Imelda dan Zepri pergi ke pusat perbelanjaan pagi ini. Dia sudah berjanji akan memasakkan sesuatu untuk Putra.
Nyonya apakah ada hal lain yang ingin di beli?
Aku rasa cukup Pri. Lagian Putra juga tidak minta yang aneh-aneh. Dia hanya ingin di bawakan makan siang. Tadi pagi sudah kubawakan sandwhich, apakah dimakan?
Sepertinya sudah Nyonya, saya tadi lihat ada kotak makan di Bagasi belakang.
Pri, apakah kamu sudah memiliki pacar?
Belum Nyonya, dikontrak saya tidak boleh memiliki pasangan.
Kenapa?
Karena takut mengganggu konsentrasi menjaga Nyonya. Jika saya memilih memiliki pasangan maka saya harus mengundurkan diri.
Jujur ya... Ini Jujur...
Apakah tidak berat syarat itu untukmu?
Sebenarnya tidak nyonya, karena saya sama sekali belum ada pikiran mencari pasangan hidup karena saya masih harus mengurus 2 adik perempuan saya sampai mereka lulus sekolah menengah atas setidaknya.
Apakah gajimu tidak mencukupi untuk menguliahkan mereka?
Lebih dari cukup Nyonya, semenjak saya bekerja sama Tuan dan Nyonya setidaknya saya tidak perlu khawatir tentang biaya pendidikan mereka. Tapi mereka tidak mau kuliah.
hemm!! mungkin mereka pikir kamu belum mencari pasangan karena masih ada mereka. Makanya mereka tidak ingin kuliah tapi langsung bekerja untuk mengurangi bebanmu.
Sepertinya begitu Nyonya!!
Kamu bujuklah mereka karena pendidikan juga penting, masalah kamu tidak boleh memiliki pasangan selama menjadi pengawalku. Aku tidak setuju. Akan aku bicarakan ke Putra tentang ini.
Jangan Nyonya!! Saya lebih nyaman seperti ini, benar jika kita sudah ada orang yang kita lindungi akan memecah pikiran kita.
Baiklah!! Anggaplah sekarang memang dalam kondisi kamu harus terus mendampingiku, nanti akan ada masanya aku sudah bisa menjaga diriku sendiri. Carilah pasangan untukmu...
Zepri hanya tersenyum mendengar ucapan Imelda.
Melda panggil seseorang dari arah belakang!!
Rey ujar Imelda...
Zepri mendekati Rey dan memastikan Rey tidak bisa terlalu dekat dengan Imelda.
Apa apaan sih kamu ini, kita teman satu kampus loh. Kenapa kamu menghalangiku?
Maaf Tuan Rey, kita tidak sedang berada dilingkungan kampus. Karena itu aku harus menjaga jarak semua orang dari Nyonya.
Melda apa-apaan ini, bukankah ini konyol?
Rey, apakah ada yang mau kamu katakan? Zepri hanya menjalankan tugasnya. Kita tetap bisa bicarakan.
Sebegitu tersiksanya kamu Melda, sampai Putra menghalangimu berinteraksi dengan orang lain. Aku tau Putra menikahimu karena perusahaan ayahmu kan?
Kalau yang kamu butuhkan orang yang bisa mengambil posisi ayahmu, kenapa harus menikah? Bukankah bisa diberikan kuasa! Kenapa kamu harus menyiksa dirimu dengan menikahinya. Apakah kamu sudah tidak mencintaiku lagi?
Rey!! Kisah kita sudah lama berakhir. Lebih baik kamu tidak usah membahas soal ini lagi. Jika tidak ada yang ingin kamu bicarakan, aku pamit duluan!
Melda beri aku waktu untuk menjelaskan semuanya padamu!! 10 menit saja, kita bisa bicara di sana sambil menunjuk sebuah cafe.
Maaf Rey!! Lebih baik tidak usah kita bahas lagi. Aku harus segera pulang dan ke kantor Putra.
Zepri mengikuti langkah Imelda yang meninggalkan Rey.
Melda, aku tidak akan membiarkan kamu terluka lagi. Akan aku cari cara agar kamu tidak menderita seperti ini.
Imelda tidak menggubris teriakan Rey sama sekali. Dia sudah lama menutup perasaannya pada Rey bahkan sebelum kejadian ayahnya meninggal.
Nyonya apakah nyonya baik-baik saja?
Ya!!!
Apakah nyonya butuh sesuatu?
Kita langsung pulang saja, dan aku ingin kamu tetap berjaga di Apartemen. Aku tidak ingin ada tamu yang tidak diundang datang.
Baiklah nyonya!!
Imelda memasak Ayam Karage, Capcay Seafood dan Menggoreng Tahu. Dia membawa bekal untuk Putra dan satu rantang untuk Dave dan Zepri.
Zepri mendampingi Imelda untuk mengantarnya keruangan Putra. Semua orang melihat Imelda yang datang di dampingi Zepri. Ini kali pertama Imelda datang ke kantor setelah mereka menikah. Pertama dia datang sebagai Calon CEO, Lalu kedua dia datang untuk mendukung Putra di rapat pemilihan CEO, dan ini kunjungannya ketiga sebagai Istri dari CEO.
