Chereads / CEO Dadakan / Chapter 142 - Idol

Chapter 142 - Idol

Lulu dan Zain tidak pulang sudah 2 hari. Zai bolak balik ke rumah sakit, untung Prince tidak begitu rewel 2 hari kemarin karena ada Audrey. Hari ini Audrey akan di jemput Dodzan. Karena putusan pengadilan sudah keluar, Dodzan dan Ajeng akan menikah di Jerman. Hari ini Dodzan akan membawa Audrey menyoba gaun untuk pesta mereka.

Lulu tidak pulang-pulang karena Jeremmy sempat demam kemarin. Prince memaksa ikut Zai pergi, jadi Imelda dan Putra pun sekalian menjenguk Jeremmy.

Zain menyambut senang kedatangan mereka, tapi lain halnya Prince. Dia tidak tau jika yang sakit adalah saingannya. Prince merengek mau bermain di lobby bawah saja karena merasa sangat kasihan dengan Jeremmy. Apa lagi dia sering kesal melihat Jeremmy yang sangat menyayangi Audrey.

Baiklah, kita ke bawah ya ucap Zai yang langsung menggendong Prince.

Lu, kamu belum sarapan kan. Istirahatlah dulu dengan Zai di Cafe bawah. Kamu belum makan apa-apa dari semalam ujar Zain.

Baiklah... Aku ke bawah dulu ya Kak Putra, Imelda. Sekalian aku akan menghubungi Audrey, menanyakan kabarnya.

Tidak apa-apa. Kamu bisa istirahat sebentar, biar kami yang menjaga Jeremmy. Imelda merangkul Lulu dan mengantarnya ke depan pintu sambil mengelus kepala Prince.

Imelda mengelus kepala Jeremmy yang tertidur nyenyak. Mukanya sangat mirip Lurey, sehingga sekilas Jeremmy mirip dengan Lulu. Imelda merapikan selimut Jeremmy dan duduk di sofa dengan Putra dan Zain.

Bagaimana bang? Apakah semua sesuai rencana?

Lulu mengembalikan cincinku ketika kami bertemu kemarin gara2 melihat Lucy memelukku.

Lucy?

Saudaranya Lurey.

Putra menepuk pundak Zain, jelaskan padanya. Lulu wanita yang baik, dia tidak akan berpikiran sempit. Mungkin kemarin karena terbawa emosi, tujuannya pulang sebenarnya bukan hanya karena Jeremny. Tapi karena kamu juga.

Sebenarnya cincin itu sudah dimasukkan kembali ke tasnya Lulu oleh Zai 2 hari yang lalu. Karena Lulu sudah tidak kemana-mana 2 hari ini, dia belum sadar cincin itu ada padanya.

Imelda tertawa, kenapa dimasukkan lagi Bang. Berikan lagi saja.

Lulu menolaknya dan dia tidak ingin membahasnya.

Suasananya bang, moment nya ujar Imelda. Aku pun dulu di tolak sama Daddy nya Prince awalnya ujar Imelda sambil melirik Putra.

Putra tertawa mendengar ucapan Imelda. Sudahlah Hon, aku malu kalau ingat dulu di ajak nikah sama anak umur 17 tahun.

Zain tidak dapat menghentikan tawanya mendengar ucapan Putra. Ah, aku sudah lama tidak tertawa seperti ini ujar Zain. 4 tahun ini hidupku sungguh tidak menarik karena tidak ada kalian.

Ya, begitu pun 1 tahun ini ucap Lulu dari arah pintu.

Imelda mengedipkan mata ke Zain.

Zain tersenyum ke arah Lulu, iya 1 tahun ke belakang memang tidak menarik karena tiap hari aku selalu memperhatikanmu saja. Bahkan kamu dulu benar-benar tidak peduli pada sekitarmu, kalau bukan karena Audrey dan Jeremmy kita pun tidak akan bisa saling menyapa. Kamu dulu sangat menakutkan, jangankan menyapa memandang saja semua orang tidak berani.

Putra tertawa, kamu baru tau Zain. Itulah aslinya dia, dulu dia di depanmu seperti itu karena tertarik padamu tapi jika dia tidak tertarik. Dia akan jutek padamu.

Zain menarik tangan Lulu, agar duduk di sebelahnya. Kamu sudah makan?

Ini aku membawakan untuk kalian juga, Prince sedang bermain di taman dengan Zai. Dia tidak mau di ajak kesini lagi.

Lulu memberikan sandwhich tuna ke Zain, dan beef ke Imelda serta Putra.

Ini latte mu, dan americano untuk Putra. Kamu Machiato Ice ujar Lulu.

Kamu ingat semua ini?

Tidak, ini semua Zai yang memilihkan.

Baiklah ujar Putra.

Zain, ini aku kembalikan lagi barangmu?

Putra dan Imelda saling berpandangan.

