Chereads / CEO Dadakan / Chapter 175 - Dunia Baru Layan

Chapter 175 - Dunia Baru Layan

Dodzan mengingatkan Lay untuk tidak memberi tau kondisi Imelda kepada Putra. Kemarin Zain dan Lulu sudah berangkat ke Indonesia untuk mendampingi Imelda. Putra orang yang sangat perfeksionis dan pekerja keras tapi jika hal itu terkait Imelda maka fokusnya akan berantakan.

Lay teringat ketika kehamilan Imelda yang pertama, Putra bolak balik Jerman dan memilih lebih banyak di Jerman demi menjaga Imelda. Bahkan pada saat itu Daniel melakukan serangan bertubi-tubi ke AGC sampai dia memasuki dengan jalan menikahi Rania.

Layan meninggalkan Daniel karena Daniel mencoba menjatuhkan Dodzan. Dia sudah tidak dapat mentolerir lagi ketika Daniel berkali-kali merebut proyek Dodzan. Ketika Dodzan di bawa ke Jerman oleh Putra dan Dave untuk menghindari ThreeD company, Layan memilih meninggalkan Daniel. Layan hanyalah anak dari panti yang berusaha keras untuk bisa menaikkan derajat dirinya. Dia kuliah dengan uang beasiswa dan bekerja sebagai pelayan di malam harinya. Pertemuanya dengan Putra dan Chan dimulai dari Dewis mantan Chan dulu. Kala itu Dewis adalah tetangga di kontrakan Layan. Karena beberapa kali sering bertemu dengan Chan yang sedang berkunjung ke kontrakan dan mengobrol. Dia sendiri mengenal Putra dari Chan. Sebenarnya mereka tidak terlalu dekat tapi Putra pernah membantunya meminjamkan uang untuk membayar kontrakannya. Kala itu, Layan yang belum mendapat gajinya karena pemilik restoran tempatnya bekerja mengalami kecelakaan. Saat itu ketika pemilik kontrakan menagih uang kontrakan ada Putra dan Chan, sehingga Putra membayarkan uang kontrakannya tanpa sepengetahuan Layan. Sampailah ketika Layan sudah punya uang untuk membayar, dia baru tau bahwa Putra sudah membayarkan kontrakannya.

Setelah Putra melanjutkan kuliahnya ke luar negeri mereka tidak pernah bertemu. Lay baru tau jika Putra menikahi Imelda Putri dari saingan ThreeD Company ketika Daniel bermaksud mencelakai Putra. Awalnya dia sudah ingin meninggalkan Daniel tapi demi melindungi Putra secara tidak langsung, dia memilih bertahan dengan Daniel. Sifat Daniel dan Putra jelas bertolak belakang, mungkin karena didikan Tuan Bian juga yang membuat Daniel seperti itu.

4 tahun ini, Layan mendampingi Dodzan mendirikan perusahaan hingga sebesar sekarang. Sebenarnya Dodzan berencana menjadikan Layan direktur bagian tapi Layan memilih ke Singapore menggantikan Dave bergabung dengan AGC. Bukan hanya karena AGC lebih besar dari perusahaan Dodzan, tapi karena dia tau. Ini salah satu bentuk balas budinya pada Putra yang selalu tulus membantu orang2 di sekitarnya.

Putra memimpin rapat untuk memperkenalkan Direktur Cabang yang baru, Dave duduk di samping kanan Putra dan Lay di samping kirinya. Semua pegawai wanita sangat heboh, 3 orang yang di depan semuanya good looking. Layan yang campuran Jawa China membuatnya tidak seperti pendatang, belum lagi di usia yang matang dan masih singel.

Lay lebih mudah tersenyum di bandingkan Dave, jadi para pegawai wanita seperti dapat Bias baru.

Setelah rapat internal, siang nanti Putra akan melakukan zoom dengan Kantor Pusat dan Cabang di Jerman. Dia berencana akan pulang besok. Perasaannya benar2 tidak tenang setelah melihat muka Imel yang semakin tidak fresh seperti biasanya.

Dave masih harus menunggu hingga surat keputusan mutasinya di kirim dari Kantor Pusat, sembari menunggu dia akan mendampingi Layan.

Zain dan Lulu datang bersama Dokter Christian, dr Feby adalah dokter terbaik di AGC Hospital tapi dokter christian yang membantu kelahiran Prince setidaknya dia bisa menjadi teman diskusi dr. Feby.

