Chereads / CEO Dadakan / Chapter 104 - Dingin

Chapter 104 - Dingin

Lulu terlihat malas keluar makan malam tapi dia tidak enak dengan Imelda. Bagaimana pun dia harus menghormati mereka berdua sebagai tuan rumah. Zepri mengetuk pintu kamar Lulu.

Ya!! Tunggu sebentar...

Nona sudah ditunggu di ruang makan.

Baiklah!! Katakan pada mereka aku berganti pakaian dulu ya.

Baik Nona...

Permisi Tuan!! Nona Lulu berkata sebentar lagi dia akan turun.

Kamu duduklah di sana, kita makan bersama...

Tapi Tuan, saya akan makan di belakang dengan Waren dan beberapa ART lainnya.

Selama aku ada, kamu makanlah bersama kami. Jika aku sudah kembali ke Indonesia, ajaklah semua untuk makan bersama menemani Imelda. Putra melihat ke arah Imelda.

Imelda tersenyum senang... Terima kasih Puku...

Imelda akan lebih semangat makan jika beramai-ramai seperti ini. Dan ini perintah, kalian harus menemaninya makan agar Imel tidak merasa kesepian ketika kami harus kembali.

Ah!! Memikirkannya saja aku sudah sedih ujar Imelda...

Aku akan selalu menemani mu ketika kamu merasa jenuh!!

Kami juga ujar Chan, aku sudah membuat grup periksa saja. Kami akan menemani mu setiap hari hingga kamu akan jenuh dengan kami.

Terima kasih untuk kalian semua dan Serrah apakah dia kurang paham bahasa kita?

Ya!! Dia mengerti bahasa Melayu, Inggris dan China. Tapi tau sedikit-sedikit bahasa kita. Jadi maafkan jika sedikit kurang bisa menanggapi pembicaraan kalian.

It's okey!! Serrah you can speak English with our. All of them can speak English Well.

Thank You Imel. this is first time for me know about Dave's Life. Until yesterday, He's misterious about his friends and family. I'm so happy to know about you all. He don't give me know about reason why I must go to here. I'm so surprise and happy.

(selanjutnya pembicaraan akan menggunakan bahasa Indonesia)

Lulu turun dan mengambil posisi kursi di samping Imel Chan. Sepertinya kursi itu sengaja di kosongkan untuknya. Dia duduk berada ditengah antara Imel dan Chan.

Apakah Lulu kurang sehat tanya Imel?

Oh tidak, aku hanya sedikit Jetlag jadi sedikit kurang nyaman.

Cobalah sedikit makan , siapa tau bisa membuat perutmu enakan ujar Imel.

Iya...

Suasana makan malam benar-benar kaku, Chan yang merasa bersalah pada Lulu sama sekali tidak bersuara. Sedangkan Dave mencoba memahami ucapan Serrah tadi. Sepertinya ini kali pertama Serrah mengungkapkan tentang perasaannya tentang Dave. Dave sedikit berubah ketika Serrah mengatakan tentang Dave yang menutupi tentang teman dan keluarganya.

Putra mencoba memecahkan suasana yang sepi ini. Zep, besok kamu urus terkait penundaan kuliah Imelda.

Baik Tuan!! Saya akan mengurus semuanya.

Tapi hanya Imelda, kamu tetap lanjutkan punyamu. Tidak mudah untuk bisa lulus Master di sini. Kamu tetap menyelesaikan kuliah.

Tapi Tuan, jika saya kuliah bagaimana dengan Nyonya?

Nanti akan ada Ibu dan Waren yang menjaga Imelda. Aku akan meminta Michelle menyiapkan pengamanan di luar selama kamu kuliah. Imelda akan tetap di rumah selama kamu kuliah. Jadi kesimpulannya Imelda tidak akan keluar rumah selama kamu kuliah.

Baik Tuan!! Sungguh berterima kasih Nyonya dan Tuan karena memberi saya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang sangat baik.

Selesai Master mu, kamu akan bergabung di kantor cabang di Jerman. Tunjukkan prestasimu sehingga aku tidak akan malu untuk menempatkanmu di Kantor Pusat.

Zepri terdiam...

Kenapa apakah kamu tidak ingin bergabung di perusahaan?

Tidak Tuan, aku hanya tidak menyangka bahwa Tuan sudah memikirkan sejauh itu. Sebenarnya aku tidak pernah berharap apa-apa, bagiku sudah menerima pendidikan terbaik seperti nyonya saja sudah membuatku sangat bahagia. Tidak pernah terbayang akan bergabung menjadi pegawai di AGC.

Dulu kamu menjadi pengawal Imel karena keahlian bela dirimu. Selama 4 tahun ini kamu sudah bekerja dengan sangat baik untuk menjaga Imel. Sudah waktunya kamu mendapatkan posisi yang lebih baik.

Wah!! Kalau begitu aku sudah bisa istirahat ya ujar Dave...

