Zai duduk.

Selamat malam dokter ucap Zai.

Selamat malam Tuan ucap mereka karena bingung.

Perkenalkan saya Jazid Malik, tunangan dr. Feby dan Abang angkat Imelda.

Wah, ternyata benar jika tunangan Tuan Jazid adalah dokter di rumah sakit ini. Senang bisa bertemu dengan Tuan secara langsung.

Senang bertemu dengan dokter2 semua, saya titip dr. Feby dan titip operasi Imelda besok. Mereka berdua ibarat Jantung dan Hati saya, jika sesuatu hal terjadi pada mereka berdua maka hidup saya tidak akan lengkap.

Zai ucap dr. Feby. Jangan bicara sembarangan.

Sampai sekarang dr. Feby masih tidak percaya jika dia sudah seperti oksigen untukku. Jauh darinya membuat aku tidak bisa bernafas, bahkan bisa kehilangan nyawa.

Sepertinya obat Zai melebihi dosisnya, dokter semua bisa kembali sekarang untuk istirahat karena besok kita akan melakukan operasi untuk persalinan Nyonya Imelda.

Kami izin pamit dulu Tuan, semoga lekas pulih kembali.

Dokter ingat ya, kalau melihat ada lelaki mencoba mendekati dokter Feby jangan lupa untuk diberitahukan bahwa dokter Feby sudah memiliki lelaki tampan sebagai calon suaminya.

Sudah... sudah ucap dokter Feby, dokter sekalian jangan terlalu di dengarkan perkataan artis ini. Dia sangat pandai berakting.

dr. Feby mengantar dokter2 ke pintu, sedangkan dr. Chris hanya bisa mendengar saja pembicaraan yang dia tidak pahami.

See you tomorrow mister, get well soon ucap nya ke Zai dan mengikuti langkah dr. Feby.

Zai memberi senyuman terpaksa, karena dia bisa melihat kalau dr. Chris menyukai calon tunangannya.