Chereads / Acuh Tak Acuh Pria Mistis / Chapter 6 - RUMAH TANGGA KAWINO

Chapter 6 - RUMAH TANGGA KAWINO

Perkawinan lintas budaya tentu memperkaya khasanah pernikahan di kehidupan sosial masyarakat. KAWINO dari keluarga yang menjunjung tinggi nilai adat secara turun temurun, sementara ALAWE SABAO istrinya berasal dari kerajaan gaib yang dihadirkan dalam kehidupan nyata.

Awal pernikahan dua insan manusia ini tidak terjadi begitu saja tetapi ada kisah yang mereka jalani. Secara normal, pernikahan ini sulit terjadi di dunia nyata. Namun, jodoh itu tidak mesti diperjuangkan. Buktinya KAWINO, tidak terlalu sulit untuk membuat luluh hatinya ALAWE SABAO, tapi lewat pertemuan gaib maka semua berjalan natural.

ALAWE SABAO adalah gadis dari kerajaan hantu laut, dan begitu bersama dengan suaminya maka auto berubah kewarganegaraannya. Dalam dunia gaib, ketika sudah kembali ke kehidupan nyata kita maka segala konsekuensi tetap berjalan. KAWINO seorang laki-laki yang sangat paham tentang itu dan juga mengetahui cara bagaimana agar kehidupan gaib itu kembali normal di kehidupan nyata. Awalnya dia pikir bisa terjadi tanpa harus melakukan ritual, tapi setelah konsultasi dan berbincang dengan istrinya, maka wajib hukumnya melakukan ritual penyucian diri agar segala sesuatu yang berhubungan dengan gaib bisa dipisahkan peruntukannya.

Saya melihat KAWINO sangat antusias karena sudah berjalan satu minggu keluarga ini, belum ada pertemuan dibawah satu selimut, Hehehehe, takut ada anak kecil yang baca, makanya saya tulis begitu. Mereka belum nyampur layaknya suami-istri karena belum selesai ritual sesembahan penyucian itu. Karena apabila dipaksakan maka akan terjadi sesuatu diantara mereka berdua, bisa kepada kematian. Persiapan ritual selesai maka mereka memulainya dibawah air terjun yang airnya deras, maka sebagaimana KAWINO sudah kontak di alam gaib dengan temannya si BAEWA, tiba-tiba BAEWA datang menjemput mereka dan dia bawa mereka naik ke hilir sungai yang begitu jernih airnya, ada sekitar 5 kilo dari hulu di selat tempat BAEWA itu berada. Sesampainya mereka maka BAEWA pun mengerti tidak mungkin menunggu, maka dia pamit kepada KAWINO, "tuanku KAWINO","kata BAEWA". KAWINO menjawab :" ada apa teman ku BAEWA", "izin tuanku, kalau nanti sudah selesai, maka langsung saja panggil saya maka segera meluncur","lanjut BAEWA". Maka KAWINO hanya mengangguk dan BAEWA pun meninggalkan mereka.

Sembari KAWINO mempersiapkan rempah yang akan di bakar maka datang istrinya mendekap dari belakang, "saya pengen bang"," kata ALAWE SABAO" . KAWINO balik badan, sambil pegang pundak istrinya, "ia saya tau tapi tolong agar kita bisa terus melakukan seperti orang-orang, biarkan kita selesaikan dulu ritual ini, biar segala yang berbau mistis di pisahkan tempatnya dan peruntukannya pada tubuh kita. Ritual sesembahan dimulai.

Pada ritual ini karena melibatkan suami istri maka mereka melakukan dengan berhadapan dan KAWINO mulai membaca mantra-mantra. Apa yang terjadi? SEPANJANG sungai itu bergoncang, itu tanda mereka sudah hadir. Pada saat yang bersamaan, KAWINO dan ALAWE SABAO istrinya duduk berhadapan sambil sila di bawah air terjun itu. Tapi luar biasa apa yang saya liat di alam khayal ku, bisa-bisanya mereka terlindungi seperti ada kristal sehingga air tidak mengenai mereka dan api bakaran sesembahan itu. Terus saya menerawang dan saya melihat puluhan binatang buas, melata, merayap, bersayap kumpul menyaksikan apa yang terjadi, penuh sesak sepanjang sungai itu. Wow pikir, show apa ini? Sekejap kakiku ketendang sama kucing kesayanganku, eh seperti pindah channel di alam imajinasiku.

