Chereads / CEO Dadakan / Chapter 72 - Teman SMA

Chapter 72 - Teman SMA

Imelda dan Zepri bersiap ke kampus. Setelah sarapan Imelda mengambil tasnya dan segera naik ke mobil bersama Zepri. Dia mengambil teleponnya dan melakukan videocall dengan Putra.

Hay Hon, kamu belum bangun?

Hmm.... Ini bangun!! Kamu sudah mau ke kampus?

Ya, aku sudah perjalanan ke kampus?

Jam berapa pesawatmu landing?

Sekitar Jam 8 malam jika tidak ada perubahan. Kamu tidak perlu menjemputku.

Aku akan tetap menjemputmu Puku, bukankah ini jadwal kita dinner?

Baiklah, jika pesawatku on schedule kamu bisa menjemputku tapi jika delay Kamu tunggu di rumah saja. Siapkan Kopi dan Cake buatku. Kita bisa makan cemilan malam bersama untuk mengganti makan malamnya.

Baiklah, aku setuju ucap Imelda.

Aku sudah mau sampai dikampus, apakah kamu belum mau bangun?

Aku mau tidur sebentar lagi, bangunkan aku jika kamu sudah mau mumereka. m pertama.

Baiklah, aku mencintaimu ucap Putra.

Imelda membalas kecupan ke Putra.

Pak Asep bisa turunkan kami agak lebih ke depan ujar Zepri.

Baiklah ucap Pak Asep.

Ada apa?

Nyonya kenal dengan orang itu?

Dokter Zain ucap Imelda.

Ya, beliau dari kemarin melihat kedatangan kita. Tapi tidak menghampiri kita. Sepertinya dia sedang menghafal rutinitas kita.

Apakah kamu melaporkannya pada Tuan Putra?

Belum nyonya!!

Jangan beri tau apa pun pada Putra, dia sedang mengurus urusan bisnis. Aku tidak ingin ini mempengaruhi pikirannya. Aku bisa mengatasi hal ini.

Tapi Nyonya!!

Kalau kamu tidak menurut kata-kataku, aku akan katakan pada Putra untuk mencari pengawal yang baru.

Maafkan saya Nyonya!!

Ayo kita turun dan pura-pura tidak melihatnya.

Zepri membukakan pintu Imelda dan membantu Imelda turun dari mobil. Sesekali Putra melihat apakah Dokter Zain mengikuti mereka.

Kelas masih belum ramai ketika Zepri dan Imelda sampai. Masih 30 menit lagi sebelum kelas dimulai. Zepri gelisah karena 30 menit seperti berjam-jam baginya. Dia ingin hari ini berjalan lancar seperti kemarin, tapi apa daya. Kehadiran Dokter Zain tadi pagi membuat hati Zepri tidak tenang. Walaupun dia harus siap dengan berbagai kondisi, tapi karena Nyonya Imelda tidak ingin Tuan Putra tau masalah Dokter Zain membuatnya gelisah.

Zepri, apakah kamu tidak enak badan?

Tidak Imelda, Aku hanya sedikit gelisah karena harus menyimpan rahasia tadi.

Come On!! Kamu harus rileks. Tidak akan terjadi apa-apa. Dokter Zain dan Zai adalah orang yang baik. Percayalah padaku, mereka tidak akan menyakitiku walaupun kami bertemu. Kamu tenang saja ya!! Imelda mencoba menenangkan Zepri.

Melda??

Rey, Afri, Arimbi?

Hey!!! Kamu kemana saja? Setelah kelulusan langsung menghilang. HP mu juga tidak bisa dihubungi. Kami mencemaskanmu.

Afri dan Arimbi memeluk Imelda dengan sangat erat.

Eh, banyak yang berubah darimu, kamu terlihat sangat cantik dan segar sekarang!

Kalian juga terlihat dewasa sekali sekarang.

Kami mencoba mencari alamatmu dari admin di sekolah tapi semua data tentangmu tidak ada. Kata bagian tata usaha kemungkinan ada masalah dengan database sekolah, kami sangat merindukanmu.

Rey, kenapa kamu diam saja?

Bukankah kamu yang paling sibuk ketika Melda menghilang sampai-sampai kamu mencarinya kemana-mana.

Zepri melihat ada tatapan berbeda dari laki-laki ini.

Ehemm... Zepri mencoba memecah suasana.

Perkenalkan saya Zepri, saya teman dekat Imel.

Wah, babang tampan ini yang kemarin pas Orientasi jadi babang favorit kan ya? Sampai-sampai kakak tingkat kita banyak yang naksir.

Zepri memasang senyum terbaiknya!!

Imelda tertawa melihat Zepri yang mencoba membanggakan dirinya.

Melda, kamu baik-baik saja?

Hy, Rey... Tentu aku baik-baik saja. Kemana saja kamu selama ini, seperti hilang ditelan bumi?

Ceritanya panjang dan kita tidak perlu membahasnya.

Kalian mengambil kelas ini juga?

Ya, karena untuk semua jurusan sepertinya kelas Bahasa Inggris harus selalu ada.

Kami kira kamu sudah di Jepang sekarang?

Imelda tertawa lepas, itukan hanya keinginan.

ekspektasi dan realita selalu berlainan teman.

Ah!! Kamu di jurusan apa?

Aku di Jurusan Bisnis, kalian?

Kami di Akuntansi dan Rey Manajemen sepertinya kalian akan sering bertemu. Kami janjian mengambil dosen ini, karena terkenal sangat baik dan agar bisa ngumpul juga.

