Kompetisi Nasional hari kedua.
Setelah pemrosesan target, pengepungan, dan perburuan harta yang terjadi berturut-turut. Tidak ada lagi kejadian hal-hal yang aneh. Youngwoo tidak memainkan peran lebih lanjut dalam tim Korea Selatan. Dia tidak berpartisipasi dalam pengepungan atau pun perburuan harta karun, yang membuat Korea Selatan secara alami menjadi salah satu dari 17 negara terlemah yang berpartisipasi.
Tapi jujur, ini mengejutkan. Yura berpartisipasi dalam pengepungan. Youngwoo berharap bahwa Korea Selatan akan mendapatkan catatan bagus dalam event pengepungan, namun hasilnya sangat buruk.
"Maafkan aku."
Ruang tunggu tim Korea. Para player Korea meminta maaf pada Yura setelah kembali dari permainan. Mereka malu dengan ketidakmampuan mereka untuk membantu tim. Beberapa remaja muda dalam tim meneteskan air matanya. Semua orang merasa frustrasi dan terhina setelah dikalahkan oleh player asing dalam permainan.
Tapi apa yang bisa mereka lakukan? Beginilah kenyataannya. Peringkat tim Korea berada di angka 800 ~ 1000, sementara peringkat tim lain berada di angka 200-an. Kesenjangan kekuatannya terlalu besar. Yura sendiri tidak mampu menutupi perbedaan ini.
"Kami berpegangan pada pergelangan kaki Yura."
"Aku...! Kalau saja aku sedikit lebih kuat...!"
Para player tidak bisa mengangkat kepala mereka.
Yura menyemangati mereka, "Kalian tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Kalian melakukan yang terbaik, seperti yang disaksikan orang-orang. Tidak ada di antara kalian yang bisa disalahkan."
Yura yang cantik dan baik hati tampak seperti malaikat bagi para player. Youngwoo melihat senyumnya dan merasa sangat marah.
'Bajingan Yankee itu.'
Amerika Serikat marah setelah menerima medali perak dalam pemrosesan target karena Youngwoo. Seolah ingin membalaskan dendamnya, mereka terus-menerus menyerang kastil Korea pada awal pengepungan.
Korea Selatan memiliki kekuatan keseluruhan yang lemah dan tidak tahan terhadap serangan Amerika. Yura berjuang, namun para player lain tidak bisa membantunya. Dinding dengan cepat runtuh dan para player Korea dikeluarkan.
Tidak ada masalah sampai saat ini. Dunia perang memang tidaklah berperasaan. Merupakan hal yang wajar bagi yang kuat untuk mengalahkan yang lebih lemah.
Namun seorang player Amerika menunjukkan perilaku berlebihan. Dia seseorang dengan ID 'Primal'. Dia selamat menjelang akhir perlawanan Yura dan merobek bendera Korea yang telah terbang dari kastil. Merobek bendera resmi negara lain?
Kejadiannya sungguh mengerikan. Reaksi yang dihasilkan sangat besar. Bahkan sesama orang Amerika menolak untuk mengampuni tindakan Primal. Zibal meminta maaf sebagai perwakilan Amerika Serikat, namun permintaan maafnya tak bisa menghentikan kritikan dari opini publik. Pada akhirnya, Primal diminta untuk bertanggung jawab dan kehilangan kualifikasinya. Dia tidak dapat berpartisipasi dalam Kompetisi Nasional lagi.
Namun kemarahan masyarakat Korea sudah mencapai titik ekstrim. Primal-lah penyebab sumber masalahnya, tapi ada juga beberapa player Amerika yang tertawa saat menyaksikan perilaku Primal. Sejumlah kecil orang Korea membenci seluruh tim Amerika Serikat.
Youngwoo juga sama. Dia telah bertugas di ketentaraan dan menjadi cadangan, sehingga melihat bendera yang terkoyak merupakan kejutan besar baginya.
"Pria itu menyebalkan."
Primal itu, jika Youngwoo bertemu dengannya suatu hari di Satisfy, maka dia akan membuat Primal membayarnya. Tim Amerika Serikat? Dia akan membayar aib dan keputusasaan yang dirasakan oleh tim Korea dalam pengepungan hari ini.