Walaupun secara kasat mata sebenarnya dengan mata telanjang orang tidak bisa melihatnya. Namun karena saya penulisnya dikasih kelebihan untuk bisa melihat sepuasnya, hahahaha... dasar fantasi liar. Alam gaib bukanlah alam yang jauh di ujung kulon, sesungguhnya antara perpindahan kedipan mata dengan kedipan mata. Keluar masuk alam gaib tentu ada mediator yang bisa mengundang dunia itu hadir. Ritual dimulai, dan terlihat ALAWE SABAO meraung-raung karena beberapa hal yang sudah menyatu dengan dirinya keluar dan di pisahkan dalam hal agar perjalanan rumah tangganya bisa normal layaknya rumah tangga di dunia nyata. KAWINO berjuang sekuat tenaga dan emang sudah tidak diragukan lagi kemampuan Kanuragan KAWINO sungguh menakjubkan.

Ketika KAWINO merasa sudah selesai maka, untuk mengakhiri ritual pelepasan sekaligus penyucian ini maka KAWINO mengisi sebuah tenaga dalam diri istrinya agar bila mereka bisa menikmati hubungan suami istri dengan puas, dia menitipkan didalam raga istrinya bebas mandul, bebas dari kecapean melahirkan dan yang lebih unik kuat bercinta dalam waktu lama. Sempat saya tegang, pikirku jangan-jangan ini yang suka dicari oleh manusia si hidung belang itu. Sayapun tidak mau terlalu mengetahui hal itu karena hanya bisa membawaku penasaran takutnya tulisan yang ikut kontes ini malah tidak kelar-kelar.

Mereka meninggalkan sungai itu tepat di air terjun yang sangat indah itu, ternyata sejak di rintis oleh si BAEWA sudah di kelola oleh sebagian manusia pendatang baru yang pantang melihat peluang menjadikannya objek wisata, tapi nantilah kita eksplor karena sebenarnya pulau ini belum bisa digarap selama 100 tahun sebagaimana perjanjian awal di alam gaib oleh tokoh spiritual termasuk KAWINO dan si hitam besar penghuni pulau itu.

KAWINO berdiri sambil menarik tangan istrinya yang masih bersila dan posisi sudah berdiri saat ini, dia melihat kearah kirinya dan melihat ternyata sahabat setianya si BAEWA sudah datang dan siap mengantar mereka kembali ke tempatnya.

"Hey, kawan","panggil KAWINO", BAEWA pun berputar arah ke arah hilir sambil menjawab : "ia tuanku"," arahan, .... apakah kita sudah siap berangkat? " KAWINO mengangguk dan langsung dia mengangkat istrinya posisi depan dan dia dibelakang sambil memeluk istrinya dengan mesranya. Dan sangat terasa ritual yang barusan selesai mereka lakukan, dalam perjalanan pulang itupun bisa mereka saling merasakan kehangatan cinta yang selama ini tertunda dalam penyalurannya dan dalam hati mereka berdua, sesampainya digubuk nanti maka kita akan habis-habisan, nih. Hati keduanya berbunga-bunga, dan si BAEWA seperti mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan, sengaja memperlambat perjalanannya agar kedua sahabatnya itu bisa menikmati kehangatan selama perjalanan.

Biasa hanya sekejap, tapi kali ini ditempuh dengan waktu sebatang daun Nipah bila dibakar dari hulu ke hilir. Merekapun tiba, dan KAWINO sangat senang dan berterima kasih kepada sahabat setianya si BAEWA dengan mengundangnya, "bila nanti ada yang perlu, jangan sungkan-sungkan ya"," kata KAWINO dengan nada sangat bersahabat, kita sudah jadi keluarga, si BAEWA pun sangat senang dan mengetahui bahwa KAWINO sangat tulus dalam memberinya ucapan itu. "Baik tuanku, saya siap", dan sekelibat ssssst..... BAEWA pergi.

KAWINO membuka pintu gubuknya dan tanpa basa-basi istrinya mempersiapkan makan malam mereka karena hari sudah sore, ternyata cukup lama mereka dalam ritual pelepasan itu dan sangat membutuhkan pemulihan tenaga minimal mereka harus makan cepat. Melihat istrinya mempersiapkan makan malam maka KAWINO sontak ke dapur dan dia memeluk istrinya dari belakang, dan sangat menyenangkan rasanya, istrinya pun merasakan getaran-getaran kecil seperti ada aliran listrik arus pendek menghentakkan seluruh urat-uratnya, sambil berkata, "bang, sabar bang" , "jangan sekarang", "kita makan malam dulu, sekarang kan Abang sudah jadi orang kaya, pemilik seutuhnya, kapan abang mau , adek siap". Dengan sorotan mata yang tajam KAWINO pun tidak memaksakan kehendak dan mengiakan apa kata istrinya sambil mencium nya dengan rasa cinta yang paling dalam, cium bibir dan terakhir cium keningnya.