Aku senang sekali bisa bertemu kalian di sini ujar Imelda. Jam berapa sekarang Pri?

Kurang 5 menit lagi kelasnya akan dimulai.

Imelda mengambil ponselnya dan menelepon ke Putra.

Puku, apakah kamu belum bangun?

Ya kelasku akan dimulai 5 menit lagi.

Aku tidak bisa melakukan Vcall sekarang, akan aku telepon setelah kelas selesai ya!

Baiklah!! Me Too...

Imelda menutup teleponnya dan menepuk punggung Zepri yang terlihat sangat pasat memperhatikan Rey.

Kita harus sering kumpul ya Melda, teman-teman semua merindukanmu. Apakah kamu ganti nomor ucap Arimbi?

Tidak, nomorku masih aktif kok!!

Tapi kami beberapa kali menghubungimu tapi sama sekali tidak aktif.

Coba kamu hubungi aku sekarang!!

Arimbi mengambil Hp nya dan menelepon ke nomor Imelda dan ternyata nyambung.

Imelda mengeluarkan HP dr tasnya!!

Ah, ternyata benar. Maafkan kami ya kami kurang keras mencarimu.

Kalian tidak salah apa-apa kenapa harus minta maaf. Memang situasinya membuat aku dan kalian harus tidak berjumpa kemarin.

Apakah kamu sakit?

Imelda menggelengkan kepala, aku tidak apa-apa. Nanti akan aku ceritakan.

Zepri menatap tajam ke arah Rey.

Rey kelihat tidak takut dengan tatapan Zepri bahkan dia terkesan memberikan senyum menyepelekan. Bocah ini pikir Zepri.

Zepri sudah tidak tahan melihat tatapan Rey padanya, dia harus segera membuat lelaki ini patah hati.

Zepri berbisik ke telinga Imelda. Maaf Nyonya tapi saya tidak nyaman dengan tatapan teman laki-laki nyonya itu. Apakah boleh saya menghajarnya?

Imelda sontak mencubit lengan Zepri dan membuat Zepri terjerit kecil kesakitan. Membuat Imelda menahan tawanya.

Jangan coba-coba ya, mereka adalah teman-temanku.

Karena itu saya meminta izin ke nyonya dulu bisik Zepri lagi.

Imelda tertawa kecil dan mencubit lengan Zepri lagi.

Jangan coba-coba, kalau kamu berani macam-macam. Akan aku katakan ke Putra untuk menghukummu.

Tidak berani Nyonya bisiknya!

Dan berhenti memanggilku nyonya bisik Imelda di telinga Zepri.

Kalau tidak, ku potong gajimu 2% setiap kamu memanggilku Nyonya di sini.

Zepri langsung mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah.

Rey yang melihat terlihat sangat cemburu.

Imelda dan Zepri tidak ada kelas lagi jam ketiga, kelas mereka ada di jam keempat.

Imel apakah kita pulang dulu saja, ajak Zepri ke Imelda...

Melda, kita baru bertemu setelah sekian lama. Ayo kita kumpul makan sebentar di Cafe depan kampus.

Imel, ibu pasti menunggu kita untuk makan bersama!!

Memang kalian tidak ada kelas?

Ada sebenarnya, tapi kami kangen sekali padamu. Banyak hal yang mau kami ceritakan, ayolah...

Imelda merasa tidak enak dengan Afri dan Arimbi bagaimana pun mereka sudah berteman dari SMP.

Baiklah!! Pri aku akan menelepon ibu dan mengatakan kita akan makan di kampus saja. Agar ibu tidak menunggu kita.

Baiklah! Kita mau kemana ayo?

Zepri juga ikut dengan kita tanya Afri dan Arimbi?

Ya!! Biarkan saja, nanti dia bisa mengambil meja sendiri.

Apakah dia harus ikut? Bukankah kita mau reunian!!

Maafkan Rey, aku tidak bisa meninggalkannya.

Zepri yang mendengar ucapan Rey, tersenyum sinis ke arah Rey mendengar ucapan Imelda.

Rey terlihat sekali tidak menerima keberadaan Zepri.

Zepri tau posisinya, dia mengambil meja bersebelahan dengan Imelda dan membiarkan Imelda berbicara dengan teman-temannya. Setidaknya dari posisinya dia masih bisa menjaga Imelda.

Apakah dia pacarmu? Rey membuka pembicaraan.

Apakah dia terlihat seperti pacarku tanya Imelda?

Kamu masih belum berubah, menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

Imelda tertawa, dia teman dekatku. Yang artinya dia harus selalu ada di dekatku.

Kemana saja kamu selama ini?

Aku di Bandung, Bogor, Semarang, Malaysia, Lombok, Bali dan aku baru kembali sabtu kemarin ke sini.

Wah!! Kamu travelling tanya Afri...

Imelda tertawa, ya bisa dikatakan seperti itu.

Kamu tidak ikut Orientasi kan? Kalau kamu ikut kami pasti sudah bertemu denganmu tanya Rey.

Ya!! Pas Orientasi aku sedang di Lombok dan Bali.

Apakah kamu sakit? Karena hanya orang yang punya catatan medis yang bisa tidak mengikuti itu.

Tidak, aku hanya lagi liburan jawab Imelda santai.

Sekarang giliranku!! Apa kabar kalian? Dan teman-teman kita yang lain dimana saja?