Dia mengertakkan giginya saat berjanji, dan kemudian Yura mendekatinya.
"Ini untuk jadwal hari ini. Aku akan kembali sekarang."
"Kau, kau baik-baik saja?"
Yura bertarung lebih keras dari siapa pun. Tapi ada batasan untuk apa yang bisa dia lakukan sendirian, dan dia akhirnya kalah. Dia harusnya yang merasa paling kecewa.
Yura menertawakan pertanyaan Youngwoo yang cemas. "Merupakan sebuah kebohongan jika aku mengatakan bahwa diriku baik-baik saja. Tapi aku tidak frustrasi. Aku akan semakin bertumbuh dari kekalahan hari ini."
Yura sudah melihat ke depan. Tahun depan dan tahun setelahnya, dia akan memastikan ada hasil yang berbeda dalam Kompetisi Nasional. Yura membuat janjinya.
'Dia benar-benar player peringkat ke-5.'
Youngwoo kagum. Ada kelompok yang menunggu kedua orang itu ketika mereka meninggalkan ruang tunggu. Mereka adalah Jishuka, Regas, dan Pon.
"Tolong ajak kami keliling Korea."
Mata ketiga orang tersebut bersinar seperti lentera. Mereka penuh kegembiraan karena Youngwoo menemani mereka.
"Tolong tuntun aku menuju taman hiburan Taekwondo."
"Tidak, omong kosong apa yang kau katakan? Tentu saja, kita harus mengunjungi tempat dengan banyak keindahan. Ayo pergi ke klub terpanas."
"Silakan kalian bermainlah sendiri. Aku hanya ingin menikmati waktuku dengan Grid sendirian."
"..."
Youngwoo bingung. Dia tidak punya teman dan tidak memiliki pengalaman berkencan. Karena itulah, dia tidak tahu tempat yang bagus untuk direkomendasikan kepada orang asing yang mengunjungi Korea Selatan untuk pertama kalinya. Youngwoo akhirnya membuat keputusan.
"Ayo makan dulu."
"Aku setuju!"
"Aku akan menghubungi restoran." Yura secara alami mengganggu. Youngwoo, Jishuka, dan yang lainnya naik limusinnya menuju restoran yang Yura rekomendasikan.
"Kenapa wanita ini pergi bersama kita?"
Youngwoo tidak ingin kehilangan pikirannya pada Jishuka, yang membuatnya berpikiran akan lebih baik bagi Yura untuk bergabung dengan mereka.
"Seorang juru bahasa diperlukan."
"..."
Betul. Youngwoo tidak bisa berbicara bahasa Inggris, yang membuatnya tidak bisa berkomunikasi dengan Jishuka. Jika dirinya tidak mendapatkan bantuan dari Yura, yang fasih dalam delapan bahasa, dia takkan bisa berkomunikasi dengan baik.
"Perangkat penerjemah tidak nyaman. Bukankah bagus juga untuk membangun hubungan dengan Yura?"
"Jangan lupa bahwa Gereja Yatan adalah musuh utama kita."
"Akan lebih mudah untuk berurusan dengan Gereja Yatan jika dia bekerja sama. Berpikirlah positif."
"Hrmm..."
Yura bisa bergabung dengan kelompok mereka dengan bujukan berkelanjutan dari Youngwoo. Kemudian Yura membuat serangkaian terjemahan yang salah di atas meja.
"Grid, apa kau tahu? Alasanku berpartisipasi dalam Kompetisi Nasional ini adalah karena aku ingin melihatmu."
"Jishuka berkata bahwa dia bergabung dengan Kompetisi Nasional untuk kehormatan negaranya."
"Korea Selatan tampaknya lebih baik untuk hidup daripada Brazil. Aku akan senang tinggal di sini."
"Jishuka mengatakan bahwa dia tidak suka Korea Selatan. Dia tidak ingin kembali ke sini."
"... Hei, gadis cerdik ini. Kau benar-benar menafsirkan apa yang aku katakan, kan?"
"Sulit menerjemahkan rengekan babi."
"Pelayan Yatan sialan...!"
"..."
