Chereads / CEO Dadakan / Chapter 160 - Identitas Dania

Chapter 160 - Identitas Dania

Siapa anak perempuan tadi tanya Zain ke Imelda?

Dania dia teman satu kelas Prince, kenapa bang?

Sepertinya hanya Prince yang dekat dengannya.

Ya, awalnya Prince juga merasa kesal padanya. Abang tau kan bagaimana Prince, dia itu sangat ramah sama semua orang jadi ketika Dania tidak menjawab merespon dirinya dia sangat kesal. Bahkan di coba sampai 3 kali.

Terus... Terus... kok bisa akrab ujar Lulu.

Aku yang memintanya tetap menyapanya, karena aku kasihan takutnya Dania akan selamanya seperti itu. Anak2 itu sudah seharusnya bermain bersama-sama anak seumurannya. Jadi saja sekarang Prince satu2nya teman Dania.

Sepertinya anak itu memendam perasaan yang sangat besar ujar Zain. Saat dia menatap Audrey tadi terlihat jika dia tidak menyukai Audrey di dekat Prince.

Tapi anak2 memang seperti itu bang ujar Imelda.

Ya, tapi anak itu memang tidak seperti anak2 pada umumnya. Bahkan dia menjatuhkan dirinya ketika mengikuti Prince dan Audrey tadi. Terkesan dia sengaja mencari perhatian Prince. Kamu melihatnya juga kan Lu ujar Zain.

Aku tidak yakin itu faktor kesengajaan, tapi dia sudah sempat melangkah baru jatuh tadi ujar Lulu.

Apakah kamu mengenal keluarganya ujar Zain?

Aku tidak pernah menanyakannya, tapi sepertinya mereka orang tua yang sangat sibuk. Tiap hari Dania hanya di antar jemput seorang pengasuh dan sopir serta pengawal. Bahkan hari ini pun, dia di temani pengasuhnya saja.

Abang merasa jika Dania memiliki sesuatu yang di pendamnya, coba kamu tanyakan latar belakangnya. Bukankah kita harus mengetahui orang tua semua orang yang menjadi teman Prince demi keamanan dan ketenangan kita juga ujar Zain.

Selamat Siang Mommy, sudah mau pulang?

Iya Miss, Kita sedang menunggu Prince mengambil tas di kelas.

Baiklah, jika butuh sesuatu bisa katakan saja pada saya.

Tidak Miss, terima kasih. Kami akan pulang sebentar lagi.

Kalau begitu saya permisi ya Mommy, mau mengecek anak2 di kelas.

Eh, Miss... Boleh saya menanyakan sesuatu?

Ada apa Mom?

Hari ini saya tidak melihat orang tua Dania, apakah mereka tidak bisa hadir?

Kebetulan Mami nya Dania sedang ada syuting di luar negeri dan Papinya ada rapat penting di Singapore.

Maminya artis?

Iya mom, Artis Rania Putri.

Imelda langsung kaget, Apakah nama Papi nya Daniel Putra Bian?

Ya betul Mom, ada apa?

Oh tidak, saya mengenal mereka. Makanya saya kaget karena tidak menyangka Dania Putri mereka. Siapa nama lengkap Dania?

Dania Putri Bianca, ini sekolah ke 5 Dania dan syukurnya sekarang Dania sudah bisa di ajak komunikasi walaupun harus bersama Prince. Prince membantu komunikasi dengan Dania, selama ini dia selalu menutup mulutnya bahkan dia seperti patung awal2 datang. Sekarang Dania sudah banyak berubah. Prince hebat ujarnya.

Terima kasih Miss ujar Imelda.

Dia anak Daniel? Berarti dia yang pernah di ceritakan Dodzan. Dia kadang sesekali menemui Putri kakaknya di sekolah. Berarti Dania.

Memang ada apa ujar Zain? Kenapa harus menemuinya di sekolah?