Imelda menyapa sekretaris Putra. Shinta sekretaris Putra di kantor, tapi sekarang Shinta hanya sebagai sekretaris di depan sedangkan aktifitas Shinta ke Putra melalui Dave Sekretaris Pribadi Putra. Shinta masih lajang dan cantik, Imelda tidak pernah meminta Putra menjaga jarak dari sekretarisnya tapi Putra sepertinya lebih tau cara menjaga nama baiknya.
Selamat siang Nyonya!!
Hay Shinta, apa kabarmu?
Sehat Nyonya!! Semoga Nyonya sehat selalu.
Terima Kasih Shinta, apakah Tuan ada?
Ada Nyonya, silahkan nyonya. Tuan sedang bersama Dave di dalam.
Terima Kasih.
Hay!! Sepertinya kalian sedang bicara serius!!
Hay Hon, sini Putra menepuk kursi disampingnya.
Apakah aku mengganggu?
Mana ada ceritanya Nyonya besar datang mengganggu ujar Dave. Aku keluar dulu kalau gitu Put, kamu lanjut sama Imelda.
Eh, Dave!! Ini aku bawakan makan siang untukmu dan Zepri juga. Imelda menyerahkan satu tas untuk Dave.
Wah!! Kenapa kamu sibuk-sibuk?
Udah nga usah basa basi, bawa ini ucap Putra ke Dave!!
Thank You yach... Dave dan Zepri keluar....
Imelda membuka bekalnya dan menyiapkannya di atas meja.
Kamu yang memasak semua ini?
Nga aku beli di restoran depan!!
Serius?
Imelda tertawa, udah cicipin dulu.
Imelda menyuapkan ke Putra. Gimana?
Enak!! Ini kamu masak atau beli?
Masak jawab Imelda!!
Hem... enak banget serius. Enakan masakan kamu dari pada makanan di kantin ujar Putra.
Kamu pasti mau nyenengin aku aja.
Nga serius Iku, enak banget. Aku mau kamu yang nyiapin makanan ku kalau kamu lagi nga kuliah kayak gini.
Iya!! Tapi bayarannya mahal loh...
Nga masalah, aku kasih semua hartaku untukmu.
Imelda tertawa sambil memukul pundak Putra.
Puku, tadi pas belanja aku ketemu Rey!
He eh... Putra masih melanjutkan makannya tanpa melihat ke arah Imelda.
Sepertinya dia salah sangka tentang pernikahan kita
Salah sangka gimana?
Dia tadi bilang akan mengeluarkan ku dari penderitaan. Sepertinya dia mengira bahwa aku terpaksa menikah denganmu. Apakah aku perlu menjelaskan padanya?
Menurutmu jika kamu jelaskan dia akan mengerti?
Tidak!! Menurutku dia akan melakukan sesuai dengan pandangannya!!
Ya, kita sudah taukan resiko ini. Memang orang akan beranggapan bahwa kamu dan aku menikah karena mengamankan posisimu di perusahaan. dan ada yang berpikir aku menikah denganmu untuk posisi ini. Tapi aku tidak perduli. Bagiku cukup kamu tau maksudku itu sudah cukup.
Imelda membereskan meja dan bekal yang dibawanya. Lalu dia duduk di pangkuan Putra.
Puku, terima kasih karena sudah berkorban banyak untukku.
Putra mengelus kepala Imelda, kamu tau kan kalau aku sangat mencintaimu. Buatku kebahagiaanmu yang utama. Tapi kalau seperti ini, aku tidak akan tahan untuk melepaskanmu.
Imelda mengecup kepala Putra. Aku pun berharap kamu tidak akan pernah meninggalkanku Puku.
Tiba-tiba Dave mendampingi shinta membawa Jus kedalam ruangan dan membuat Imelda kaget.
Putra menahan pinggang Imelda agar tidak bisa bergerak.
Dave!! Apakah kamu harus masuk sekarang?
Aku hanya meminta shinta membuatkan orange Jus karena aku lihat Imelda hanya membawa makanan.
Baiklah!! Letakkan saja di situ. Dan tolong jangan ada yang masuk selama Imelda ada di sini.
Imelda merasa tidak enak melihat tatapan Shinta.
Puku sepertinya sudah lewat jam makan siang, aku pulang dulu ya?
Nantilah Hon, aku masih ingin kamu di sini.
Tapi kamu harus kerja, kalau aku ada di sini. Kamu nga akan mulai-mulai kerja.
Nga' lah jawab Putra. Dia melepaskan pegangannya di pinggang Imelda. Aku ingin kamu nemenin aku kerja hari ini. Toh kamu juga harus sambil belajar.
Putra duduk di kursinya dan memencet nomor dan bicara. Tidak lama kemudian Shinta dan Dave masuk keruangan sambil membawa beberapa berkas.
Shinta duduk di samping Dave yang menjelaskan tentang detail satu per satu berkas yang dibuka Shinta.
Imelda meneruskan membaca buku yang dibawanya sambil melihat ke arah kaca. Ini pandangan terbaik untuk membuang jenuhnya.
Imelda mau tak mau harus menemani Putra sampai jam pulang nanti. Karena walaupun Imelda tidak melihat berkas tapi dia bisa mendengar setiap penjelasan Dave ke Putra. Setidaknya dia bisa mencuri ilmu dari pembicaraan Dave dan Putra.