Youngwoo duduk di antara Jishuka dan Yura di restoran. Kemudian kedua orang itu tiba-tiba mulai berdebat dalam bahasa Inggris. Dia berusaha mendapatkan bantuan dari Regas dan Pon, yang selalu membantunya di Satisfy tapi...
"Lezat!" Regas sibuk mencicipi semua hidangan Korea di atas meja.
"Kenapa kau tidak melepas celemekmu dan memelukku?" Pon dengan canggung menabrak karyawan dalam bahasa Inggris.
"... Apa mereka benar-benar orang-orang yang aku kenal?"
Youngwoo merasakan jarak dari Regas dan Pon. Keduanya tampak sangat berbeda dari Satisfy yang membuat dirinya merasa bingung. Kekacauan bertambah seiring waktu.
"G~r~i~d!"
"Youngwoo."
Yura dan Jishuka mulai mabuk saat mereka berdebat. Ini merupakan beban yang luar biasa bagi Youngwoo untuk mengurus dua gadis mabuk sendirian. Dia ingin meminta bantuan Pon dan Regas, namun Pon pergi dengan seorang wanita, sementara Regas menemukan dojo Taekwondo dan menantang pemiliknya untuk bertarung.
Buzz buzz.
"Wow luar biasa. Bukankah itu Jishuka dan Yura?"
"Ya ampun, lihat! Grid! Grid!"
"Wow... Apa yang mereka bertiga lakukan?"
Orang-orang di jalan berkumpul di sekitar Youngwoo. Mereka mengambil banyak foto.
"Ah, ini, sungguh..."
Jishuka dan Yura mabuk kemudian melengket seperti permen karet ke Youngwoo. Jika hal seperti ini terus berlanjut, mungkin ada kesalahpahaman dan Youngwoo mungkin diseret ke kantor polisi. Ini merupakan pengalaman pertamanya dengan gadis-gadis yang mabuk, yang membuat Youngwoo membayangkan hal-hal buruk yang akan terjadi. Kemudian dia buru-buru menangkap taksi yang lewat.
"Kau mau pergi ke mana?"
Youngwoo berbicara dengan datar kepada pengemudi. "Rumahku."
"... Alamat."
Youngwoo segera menuju ke dalam taksi bersama kedua wanita tersebut. Tindakan ini menyebabkan segala jenis kesalahpahaman.
Beberapa menit kemudian.
Laporan dari para saksi menyebabkan cerita spekulatif ditulis di Internet.
[(Berita Foto) Yura dan Jishuka yang mabuk naik taksi dengan Grid.]
[Menurut pernyataan saksi, Yura dan Jishuka berada di ambang pingsan.]
[Apa tujuan dari tiga orang itu?]
[(Cakupan Adegan) Aku saat ini di Hotel OO tempat Jishuka tinggal. Waktunya hampir fajar dan dia belum kembali.]
[Apa yang sedang dilakukan Grid?]
"Ya ampun, siapa gadis-gadis ini?"
Orang tua Youngwoo telah menyaksikan penampilan putranya di TV sepanjang hari. Mereka terkejut ketika Youngwoo membawa wanita muda pulang. Putra mereka, yang tak pernah membawa teman ke rumahnya, sekarang membawa dua wanita cantik sekaligus?
"Hum hum."
Ayah Youngwoo merasa malu dan pergi ke kamarnya setelah berdehem. Kemudian ibunya memberi perhatian serius pada Youngwoo, "Nak, apa kau siap untuk hal ini? Aku tidak berpikir Korea Selatan cukup terbuka untuk menyambut dua menantu sekaligus."
Wajah Youngwoo memerah karena malu.
"Tidak, kata-kata Ibu benar. Tapi bukankah ini kesalahpahaman? Jika aku akan melakukan hal tersebut, akankah aku membawanya pulang? Bukankah aku akan pergi ke tempat lain?"
"Hohoho, ya, ya. Aku akan membawa selimut jadi bawa mereka ke dalam kamarmu. Youngwoo, kau tidur di ruang tamu hari ini."
Ibu Youngwoo memasuki kamarnya untuk meletakkan selimut. Sementara itu, Youngwoo melepas sepatu dan dia melihat ke atas rok Yura dan Jishuka. Youngwoo tidak bermaksud mengintip, namun ini terjadi karena perilaku naluriahnya.