Baiklah ujar Zain, dia mengambil kembali cincin yang diberikan Lulu dan mengantonginya.

Lulu terdiam beberapa saat lalu berdiri. Dia melihat Jeremmy yang masih tertidur, meletakkan tangannya di tubuh Jeremmy untuk merasakan suhu tubuhnya dan memegang tangannya.

Aku izin keluar sebentar ya, ada yang perlu aku lakukan.

Hati-hati ujar Imelda.

Bang, kejarlah ujar Imelda.

Kejar apa?

Memang kalian ini nga ada yang peka, Lulu pasti berharap hal lain ketika mengembalikan Cincin tadi.

Bukankah dia berarti tidak mau menerimanya?

Cara mu yang salah, jangankan Lulu. Aku pun jika seperti itu pasti aku kembalikan. Untung saja Lulu lebih penyabar jadi mengembalikannya seperti itu.

Zain mengejar Lulu tapi Lulu sudah keburu naik lift.

Tuan, di bawah banyak sekali wartawan sepertinya ada yang mengupload video Tuan Zai dan Nyonya Lulu di medsos. Saya sedang membawa Tuan Zai dan Prince ke mobil.

Putra langsung menghubungi Dave.

Dave, hubungi pusat IT Aaw minta mereka menghapus semua video beredar terkait Zai dan Lulu.

Hon, kamu di sini jaga Jeremmy. Aku akan ke bawah melihat Lulu. Ada apa Puku.

Buka saja beritanya. Sebentar lagi Tim Aaw akan memblokirnya.

Imelda langsung membuka HP nya. Dia kaget melihat Live seseorang bahwa ada wanita yang menolak lamaran seorang pria.

Prince tidak terlalu jelas di video itu karena membelakangi kamera, bagaimana ini selama ini mereka selalu menutupi Prince.

Salah satu orang ada yang mengcomment bahwa itu adalah Jazid Malik. Apakah mereka sudah menikah? Anak siapa itu?

Imelda menghubungi Putra.

Puku, Prince ada di video itu.

Ya aku tau, Dave dan Tim sedang mengerjakannya. 5 menit lagi semuanya akan hilang. Kamu tenang saja, aku dan Zain sedang mengejar Lulu.

Begitu pintu lift terbuka tiba-tiba Lulu sudah dalam posisi di kerumuni oleh wartawan.

Hey teriak Putra. Apa yang kalian lakukan? Kalian bisa melukainya.

Zain langsung menarik Lulu ke dalam pelukannya. Zepri dan body guard Putra langsung menyuruh wartawan mundur. Teriakan dari wartawan membuat Lulu hanya menutupi telinganya dengan kedua tangannya. Zain menutupi Lulu dengan Outernya.

Mohon semuanya tenang, saya Putra Direktur Utama Aaw Group Company yang kalian lakukan ini termasuk kriminal karena kalian hampir melukai nya secara tidak langsung.

Tolong berikan jawabanan Tuan, kami hanya butuh jawaban.

Wanita ini adalah calon istriku, tidak ada hubungannya dengan siapa-siapa.

Tapi video yang beredar dia sedang bersama Jazid Malik.

Ya, karena Jazid Malik adalah adikku. Apa salahnya jika dia menunjukkan cincin ini, sambil mengeluarkan dari kantongnya. Ini adalah cincin pernikahan kami nanti. Calon istri saya ingin menanyakan pada Jazid tentang pendapatnya. Aku tidak ingin menjawab apa pun lagi.

Zain membawa Lulu masuk kedalam lift. Wartawan berteriak memberikan pertanyaan.

Mohon maaf ini adalah rumah sakit, tidak pantas rasanya jika teman-teman semua membuat keributan di sini. Saya mohon teman-teman bisa keluar sekarang, tim kami akan mengarahkan teman-teman semua. Putra memberi kode ke Zepri untuk mengambil alih dan membawa para wartawan ke luar rumah sakit.

Zain membawa Lulu ke atap rumah sakit.

Kamu sudah tidak apa-apa?

Lulu menganggukan kepalanya.

Trauma mu muncul lagi, rasa ketakutan yang terlalu besar.

Lulu mengatur nafasnya.

Kenapa kamu mengatakan aku calon istrimu?

Itu harapanku, tapi kalau kamu masih keberatan akan kuklarifikasi sekarang. Zain berdiri.

Tunggu, Lulu menarik tangan Zain.

Zain duduk kembali, beri aku kesempatan 1x lagi Lu. 4 tahun yang lalu dan sekarang, aku masih mencintaimu. Walau kamu masih belum bisa mencintaiku, beri aku kesempatan agar kamu bisa mencintaiku lagi. Beri aku kesempatan untuk membuatmu jatuh cinta padaku lagi. 1 kesempatan saja, jika ternyata kamu masih tidak mencintaiku. Aku akan mundur demi kebahagiaanmu.