Hidangan sudah selesai, dan pikiran keduanya kelihatan melayang, sudah bukan di makanan itu. Hahaha, saya menggelitik menuliskannya, dalam angan-anganku membayangkan mereka yang sedang di mabuk asmara sampai segitunya ya. Ya, ialah apalagi sampai beberapa hari dalam tempat tidur yang sama bersentuhanpun tidak. Tapi ingat, mereka yang taat pada segala larangan apalagi berbau gaib maka kesenangan yang besar didepan mata. Bandingkan ketika hal ini terjadi di warga 62 saat ini, serba kebelet serasa tak tahan terhadap segala sesuatu, dan akhirnya kenikmatan yang didapat adalah sesaat.

Makan malam pun selesai, maka karena kelelahan dengan ritual di air terjun tadi, maka malam ini ALAWE SABAO memutuskan untuk tidak ngobrol-ngobrol terlalu lama seperti malam-malam sebelumnya, karena harus istirahat, badannya juga sudah mulai kecapean, apalagi ritual di alam gaib. Maka begitu selesai makan malam, dan segala peralatan dapur dibereskan cepat maka dia langsung cuci muka dan ganti baju untuk segera membaringkan tubuhnya di tempat tidur, dan dia panggil suaminya agar juga jangan terlalu malam begadang. KAWINOpun memahami hal itu, dan segera beres-beres juga maka segera bergegas mendapati istrinya yang sudah beberapa menit yang lalu sudah duluan di tempat tidur. Karena segala sesuatu tidak ada halangan lagi dalam hubungan mereka, takdir sudah batal, kehidupan gaib sudah kembali normal, maka malam ini, benar-benar malam pertama bagi dua insan manusia memadu kasih. Berawal dari ALAWE SABAO meminta suaminya agar mengurut badannya, maka mereka terbuai dalam sebuah suasana yang begitu romantis, sesekali bunyi daun yang di tiup angin sepoi-sepoi semakin lancar si KAWINO mengurut istrinya, hingga tanpa sadar mereka pun sudah saling menatap dan mengurut satu sama lain, dan terjadilah perpaduan cinta anak manusia. Malam indah dibawah terang bulan, dan pertarungan kali ini sudah bukan lagi di dunia gaib ini benar-benar dunia nyata, dan tak terbayangkan keindahan yang mereka alami dan sambil mereka nikmati apa yang merupakan hak mereka sebagai suami istri dan sepakat agar apa yang terjadi malam itu, biarlah menjadi bakal keturunan unggul bagi keluarga KAWINO dan ALAWE SABAO. Tidak seperti biasanya, malam itu, mereka terpaut dalam keindahan cinta, sampai-sampai tak terhitung berapa kali mereka mencapai puncak kenikmatan yang membuat mereka saling kelelahan dan kali ini pertarunganpun imbang tak ada yang kalah, semua sesuai irama alunan ombak di pesisir pantai.

Sangking mereka menikmati malam itu, tanpa sadar, haripun sudah siang, karena pertarungan baru selesai hingga subuh, dan subuh itulah mereka baru mulai tidur. Pantas saja kalau sekarang baru bangun dan sudah langsung persiapan makan siang. Sebelum mereka beranjak dari tempat tidurnya, KAWINO memeluk istrinya sambil berkata :"Makasih ya sayang", "kamu sangat baik dan sangat pintar membahagiakan abang", sambil dalam pelukan yang sangat erat, dan KAWINO menciumnya dengan sangat dalam, sembari memeluk dengan mesra, ALAWE SABAO pun merespon dengan cinta, sambil berkata juga :"sama-sama, bang". "Abanglah nafas hidupku, janji jangan pernah tinggalkan aku" , "dan adek berjanji akan memberikan keturunan kepada abang". Masih dalam pelukan KAWINO, dan mereka saling memeluk dengan erat, dan KAWINO terakhir mencium keningnya, sambil berkata dengan suara kecil,"aku sayang kamu". Ucapan yang sama juga keluar dari mulut istrinya dengan mencium bibir suaminya dengan lembut. "Abang","lanjut ALAWE SABAO", abang istirahat saja dulu, biar saya siapkan makan siang kita, karena ini sudah siang", atau bersihkan badan saja dulu biar abang pulih tenaganya.

