Chereads / CEO Dadakan / Chapter 74 - Kebahagiaan Masa Lalu

Chapter 74 - Kebahagiaan Masa Lalu

Imelda mencoba memejamkan matanya, tapi dia sama sekali tidak tidur. Masa SMA nya terngiang kembali di kepalanya. Dulu mereka berempat adalah teman dekat. Kemana-mana selalu bersama dan Rey adalah pelindung buat mereka semua.

Imelda menyukai Rey dari Tahun pertama di SMA. Tapi karena mereka berteman dekat, Imelda takut untuk mengungkapkan perasaannya. Afri dan Arimbi sebenarnya mendukung Imelda tapi ya tetap saja karena Rey selama ini selalu pasif sama umpan yang diberikan Imelda jadi saja tidak terbalas. Rey malah sering jadi mak comblang untuk cowok-cowok yang berusaha mendekati Imelda.

Kalau dikatakan bahwa Rey tidak tau perasaan Imelda menurut Afri dan Arimbi itu nga' mungkin. Karena jelas-jelas perlakuan Rey ke Imelda juga berbeda dengan ke mereka. Rey terlihat sangat menjaga ke Imelda dari pada mereka berdua. Tapi anehnya Rey malah memilih berpacaran dengan Vira karena takut hubungan seperti pacaran tidak akan bertahan lama dan dia akan kehilangan Imelda. Dia lebih memilih menjadi teman Imelda tapi tidak akan berpisah darinya dari pada menjadi pacar tapi bisa berpisah.

Pikiran anak seusia itu memanglah terlalu klise. Imelda mengingat semua perlakuan Rey padanya. Rey sangat menjaganya selama 3 tahun di SMA. Tapi itulah perasaan, semuanya bisa berubah tanpa direncanakan. Imelda tidak menyangka bahwa ketika pertama kali dia bertemu Rey tadi tidak ada rasa seperti dulu yang dirasakannya. Biasanya jantungnya akan berdegup sangat kencang jika bertemu Rey tapi tadi dia nga' ngerasain apa-apa sama sekali. Rasanya sungguh berbeda.

Imelda menarik nafas panjang dan menghembuskannya sangat kencang. Dadanya sedikit penuh mengenang masa SMA nya dulu. Hidupnya berubah 180° dan bertemu Afri serta Arimbi malah membuat dirinya agak sedikit goyah. Karena dia seperti merindukan masa-masa itu. Ngmall, Nonton, nongkrong di Cafe, makan bakso pinggir jalan. Mereka memang bersekolah di sekolah elite tapi mereka mencoba semua hal-hal yang dilakukan siswa biasa.

Arimbi dan Afri masih menemani Rey yang seperti mayat hidup di Cafe itu. Mereka bingung harus memulai dari mana tapi Rey harus menerima kenyataan ini.

Rey, kami tau bahwa kamu masih shock dengan kejadian tadi tapi bagaimana pun kamu harus menerima kenyataan ini. Kalau Melda sudah menikah.

Aku yakin pasti terjadi sesuatu padanya, hingga dia harus menikah. Kalian tau, Kak Putra itu seumuran sama Kak Rania. Tidak mungkin Imelda menikah dengan lelaki yang jauh lebih tua darinya kalau bukan ada hal yang membuat dia harus melakukannya.

Apakah ini ada hubungannya dengan kematian ayahnya?

Apakah kalian ada yang tau siapa ayahnya Imelda?

Arimbi dan Afri menggelengkan kepalanya.

Aku harus pulang sekarang.

Rey kamu masih ada kelas kan?

Aku tidak perduli!! Aku harus segera bertemu dengan Kak Rania.

Apa hubungannya dengan Kakak mu?

Kak Putra dulu pernah menjalin hubungan dengan kakak ku. Dan kakakku pasti tau soal ini. Aku akan pulang sekarang.

Rey!! Mencari tau pun percuma, Imelda sudah menikah dengan Kak Putra!!

Aku tidak perduli!! Untukku jika dia menikah bukan karena cinta, aku akan merebut Melda darinya.

Jangan konyol bentak Afri. Kita tidak sepatutnya ikut campur dengan hidup Imelda. Kecuali dia yang memintanya.

Aku tidak perduli, kalau saja dulu aku tidak mengacuhkannya. Dia pasti akan bahagia denganku sekarang.

Sudah terlambat Rey, sudahlah! Jangan menyakiti dirimu sendiri.

Untukku Melda lebih penting, aku tidak akan membuatnya menanggung masalahnya sendirian. Aku duluan...

Rey meninggalkan Arimbi dan Afri!!

Kali ini Rey benar-benar akan kecewa fri!! Tidakkah kamu lihat pandangan kak Putra ke Imelda tadi, kelihatan sekali kalau Kak Putra sangat mencintai Melda. Dan yang lebih penting tatapan Melda ke Rey, tidak seperti dulu. Tidak ada lagi pancaran Cinta di mata itu untuk Rey.

Ya!! Aku juga melihat itu. Tapi kamu taulah Rey, kalau dia dari dulu mau mendengar perkataan kita. Dia dan Melda pasti sudah berpacaran, anak itu susah mendengarkan pendapat orang lain.