Dodzan sudah lama putus hubungan dengan keluarga Bian. Dia sesekali akan menemui keponakannya di sekolah karena kasihan melihat keponakannya yang besar tanpa kasih sayang kakaknya. Keberadaan Dania bukan dalam rencana Daniel dan Rania. Rania terpaksa melahirkan Dania karena Rania terlanjur hamil dan Daniel melarangnya melakukan aborsi. Keponakannya hanya dibesarkan oleh Pengasuh dan Pengawal di rumah mereka. Daniel jarang pulang begitu pun dengan Rania, dia sibuk mengejar karirnya.

Imelda kaget mendengar penjelasan Lulu, air matanya menetes. Sungguh kasihan nasib Dania, pantas saja dia sangat tertutup. Ternyata dia tidak pernah menerima perhatian sehingga dia tidak belajar cara membalas perhatian orang lain.

Kenapa Daniel bisa sekejam itu pada anak kandungnya sendiri. Bukankah Daniel dulunya penyayang dan sangat perhatian. Kenapa dia bisa mengacuhkan anaknya sendiri.

Mel, Daniel baik denganmu dulu karena dia mencintaimu. Kalau saja Dania itu bukan anak Rania tapi anakmu mungkin situasinya akan berbeda. Mereka menikah karena ingin menyatukan kekuatan demi menghancurkan Kak Putra dan merebut AGC bukan karena mereka saling mencintai. Kehamilan Rania pun karena faktor ketidak sengajaan jadi mereka menganggap Dania sebuah kesalahan.

Bagaimana pun Daniel dulu pernah menjadi teman baik Kak Melda dan pernah menjadi orang yang baik mengisi masa kecilku, sehingga aku selalu merasa bahagia karena kasih sayang mereka berdua. Aku akan meminta Prince memperlakukan Dania dengan baik, agar dia tidak merasa sendirian dan bisa merasakan masa2 kecilnya dengan baik.

Kalau ada waktu, aku bisa membantu memberikan konsultasi untuknya. Jangan sampai nanti dia menjadikan Prince sebagai obsesinya. Obsesi yang salah tidak hanya melukai orang lain tapi bisa menyakiti dirinya sendiri.

Nanti aku akan cari waktu yang tepat, siapa tau ada kesempatan kita membawanya pergi tanpa pengasuh dan pengawalnya. Aku tidak ingin Daniel tau kalau Dania dekat denganku dan Prince. Aku tidak ingin obsesi Daniel mempengaruhi Dania. Aku ingin Dania hidup seperti anak2 di usianya tanpa memikirkan urusan dendam dan obsesi orang tuanya.

Aku juga setuju itu ujar Zain. Lebih baik mereka tidak tau jika Dania dekat denganmu. Setidaknya mereka tidak akan membawa Dania dalam urusan mereka. Dia sudah sangat terlihat tertekan dan takut kehilangan Prince, terlihat dari sorot matanya ketika menatap Audrey. Jika tidak kita yakinkan bahwa semua akan baik2 saja, bisa saja dia melakukan hal tidak baik untuk Audrey atau dirinya seperti tadi. Demi mendapat perhatian Prince dia rela membuat dirinya terjatuh dan melukai dirinya.

Semoga yang terjadi itu hanya prasangka kita saja Bang ujar Imelda.

Abang juga berharap demikian, karena jika dia sampai melukai dirinya untuk mendapat perhatian. Dania sudah dalam masalah psikologis yang serius.

Mommy kami sudah selesai teriak Prince dari arah kelas.

Apakah semua sudah di bawa Super Z??

Sudah Mommy, itu sambil menunjuk Jerem.

Kenapa Jerem yang bawa?

Tidak apa2 Aunty Mommy, Jerem yang mengambil tasnya dari Prince. Kapan lagi Jerem bisa membantu Prince!

Jerem ingin diajak main dengan Dania makanya bantu Prince bawa tas ujar Prince.

Jerem tersenyum malu-malu.

