Chereads / Barcelona I love you / Chapter 3 - Chapter 3

Chapter 3 - Chapter 3

Jun melangkah menuju cafe seberang kantor. tampak Zack tengah mengambil pesanannya dan ternotice Jun yang dengan segera menghampirinya lalu mengambil salah satu kopi dari uluran tangan Zack yang menegaskan kopi itu miliknya.

"Bagaimana?" tanya Zack seraya menduduki salah satu bangku di ujung cafe yang diikuti Jun.

"Apa?" tanya Jun tak mengerti

"Perkembangan pengalihan perusahaan milik orang tuamu "

Jun mendengus dan memijat pelipisnya berkala sebelum menanggapi pertanyaan Zack dengan singkat "masih sama"

"Wanita sialan itu masih saja tak melepasmu? harusnya sejak dulu dirinya telah membusuk di penjara hingga kini" sarkas Zack mengingat kenangan 13 tahun lalu.

"sudahlah, aku sedang tak ingin mengumpat karena terus mengingat wanita brengsek itu" ujar Jun malas

"Zack?"

Suara seorang wanita menginterupsi obrolan mereka, dengan reflek mereka berdua menoleh dan menemukan sesosok wanita yang tengah tersenyum manis dibalut dengan dress floral berwarna soft pink selutut yang tampak cantik.

"I will go back to the office. Mr Robert akan ada rapat 1 jam lagi" ujar Jun berdiri mempersilahkan wanita cantik itu duduk dan memberikan ruang pada Zack dan wanita cantik itu berbincang. "be careful of hungry lions in front of you" ucap Jun setengah berbisik pada wanita tadi dan tentu masih dapat didengar oleh Zack.

Merasa tersindir, Zack menatap tajam Jun yang terkekeh dengan wanita cantik itu. Jun yang tak mau terlalu lama mengganggu, memutuskan segera pergi meninggalkan Cafe dan menuju kantornya.

***

Zeline melangkah meninggalkan meja resepsionis dan sesekali mengedarkan pandangan mencari kakaknya Alex yang mungkin saja tengah berkeliaran di sekitar lobby. Baru beberapa langkah sesaat ia melangkah keluar dari pintu lobby, tanpa sengaja ia menabrak seseorang di saat ia mengalihkan pandangannya sesaat.

Zeline sedikit terkejut pasalnya orang yang menabraknya tengah membawa kopi dan kini tumpah membasahi baju mereka berdua. Zeline berdecak sebal sembari mencoba membersihkan blousenya yang kotor "where are your eyes? See, my clothes get dirty!"

"Am I not the one who should ask!" hardik orang itu dengan nada tajam hingga membuat Zeline mengalihkan pandangannya pada orang yang menabraknya, namun alih-alih Zeline kembali melayangkan protes ia malah terpesona dengan ketampanan orang yang menumpahkan kopi pada pakaiannya.

"Minggir! damn it! " umpat pria itu dengan raut wajah kesal dan meninggalkan Zeline yang masih terperangkap dalam pesonanya. Zeline yang telah sadar dari keterpesonaan nya mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali dan menyadari bahwa dirinya telah mempermalukan dirinya sendiri dengan terpesona kepada orang yang sempat membuatnya kesal. Tak ingin orang lain menyadari pemikirannya, Zeline lantas segera meninggalkan kantor daddy-nya dan memasuki taksi yang telah Ia pesan tadi dan pergi meninggalkan kawasan perkantoran itu menuju kediamannya.

Zeline terus merutuki kebodohannya tadi hingga sampai di halaman Mansion keluarganya. Ia sampai lupa bahwa dirinya akan berbelanja beberapa setel pakaian untuk masa magang nya nanti. Zeline mendengus pasrah dan memasuki kamarnya untuk berganti pakaian dan memilih untuk bersantai menonton drakor dari MacBook miliknya.

__________

"Kau mengganti kemeja mu? bukankah kau menggunakan kemeja putih?" tanya Zack ketika mereka memasuki ruang rapat

"Aku hanya sedang sial hingga bertemu wanita bar-bar yang menabrakku hingga menumpahkan kopi pada pakaianku" terang Jun dan mendapatkan tanggapan Zack yang mengangguk-angguk paham.

Seusai rapat, Zack mengajak Jun untuk makan siang di kantin kantor, namun Jun menolak dan mengatakan bahwa dirinya akan menemani Mr.Robert makan siang bersama klien. Dengan berat hati Zack menghela nafas dan menganggukkan kepala tanda mengikhlaskan. Zack hanya membatin bahwa dirinya akan meratapi nasibnya makan sendiri di dalam ruangannya.