"Renda~han."
"..."
Sehee keluar dari kamarnya saat itu kemudian menatapnya dengan jijik. Youngwoo merasa ingin menangis ketika dirinya kehilangan martabatnya di depan adiknya.
***
Hari ketiga Kompetisi Nasional.
Event produksi diadakan. Kerumunan bersorak saat para ranker produksi di berbagai bidang seperti pandai besi, penjahit, dan alkemis bermunculan.
"Eh?"
"Grid tidak ikut?"
Kerumunan memeriksa wajah mereka dan mulai gelisah. Grid adalah pandai besi legendaris, yang membuat mereka tentu mengira dia akan berpartisipasi dalam event produksi. Mereka senang membayangkan melihat kemungkinan sebuah item legendaris dibuat.
Namun Grid tidak hadir.
"Apakah dia menghilang karena skandal tadi malam?"
"Berkat ketidaksertaannya, para pandai besi lain punya kesempatan."
"Sekarang, Grid pasti bersama Jishuka dan Yura..."
"Ah! Keinginanku untuk membunuh mendidih!"
Kerumunan penonton dipenuhi dengan semua jenis spekulasi. Namun Youngwoo tidak menghindari event produksi karena dia sadar akan pandangan orang-orang. Penyebabnya bukan karena Yura dan Jishuka. Penyebabnya karena seseorang terbatas untuk berpartisipasi dalam tiga event.
Youngwoo ingin berpartisipasi dalam event-event yang memiliki dominasi besar di Kompetisi Nasional. Event yang di ikutinya yakni:
"PvP dan maraton hewan peliharaan."
Dua event yang diadakan pada hari kelima bukan event tim, tapi event solo. Satu negara bisa memenangkan enam medali. Para ahli berspekulasi bahwa Amerika Serikat akan mendapatkan sejumlah besar medali pada hari itu dan mengkonsolidasikan peringkat tempat pertama mereka.
Youngwoo takkan mengizinkan hal tersebut terjadi.
"Jangan merayakannya terlalu dini."
Dia akan menyerang mereka dengan benar. Youngwoo bertekad kemudian bangkit dari tempat duduknya. Lalu dia membuka pintu seperti biasa untuk bermain Satisfy kemudian terkejut. Dia menyaksikan penampilan Yura dan Jishuka tidur bersebelahan di tempat tidurnya.
"Pfft!!"
Youngwoo mimisan saat melihat kedua wanita cantik tersebut. Mereka kembali larut malam. Dia tidak tahu harus berbuat apa, tapi kemudian Yura dan Jishuka bangun.
Setelah itu.
Rumah Youngwoo ramai. Yura dan Jishuka sangat ramah setelah bertemu dengan orang tua Youngwoo.
"Biarkan aku membantumu menyiapkan makanan, Ibu."
"Ya ampun, terima kasih. Hah...? Kenapa kau mencuci telur dan nasi dengan deterjen?"
"Ayah ~ Aku akan memijatmu."
"Ya ampun, terima kasih. Terima kasih pada putraku... Heok! Pu-Punggungku...!"
Yura sopan dan Jishuka cerdas. Keduanya memiliki masalah yang membuat mereka terlalu antusias, namun mereka mendapat kasih sayang orang tua Youngwoo dengan cukup baik.
"..."
Youngwoo merasa seperti sedang duduk di atas bantal duri. Ini karena Sehee terus melototinya.
"Tamasya? Ah, ya. Kita sudah lama tidak pergi kemana-mana, jadi mari kita buat perjalanan keluarga."
"Jadi, seberapa hebat Youngwoo kita? Dia pahlawan di TV, pahlawan dalam permainan yang tidak aku ketahui ~ aku tidak tahu."
Kemudian, dua hari berlalu.
Sekarang merupakan hari ke-5 dan hari terakhir Kompetisi Nasional. PvP dijadwalkan pada pagi hari dan maraton hewan peliharaan pada sore hari.
"Ayo pergi."
"Baik."
"Ya!"
Yura dan Jishuka telah tinggal di rumah Youngwoo selama dua hari. Youngwoo tiba di stadion dengan sorakan antusiasme dan kutukan.