Sembari ALAWE SABAO memasak untuk makan siang mereka, sambil membuatkan minum teh kepada suaminya. Makan malam mereka selesai dan hari ini mereka tidak kemana-mana, memanjakan diri saja di rumah sembari menikmati segala keindahan diberikan Tuhan bagi mereka. Sering bagi kita yang ada di jaman digital ini, disuruh dirumah saja untuk menghindari segala keadaan yang kurang bersahabat di luar, tetapi masih ada saja yang bandel tidak menurut, akhirnya akan ada malapetaka. Belajar dari keluarga ini, bisa menjadi pembelajaran bagi kita di dunia nyata, displin diri bukan untuk siapa-siapa tetapi bagi kita juga. Selain displin, saling memahami menjadi kunci kebahagiaan. Bayangkan kalau di malam pertama pernikahan dua makhluk ini saling menuntut satu dengan lainnya, bisa saja yang satu kembali ke kerajaan hantu laut dan yang satu bisa kembali kepada kodratnya, namun mereka tidak melakukan itu, masing-masing memahami apa yang menjadi keadaan pasangan. Namun, berkat kesepakatan dan pemahaman keduanya, maka mereka mampu menyelesaikan kemelut yang mereka hadapi dengan menemukan solusi atas permasalahan mereka, dan akhirnya mereka selesaikan dengan baik, dan indah pada waktunya benar terjadi pada keluarga ini.

Sayapun melihat bahwa KAWINO dan ALAWE SABAO, awalnya bukan pasangan ideal bila dilihat dari latar belakang keduanya, tapi atas kehendak yang kuasa dan juga jodoh maka perbedaan diantara keduanya bukanlah masalah malah menjadi kekuatan dalam mewujudkan keinginan dari keluarga besarnya untuk menjadikan mereka awal segala kehidupan di pulau ini. Dan babak baru keluarga ini telah dimulai.

Hari demi hari mereka lalui dengan bahagia, maka sekitar sebulan kemudian, disuatu pagi, maka kaget benar KAWINO mendapatkan istrinya muntah-muntah, karena mereka berada di sebuah pulau tidak seperti pembaca di tengah kota yang serba ada, maka KAWINO bergegas mencari daun-daunan yang sengaja ditanam sebagai obat di depan gubuknya, dan segera di masak, direbus dan beberapa saat kemudian dia kasih minum istrinya. "Ini, dek","kata KAWINO dengan sedikit kuatir begitu". ALAWE SABAO pun segera meminumnya, dan fenomena ini belum pernah mereka rasakan, namanya keluarga baru. Namun, KAWINO serasa mendapat firasat, itulah ilmu kanuragan itu, dia akan mengingatkan pada hal-hal yang sifatnya tidak dimengerti oleh pemegangnya, dan tiba-tiba dia tahu kalau istrinya bukan masuk angin, namun istrinya HAMIL. Dia senyum senang, dia peluk istrinya, sambil berkata : "terimakasih ya dek, itu adalah anak pertama kita". Senangnya tak ketulungan , bahkan dia sudah gak sabar menunggunya" tapi proses kelahiran harus sembilan bulan dalam kandungan itulah kodrat seorang wanita, dalam masa itu, kesempatan banyak memberi pelajaran hidup kepada sibuah hati melalui segala kegiatan ibunya. ALAWE SABAO pun senangnya bukan main, seperti wanita lain, bahwa kita dia berhasil memberi keturunan kepada suaminya bahwa satu level dalam hidup sudah terlewati yaitu, dia terbebas dari kata "MANDUL". Hatinya pun berbunga-bunga dan senang. KAWINO terus memeluknya sambil memberitahu berbagai pantangan yang harus dijaga, dan sejak kejadian pagi itu, kegiatan ALAWE SABAO diambil oleh suaminya agar kandungannya sibuah hati mereka tetap terjaga.

Waktu terus berjalan. Perubahan fisik dialami oleh istri KAWINO, buah dada membesar, sebagai proses awal membentuk atau memproduksi asi bagi anaknya kelak, bahkan berat badannya naik, tapi sudah ditakdirkan seorang bidadari, maka perubahan fisik yang dialaminya tidak mempengaruhi kecantikannya, bahkan semakin enak dilihat karena keluar aura keibuannya. KAWINO semakin giat dalam bekerja, hari-hari terus menggarap hutan dekat gubuknya di pulau itu, dan sudah mulai kelihatan tanda-tanda panen, dan dia senang sekali bakal maju pulau ini kedepan dan dalam hatinya tetap berharap ada orang-orang yang akan berkunjung ke pulau itu agar bisa terjadi pertukaran budaya dan juga perputaran ekonomi nantinya. Dan hal ini tidak mengurungkan niatnya terus membuka lahan semampu dia untuk anak dan cucunya kelak.