Ya sudahlah!! Kita lihat saja kalau begitu.

Rey!! Yang baru sampai rumah langsung bergegas ke kamar kakaknya. Tapi hasilnya nihil, ternyata kakaknya sedang tidak di rumah. Dia mengambil teleponnya, dan men dial nomor kakaknya tapi tidak diangkat.

Rey menuju ke Basecamp kakaknya. Sesampainya di sana dia melihat kakaknya sedang berbicara dengan seorang. Kak, kita harus bicara sekarang penting!!

Rey, kakak sedang bicara serius sama teman Kakak!! Kamu tunggu di luar ya...

Tidak bisa kak, ini lebih serius...

Maaf ya Dan, adikku masih kekanak-kanakan.

Apa masalahmu sekarang?

Kak Putra sudah menikah!! dan dia menikahi temanku. Kakak tau kenapa?

Apakah itu penting untukmu? Putra menikah dengan siapa?

Ya!! Karena Melda adalah wanita yang selalu ku jaga 3 tahun ini dan aku cintai. Tapi dia menghilang dan tiba-tiba sudah menjadi istri Kak Putra. Melda pasti terpaksa kan menikah dengan Kak Putra?

Daniel tersedak dan membuat Rania tidak enak.

Rey kita bicarakan lagi ini di rumah ya, kakak sedang ada tamu.

Jawab dulu kak!! Kenapa Kak Putra bisa menikahi Imelda.

Rey!! Sudahlah, kamu akan menemukan wanita yang lebih baik dari Imelda nantinya. Kenapa kalian semua memperebutkan dia? Apa istimewanya Imelda?

Dia wanita yang baik kak, wanita yang pandai menjaga dirinya di zaman seperti ini. Aku belum pernah bertemu wanita sesabar dan sebaik dia.

Apa bedanya dengan kakakmu ini?

Ujung rambutnya aja nga' sama kak, apa lagi lebih jauh jawab Rey ke Rania.

Dasar adik nga' tau diri!! Udah sana pulang dan ingat lupakan Imelda.

Jangan harap!! Kalau kakak tidak mau memberi tau ku. Aku akan meminta orang ayah mencari informasinya.

Rey!! Sudahlah...

Kak!! kali ini Rey meninggikan suaranya.

Sepertinya kalian butuh waktu bicara, aku akan kembali lain waktu ujar Daniel.

Dan, kamu tidak perlu kemana-mana. Toh kamu juga mengenal Imelda dan Putra. Bukankah kamu harus mengetahui rival mu Dan, Rania tersenyum ke arah Daniel.

Apa maksudnya kak?

Rey!! Kamu bukan satu-satunya orang yang menginginkan Imelda. Ini Daniel, Direktur Humas ThreeD Company dan dia adalah lelaki dari masa lalu Imelda juga.

Aku nga' peduli dengan masa lalunya, yang aku tanyakan sekarang kenapa Imelda bisa menikah dengan Kak Putra. Umur mereka terpaut jauh, dan Melda masih menyukaiku setengah tahun yang lalu. Pasti ada hal yang membuat Melda melakukan itu.

Boy, kamu juga bukan satu-satunya orang yang berpikiran seperti itu. Tapi asal kamu tau bahwa Imelda dan Putra sudah sah menikah secara hukum dan agama. Masalah dia terpaksa atau tidak, kamu bisa lihat sendiri.

Dan kamu jangan berharap lebih Rey, Putra sangat melindungi orang yang dicintainya. Jangan berbuat ceroboh atau apa lagi bertindak bodoh.

Apakah kakak sudah tidak mencintai Kak Putra dan merelakannya?

Tentu tidak, kamu pikir aku dan Daniel duduk di sini untuk sekedar minum teh/kopi? Putra sangat menjaga Imelda dan penjagaannya sangat ketat. Kami sangat sulit untuk bisa berkomunikasi dengannya. Untuk mengembalikan ingatan Imelda perlu kontak langsung tapi itu hampir tidak mungkin.

Imelda Amnesia? Tapi dia tadi mengenali kami!!

Amnesia Disosiatif jadi hanya sebagian peristiwa tertentu saja yang hilang dari ingatannya. Jadi dia pasti masih mengingatmu dan teman-temanmu.

Apakah karena itu perasaan cinta Imelda ke Rey hilang??

Reyhan, mana kakak tau dia masih mencintaimu atau tidak. Yang Pasti kakak tau kalau Putra sangat mencintainya.

Bagaimana kakak tau kalau kak Putra mencintainya?

Pancaran Matanya Rey, pancaran mata yang kakak rindukan ketika dia melihat kakak. Tapi sekarang pancaran mata itu hanya ada ketika dia melihat ke arah Imelda. Kamu tau kan Putra? Dia rela melakukan apa saja untuk wanita yang dicintainya, bahkan mengorbankan nyawanya. Satu satunya jalan memisahkan mereka melalui Imelda. Jika Imelda meminta, Putra pasti akan menyerah.

Tapi apakah sudah dipastikan jika Imelda menikah bukan karena terpaksa Kak?

Rey, Putra bukan lelaki seperti itu.

Who knows? Orang bisa berubah kak. Dan aku tidak akan menyerah tentang Imelda.