Zai yang sudah menunggu kedatangan Zain bergegas ke ruangan dr. feby ketika Zepri mengatakan mereka sudah tiba. Sambil meminta Zepri menemani Imelda yang masih terbaring di tempat tidur, dia meminta Pur mematikan akses naik ke lantai ini.

Hb Imelda sangat rendah jadi rumah sakit akan menambah darah untuk Imelda segera tapi menurut catatan bahwa Nyonya adalah anak tunggal jadi kemungkinan tidak bisa di ambil dari keluarga karena pamannya Imelda pun di luar negeri.

Darahku AB + jawab Zai, aku bisa mendonorkan darahku.

Tapi bukankah kamu punya anemia ujar Lulu.

I'm okay Kak jawabnya, Bang Putra pun akan lebih tenang jika tau darahku yang di donorkan.

Kalau begitu kita bisa melakukan pemeriksaan sekarang jawab dr. Feby.

Bagaimana kondisi Princess sekarang?

Detaknya masih bagus, tapi jika tiba2 melemah maka kita terpaksa mengoperasinya.

Imelda pernah mengalami amnesia disosiatif, aku takut tekanan besar bisa membuatnya kehilangan memorinya kembali ujar Zain. Aku akan mencoba menghipnotisnya ketika dia tersadar nanti. Jalan satu2nya dengan membuatnya melupakan semua masalahnya sekarang bisa membuatnya tidak stress.

Bukankah lebih baik kita menginfokan ke Putra dulu. Ini terlalu beresiko ujar Lulu atau aku akan coba menanyakan perkembangan Putra dengan Layan.

Coba tanyakan perkembangan masalah ke Layan dulu. Baru kita putuskan memberi tau Putra atau tidak.

Layan sedang istirahat di apartemennya. Nanti malam mereka berjanji ketemuan di Lounge hotel tempat Putra menginap. Dia masih Jet Lag, penerbangan jarak jauhnya kemarin membuat matanya sedikit mengantuk.

Hampir setengah Jam Lulu menghubungi hp Lay, tapi tidak ada yang mengangkat.

Bagaimana tanya Zain?

Zai kamu adalah wali Imelda sekarang, Putra pasti mengerti semua keputusanmu pasti yang terbaik bagi Imelda.

Baiklah, kita transfusi sekarang saja.

Zai kita hanya bisa mengambil sekantong darimu. Tekanan darahmu sedikit rendah.

Tidak apa2, aku bisa ucap Zai ke dr. Feby.

Zai berbaring di kursi yang sudah di siapkan.

Aku ingin kamu yang melakukannya Feb...

dr. Feby menoleh ke arah Zai.

Baru ini Zai memanggilnya dengan nama...

Sorry, dokter maksudnya.

Tapi prosedurnya orang dari Lab yang akan melakukannya.

Aku memintamu ucap Zai ke dr. Feby.

Baiklah, dr. Feby meminta perawat mundur.

Zain melihat ke arah adiknya itu, sepertinya Zai mulai nyaman dengan dr. Feby.

Kamu pasti lelah, maaf karena aku memaksa kamu yang melakukannya. Aku tidak terbiasa di pegang orang lain, selain orang2 yang dekat denganku.

Karena kamu menganggap kita dekat, aku minta padamu jangan memaksakan dirimu. Kamu bisa tidak sadarkan diri jika memaksakan mentranfusi Imelda sendirian. Bukankah ada abangmu, apan kah dia tidak bisa mendonorkan darahnya?

Zain melihat ke arah dr. Feby, aku mengikuti golongan darah ayahku. Zai mengikuti Ibu.

Oh, begitu. Padahal jarang jika orang tua AB menurunkan AB ke anaknya.

Zain tersenyum ke arah dr. Feby dan mengajak Lulu keluar dari ruangan itu.

Chan sudah bicara ke Dave, Putra sedang teleconfrence. Jika mereka menginfokan sekarang akan memecah konsentrasi Putra. Lakukan semua yang terbaik, besok Putra akan kembali. Seteleh rapatnya selesai aku dan Layan akan memberi tahukan kondisi Imelda yang sebenarnya.

Jika memungkinkan, dampingi Putra besok ujar Chan ke Dave. Dia sangat labil kalau sudah urusan Imelda.

Baiklah, akan ku usahakan ujar Dave. Aku akan membahas ini dulu dengan Layan. Dia harus siap dengan segala kondisi yang ada.