Bagaimana dengan pembaca ? Hahaha, gak bagaimana-bagaimana, kalau kita saat ini dengan kondisi ini, sedikit bergantung kepada pemerintah, apalagi pembatasan sosial berskala besar, disuruh tinggal dirumah, melakukan apa-apa dirumah, tidak ada yang bisa dilakukan selain menggantungkan diri kepada pemerintah. Ternyata bukan hanya pembaca setia Webnovel yang begini, penulispun juga dirumah koq. Kalau tadinya tidak dirumah, mana bisa menyelesaikan Novel ini. Jangan mengeluh, jangan menyalahkan keadaan, percayalah bahwa kehidupan ini ada jalannya. Terkadang harus berhadapan dengan tantangan, tapi dibalik tantangan ada solusinya. Keadaanmu saat ini, tidak sesulit dimasa KAWINO mencari keluarganya. Bedanya, duniamu beda, dunianya, GAIB, guys. Pembaca masih enak, hidup di masa serba digital, dimasa KAWINO, mana ada yang begitu, hanya dia memiliki ilmu tidak seperti kita sok berilmu, hahahaha,..... sehingga KAWINO bisa tetap eksis, dan telah membuktikan dua dunia bisa berdampingan ketika bisa di mediasi dengan baik, bukan asal nyiplak, semua di lewati dengan displin, KAWINO sosok yang sangat lihai dalam memasuki dunia gaib, tapi dia tahu menempatkannya sehingga dengan dia mengenal alam gaib, bukanlah dunia lain bagi dia, tetapi sebagai jembatan untuk mencapai tujuannya. Tiba-tiba, istrinya memanggil KAWINO, "bang", "sudah waktunya ini", ternyata sudah bulannya melahirkan, KAWINO-pun datang dan pertarungan hidup mati kembali dialami ALAWE SABAO dan dia melahirkan dengan lancar, seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki, dan KAWINO dengan sepakat sama istrinya memberi nama SIBATUA. KAWINO begitu senang menerima kehadiran SIBATUA di tengah-tengah keluarga mereka, dan terlihat bayi mungil itu, sangat mirip dengan mereka berdua, dan dibungkus dengan lampin, dan semua mereka lewati dengan senang. Di hari kelahiran anak mereka, berbagai ucapan tiba-tiba datang dari alam gaib, dari keluarga besar KAWINO, si sosok hitam dari pulau sebelah, si BAEWA dan dari kerajaan Hantu Laut, BECHU GAWUWUKHA. Mereka senang melihat keluarga ini bahagia, dengan kelahiran sibuah hati mereka. Dan di alam gaib, KAWINO tidak lupa juga membuat ritual ucapan syukur dengan membakar rempah-rempah. Kebahagian yang tak ternilai, buah kesabaran yang mereka tunjukan sebagai contoh bagi pembaca webnovel bahwa segala sesuatu tidak ada yang sulit bila dilakukan dengan sepakat tidak egois dan memetingkan diri sendiri. Saling memahami kunci utamanya. Sembari anak lahir, dan tak terasa juga seluruh tanaman di sepanjang kebun KAWINO sudah mulai bisa di panen, inilah hadiah-hadiah ekstra yang dialami keluarga ini, berkat ketabahan dan kesabaran serta kerja keras, telah menunjukkan kebahagian tidak hanya di dunia nyata tapi seluruh warga alam gaib ikut bahagia.

Penulis merasa bila ada yang kedengaran vulgar, jangan di ambil hati, itu hanya imajinasiku yang kadang liar, baru begitu sadar, jadi jinak koq, buktinya selesai dengan happy ending, tak sadar kalau pembaca juga sudah mulai bosan masuk dalam dunia gaib, kalau hanya masuk mungkin tidak apa-apa, tapi ini malah keluar masuk. Marilah kita terus berkarya, jangan puas jadi pembaca atau penikmat karya tapi sesekali jadi penulis agar kita saling tulis dan baca.

Saya melihat judul ini, bisa diakhiri, karena SIBATUA akan ditulis terpisah tidak di bab ini, maka jangan kemana-mana tunggu kisah SIBATUA anak KAWINO di judul bab berikutnya.

TAMAT