Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Tentang Surya dan Mentari

🇮🇩mashel04
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.7k
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Perjodohan

Sore yang mendung membuat sesosok perempuan tergesa-gesa mempercepat langkahnya menuju halte bis . Namanya Mentari , perempuan berusia 22tahun ini biasa dipanggil .

" ya tuhan , semoga hujan turun ketika aku sudah sampai dirumah" monolog nya .

Suara petir menggelegar membuat Mentari terkejut dan seketika berjongkok menutup telinganya.

Mentari phobia dengar petir dan kilat ketika hujan .

Setelah tersadar kembali dia berlari kecil menuju halte bis yg jaraknya hanya 50mtr dari kantor tempat dia bekerja. Untungnya tak perlu menunggu lama Mentari pun menaiki bis menuju rumahnya yg memakan waktu sekitar 30menit , itupun jika tidak macet. Hidup dikota besar seperti ini Mentari cukup akrab dengan kemacetan dan hiruk pikuk jalanan yg padat.

**********

Tepat pukul 19.00 Mentari sampai didepan pagar rumahnya , dia hanya tinggal bersama ibunya .

Ayah Mentari sudah 6tahun meninggal dunia , dan kedua kakak perempuan Mentari telah menikah tinggal bersama suaminya.

"assalamualaikum , bunda bukain pintu " teriak Mentari sembari berlari kecil membuka pagar yg tidak terkunci.

"walaikumsalam , ya ampun kamu kehujanan nak " sahut wanita paruh baya itu membukakan pintu dan segera mengambil handuk.

Mentari segera mengambil handuk yg diberikan sang ibu dan menuju kamar mandi setelah melepas sepatu formal dengan hak 5cm tak lupa meletakan tas ranselnya.

Beberapa saat kemudian keluar dengan pakaian tidur beserta rambut yg masih dibalut handuk menuju meja makan. Ibu Diana ,bunda Mentari pun menghampiri duduk dimeja makan tepat dihadapan sang anak yg sedang menikmati makan malamnya .

"eehhhmmm , "ibu Diana berdehem untuk memulai bicara dengan anak bungsunya itu .

" ri , kamu kan sudah 22thn . Bunda belum pernah liat kamu dianter atau dijemput sama lelaki. Apa kamu belum berniat punya pasangan ? " cecar ibu Diana.

" belum bun " Jawab Mentari dengan malas tanpa melihat lawan bicaranya.

" Tadi siang diarisan bunda ketemu tante Warni nanyain kamu , kamu masih inget kan sama tante Warni ?

Mentari hanya menggangguk , dan segera mempercepat makannya. Ketika ingin bergegas meninggalkan meja makan ibu Diana kembali berbicara sontak membuat Mentari menghentikan langkahnya .

" Tante warni mau menjodohkan anaknya sama kamu , gimana kamu setuju atau gak ?" petanyaan ibu Diana penuh penekanan . Karna tak ada jawaban dari lawan bicaranya ia pun melanjutkannya kembali .

" Keluarga kita sangat berhutang budi dengan keluarga jeng warni , bunda harap kamu mengerti tentang pembicaraan kita ini. Kamu sudah cukup dewasa untuk menikah . Pekerjaanmu sebagai ASN juga sudah terbilang mapan . Bunda gak minta banyak sama kamu ri . " ibu diana meninggalkan anak bungsunya yg berdiri mematung menuju kamar nya .

*********

Keesokan harinya saat Mentari memasuki pelataran kantornya , Mentari dengan wajah lesu menuju meja kerjannya.

" anak manis ... kenapa muke lu ditekuk begitu masih pagi juga ahhh " sapa lita teman dekatnya dikantor. Yaa karna meja kerja mereka berdekatan , jadi intensitas hubungan mereka begitu dekat karna setiap hari bertemu.

" bete gue ta , aahhgr .... " sambil mengusap kasar wajahnya ... yaa Mentari tanpa make up sekalipun tetap cantik .

" masih pagi shay udah bete aja lu mah " ledek lita

" bunda mau ngejodohin gue ta , sebel gak sih lu " keluhnya dengan suara sedikit berbisik.

" Apa ??? serius lu ??? kayak siti nurbaya aja sih ri " sahut lita disertai gelak tawa yg membuat teman seruangan memperhatikan mereka .

Sontak membuat Mentari melotot dan membungkam mulut sahabatnya tersebut .

Lita yg takut lipstiknya berantakan mencoba menepis tangan Mentari .

" ehh Btw , lu mau dijodohin sama sapa sih ? jangan bilang sama om om .. " canda lita lagi yg membuat mentari geram dengan sahabatnya itu .

Mentari hanya diam menghentikan pembicaraan yg hanya membuatnya semakin pusing .

***********

1minggu sudah Mentari memasrahkan semua kepada ibundanya untuk mengurus perjodohan itu , dan hari ini Mentari akan bertemu dengan keluarga Priaji . Keluarga yg begitu berjasa terhadap keluarganya , yg membantu ketika ayah Mentari meninggal 6tahun lalu. Membantu perekonomian sang bunda yg saat itu terpuruk sepinggalan sang ayah.

Dikamarnya Mentari bersiap mengenakan pakaian terbaik untuk menyambut keluarga calon suaminya yg entah seperti apa . Karena setahu Mentari anak dari keluarga Priaji hanya dua yg pertama laki-laki yg berumur lebih tua 4tahun darinya .Dan yg kedua perempuan masih berkuliah .

Terdengar ketukan pintu oleh bunda menyuruh Mentari segera turun karna keluarga Priaji sudah datang.

Dengan perlahan Mentari menuju ruang tengah yg sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan keluarga calon suaminya tersebut.

" Mentari , kemari nak . Sudah lama sekali tante ndak bertemu kamu ya ." ucap Tante warni seraya memeluk Mentari

Mentari mencium punggung tangan wanita paruh baya tersebut sembari memberikan senyum terbaiknya.

Setelah berbasa-basi cukup lama, pak Priaji selaku kepala keluarga menyampaikan tujuannya .

Tunggu yg membuat heran Mentari mengapa ada anak perempuan lucu berusia kurang dari 5tahun duduk ditengah-tengah mereka.