Kalau Dania besok sekolah, kita bisa bertemu ketika menjemput Prince. Aunty Mommy senang karena Jerem dan Audrey menyukai Dania juga.

Audrey takut sama Dania Aunty Mommy karena Dania tidak mau tersenyum sama Audrey.

Dania hanya belum mengenal Princess nya Prince saja, nanti juga Dania akan menyukai Audrey juga kata Lulu.

Oh, begitu!! Besok Audrey mau juga ikut mengantar dan menjemput Prince kalau begitu.

Anak Papa memang anak baik, ayo kita pulang dan mendirikan kemah untuk main malam ini.

Terima Kasih Papa, Audrey sayang Papa. Audrey mengangkat tangannya minta di gendong Zain.

Audrey sebuah suara memanggil dari arah ujung parkiran.

Papi teriaknya... Audrey berlarian ke arah Dodzan.

Papi-Papi, aku sangat merindukanmu ujar Audrey sambil menciumi Pipi Dodzan.

Me Too My Princess... Dodzan yang diciumi bertubi-tubi oleh Audrey hanya pasrah.

Audrey tidak merindukan Mami ujar Ajeng.

Tentu saja Audrey merindukan Mami juga. Audrey memberikan sebuah ciuman di pipi Ajeng.

Kapan kamu sampai tanya Imelda?

Kemarin malam, kami menginap di samping apartemenmu tapi kata penjaga kamu sudah lama tidak ke sana.

Aku sementara tinggal di rumah ibu. Bagaimana kamu tau kami di sini?

Prince sekolah di sini juga?

Kamu mencari Dania ujar Imelda. Dia sudah pulang duluan tadi.

Ya, tapi bagaimana kalian tau aku mencari Dania.

Hanya sebuah kebetulan, Dania teman sekelas Prince dan mereka sedikit dekat. Tadi ada sedikit accident. Jadi aku sempat menanyakan identitas Dania, makanya aku tau ternyata dia Putri Daniel dan Rania.

Apa terjadi suatu hal dengan Dania dan bagaimana bisa dekat dengan Prince? Di 4 sekolahnya yang lalu, bahkan Dania tidak memiliki teman sama sekali.

Singkat cerita, aku yang meminta Prince menjadi teman Dania dan akhirnya mereka sekarang sangat dekat. Kemana-mana selalu bersama.

Terus accident apa yang terjadi?

Audrey sepertinya cemburu dengan kehadiran Audrey dan dia menjatuhkan dirinya sehingga melukai kakinya.

Dania tidak pernah memiliki teman karena sifat tertutupnya. Bisa di katakan Prince teman pertamanya, mungkin karena itu dia sedikit insecure.

Bang Zain ingin mencoba berbicara pada Dania tapi jujur Dodz, aku kasihan pada Dania sepertinya dia kekurangan kasih sayang.

Tidak hanya kurang tapi dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Aku selalu mengunjunginya jika aku di indonesia, itu pun aku meminta Bibik pengasuh dan pengawalnya merahasiakan hal ini. Karena seperti yang kamu tau aku sudah lama memutuskan komunikasi dengan Keluarga Besar Bian.

Apakah kamu bisa membawa Dania keluar dan memberi bang Zain waktu untuk berbicara padanya?

Bisa, aku akan meminta bantuan Pengasuhnya untuk mengantarkan Dania ke apartemen ku. Kalian bisa datang setelah itu atau sebelum mereka datang. Biasanya mereka akan menunggu di mobil dan menjemput kembali setelah aku menghubungi mereka.

Baiklah kalau begitu. Aku hanya ingin membalas Daniel, karena dulu ketika aku seusia Dania Abangmu dan Kak Meldyan sangat menyayangiku dan selalu menjagaku. Aku hanya ingin memberikan sedikit kebahagian padanya seperti bagaimana Abangmu dan Kakakku memberikan kebahagiaan pada masa kecilku dulu.

Datanglah setelah menjemput Prince, aku akan meminta mereka mengantarkan Dania setelah kalian datang.