07.45 PM - Penthouse Jun

Jun menghempaskan tubuhnya tepat di atas sofa yang tampak nyaman sembari melonggarkan dasi yang serasa mencekiknya. Membuka dua kancing teratas kemejanya yang nampak semakin kacau. menghela nafas berat sembari menutup netra matanya dari hingar bingar dunia yang menyilaukan mata.

Message

"*Amor Club bung?"

"Oke, 10 PM*"

Amor Club

Mata elangnya mengedarkan pandangan mencari orang yang mengajaknya mengunjungi Club tempat mereka berkumpul, matanya menatap datar pada para wanita yang mencoba menggoda hasratnya. Membelai dada bidangnya dan mencoba menempelkan bagian dari aset tubuh mereka pada tubuh Jun. Mereka berusaha membuat Jun menginginkan mereka menghabiskan malam yang panas dan menggelora bersama.

Tangan Zack merangkul Jun tiba-tiba, membuat sang empu menolehkan wajahnya reflek ke arah Zack dan menarik sudut bibirnya remeh. Zack mengarahkan langkah menuju meja ujung klub yang tak nampak sesak ramai seperti dance floor. Beberapa pria berwajah tampan dan berdompet tebal tampak berkumpul dan berbincang seraya digelayut manja dengan beberapa wanita penggoda yang mengenakan pakaian seperti kekurangan bahan dan bahkan mempertontonkan area privasi mereka. Salah seorang lelaki dari mereka menyapa Jun dan mengajaknya duduk. Menyodorkan segelas air yang serasa membakar tenggorokan namun membuat candu peminumnya. Jun menenggak minuman itu one shot beberapa kali, berusaha dan berharap dapat menghilangkan kegelisahan dan beban pikirannya.

"Santai bung!" kekeh beberapa teman Jun yang melihat kelakuannya yang menenggak minuman beralkohol itu terus menerus. Jun hanya mengacuhkan teman temannya yang tampak asik bercumbu tanpa malu dengan para wanita penggoda itu.

Waktu berlalu tanpa permisi Club terlihat semakin ramai di saat waktu menuju semakin malam dan udara menjadi semakin dingin. Kesadarannya mulai menipis di saat salah seorang wanita cantik mendekat dan menempelkan dada besar nya pada dada bidang Jun. "What do you want bitch" tanya Jun sembari meremas gundukan dada di hadapannya, matanya menatap wajah naked wanita di pangkuannya tajam. Wanita itu lantas memangut dan melumat bibir Jun rakus seraya mendesah di sela tangan Jun yang terus merangkul dan membelai punggung wanita itu dan meremas payudaranya.

"Touch me, make me sigh beneath you" jawab wanita itu seraya melingkarkan tangannya pada leher Jun. Aroma alcohol tercium pekat beradu dengan nafasnya. Jun membaringkan tubuh wanita itu dan mulai mencumbunya, namun seketika bayangan masa lalu mengusiknya. Jun melepas cumbuannya, menarik diri dari posisinya dan mulai duduk bersandar, menatap langit-langit dan mulai meraup kesadarannya. "Pergilah" ucap Jun datar, membuat wanita cantik itu menggerutu kesal dan pergi.

"*What's wrong with you"

"I don't understand Zack*, semua seakan semakin rumit" Jun berdiri dan ingin segera berlalu meninggalkan Club, namun tangan Zack lebih dulu menahan bahu jun "jangan terbelenggu dengan masa lalu terlalu dalam Jun" Zack berkata dengan sorot mata serius dan Jun hanya mengangguk dan memejamkan mata sesaat lalu pergi meninggalkan Club.

Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari. Jun mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu dan mulai membasahi diri di bawah guyuran air shower. Jun terus mendesah kasar dan mengacak acak rambutnya yang basah.

Setelah mengeringkan diri, Jun segera mengenakan celana boxer miliknya dan memilih merebahkan diri pada ranjang empuknya. Berharap dengan membasahi diri dan segera berlabuh ke dalam dunia mimpi, mampu membuat pikirannya menjadi lebih tenang keesokan harinya

__________

Hai haiii...~ jika kalian ingin baca lanjutannya yang lebih lengkap, bisa baca ke mangatoon/noveltoon , karena disana author up lebih dulu ~~

jadi sampai bertemu di sana~