Ya!! Kamu bisa beristirahat dengan tenang jika kamu meninggalkan AGC...

Dave langsung melempar buah anggur ditangannya, kamu bilang aku hanya sementara sampai kamu menemukan orang yang tepat.

Aku kan memang belum menemukan orang yang tepat jawab Putra! Bukankah aku sudah mengatakan tidak akan menghalangimu jika kamu ingin kembali ke profesimu, hanya saja sesuaikan waktunya dengan waktuku.

Ah!! Itu sama saja, pernah terbayang selama berapa tahun ini apakah kita pernah bisa istirahat dengan tenang! Baru mau cuti ada aja kejadian...

Putra tertawa!! Nah kalau hal itu sepertinya memang nasib mu yang sial. Tiap kamu kembali ke Singapore ada saja kejadian di kantor yang membuat kamu harus segera kembali. Itu namanya Apes Jawab Putra.

Sepertinya kita memang perlu vacation bersama biar nasib mu tidak sial lagi Dave ujar Chan. Bagaimana kalau akhir minggu ini? tanya Chan sambil menoleh ke Lulu.

Tapi Lulu tidak menoleh dan menjawab apa-apa ke Chan.

Apakah kondisi Imelda memungkinkan untuk di ajak Jalan-jalan Lu tanya Chan?

Aku bukan dokternya, tanya saja dengan dokternya langsung.

Chan menahan emosinya, tapi kan dokternya pacarmu.

Zain bukan dokter yang menangani Imelda, Dokter Lurey yang menangani kandungannya dan Prof Stephen yang menangani pengentalan darahnya tanya saja dengan mereka.

Menurut pandanganmu sebagai dokter kira-kira bagaimana, apakah bisa Imelda ikut jalan-jalan?

Aku tidak bisa memberikan pandangan apa-apa. Karena pandanganku belum tentu sama dengan mu.

Lu, teriak Chan.

Aku sudah kenyang, aku kembali ke kamar duluan.

Lulu, mau sampai kapan kamu seperti ini teriak Chan.

Imelda kaget dan menjatuhkan sendoknya.

Chan, apa yang kamu lakukan. Imelda tidak boleh stress. Apakah kamu tidak bisa menahan emosimu? Imelda tidak baik melihat hal-hal ini. Anakku bisa stress. .

Maafkan aku Imel, Lulu berjalan meninggalkan Chan.

Maafkan aku Put, Lulu benar-benar kelewatan... Sikapnya sungguh ke kanak-kanakan. Aku sudah tidak tahan lagi ujar Chan.

Berikan dia waktu untuk menenangkan dirinya Kak Chan ujar Imel. Aku benar-benar terkejut mendengar kamu berteriak. Kamu tidak pernah seperti ini.

Entahlah, Chan duduk kembali di samping Tari. Rasa bersalahku padanya membuat aku tidak sabar mengatasinya.

Tari menepuk-nepuk punggung Chan. Apa yang dikatakan Imel betul Chan, beri Lulu waktu untuk mengerti maksud baikmu. Ada baiknya kita cari udara segar dulu ujar Tari.

Kami izin keluar dulu ya semua.

Baiklah!! Pakai saja Michelle, dia tau tempat-tempat yang bagus di Berlin. Siapa tau pikiranmu bisa lebih tenang setelah menghirup udara segar ujar Putra.

Padahal aku sudah menyiapkan film bagus untuk kita tonton hari ini. Dan aku sudah meminta Waren membeli popcorn juga. Sepertinya kita istirahat saja dulu hari ini ujar Serrah. Situasinya sedang tidak nyaman.

Baiklah!! Kami istirahat duluan ya Put...

Jangan terlalu di pikirkan bro, wanita memang mempunyai sudut pandangnya sendiri. Lebih baik kamu menghirup udara segar dulu biar tidak terlalu sesak nafas mu.

Dave menepuk pundak sahabatnya itu, Chan sangat menjaga Lulu selama ini jadi tidak aneh jika dia sangat terpukul sama yang dilakukan Lulu kepadanya.

Imelda menyusul Lulu ke kamar ketika Putra menyusul Chan ke luar.

Imelda mengetuk pintu Lulu beberapa kali tapi Lulu tidak menyaut sama sekali. Lu, kalau perasaanmu sudah enakan. Kamu bisa mencariku, aku selalu punya waktu jika kamu ingin bicara.

Lulu membuka pintu kamarnya, terima kasih Imel. Tapi perasaanku benar-benar tidak nyaman sekarang. Bolehkah aku mencarimu ketika aku sudah enakan?

Tentu saja!! Kapan pun kamu butuh teman bicara, aku akan selalu siap.

Terima kasih Imel. Lebih baik kamu istirahat dulu, mukamu sedikit pucat sepertinya kamu masih belum sehat.

Hemmm.... baiklah, aku kembali ke kamar dulu ya.