"Ah...!"
Ketika aku tiba di tempat pertemuan, aku langsung mengenali Ahyoung saat pertama kali melihatnya. Tempatnya memang penuh dan sesak namun penampilan cinta pertamaku bersinar dengan cara yang unik.
'Terlalu cantik.'
Memang benar bahwa aku telah melihat wanita cantik seperti Yura, Jishuka, dan Euphemina akhir-akhir ini. Aku tak pernah merasakan apa-apa ketika melihat keindahan bintang-bintang CF (iklan). tapi apa itu karena efek kompensasi? Ahyoung cukup cantik bahkan jika dibandingkan dengan Yura dan Jishuka.
"Khususnya, senyumnya cantik."
Youngwoo pertama kali bertemu dengan Ahyoung ketika dirinya masuk SMA. Pada saat itu, Ahyoung selalu memiliki senyuman yang membuat seseorang merasa nyaman. Youngwoo jatuh cinta dengan cara yang dimiliki Ahyoung untuk menceriakan suasana di sekelilingnya. Youngwoo tidak memiliki keberanian untuk mengakui perasaannya dan lulus tanpa mengatakan apa-apa. Tapi sekarang Youngwoo memiliki kesempatan tersebut.
'Sebenarnya, Ahyoung juga menyukaiku. Jika tidak, kenapa dia ingin menemuiku? Oke, aku akan memberitahunya isi hatiku kali ini.'
Terakhir kali Youngwoo bertemu Ahyoung sekitar dua tahun lalu di pertemuan alumni. Ini adalah pertama kalinya mereka berdua bertemu secara pribadi. Jadi Youngwoo pun bahkan lebih gugup. Youngwoo menarik napas panjang dan berdeham untuk menenangkan diri. Youngwoo dengan gugup mengulurkan kakinya.
Youngwoo sedang meregangkan dirinya di tengah kerumunan orang. Orang-orang yang lewat menatapku, tapi aku tidak peduli. Setelah beberapa saat. Aku tenang sampai batas tertentu dan menuju ke tempatnya Ahyoung. Aroma yang bagus tercium dari rambutnya yang lurus dan panjang, yang merupakan lambangnya.
"H-H-Halo Ahyoung? Sudah lama. Bagaimana dengan keluargamu? Yah, um... Uh, ini sudah musim gugur, Bukankah ada banyak daun di jalan? Para pembersih harusnya melalui banyak masalah saat ini. Haha, seharusnya musim dingin tidak datang lebih cepat kan? Ketika musim dingin tiba, musim semi akan segera datang... Di musim semi, bunganya..."
Apa yang aku katakan sekarang? Aku mencoba menyapanya sealami mungkin, tapi karena ketegangan yang ekstrim, kepalaku jadi bingung dan aku mulai mengatakan omong kosong.
'Sangat memalukan!'
Aku mulai berkeringat karena gejolaknya.
'Benar-benar menyedihkan. Aku bahkan tak bisa berbicara dengan benar di depan seseorang yang aku sukai...'
Ahyoung memberiku sedikit senyum.
"Youngwoo masih lucu. Bukankah kamu sudah jadi lebih tampan?"
Ahyoung sepertinya menyukai tren terbaru yang Youngwoo kenakan. Hari ini, Youngwoo menginvestasikan 180.000 won untuk potongan rambutnya dan 1.030.000 won untuk sepatu, celana, dan kemejanya. Penampilan Youngwoo senilai 1.210.000 won.
'Orang-orang melihatku ketika mereka lewat... Jumlah uang yang aku investasikan sangat berharga. Hidup juga tentang kekuatan item-itemku.'
Aku bisa bersantai dan menemukan kepercayaan diriku berkat senyum manis dan pujian Ahyoung. Lalu aku membawanya menuju restoran terdekat.
"Aku sudah membuat reservasinya."
Tempatnya berada di restoran yang kutemukan di Internet. Harganya sangat mahal karena restoran tersebut merupakan toko khusus ikan tuna, tapi bukankah layak untuk menghabiskan uang demi makan bersama Ahyoung?
"Bukankah tempat ini mahal? Youngwoo, apa kamu baik-baik saja belakangan ini?"
Tubuh Ahyoung seperti karya seni saat ia melepaskan mantelnya dan duduk. Belahan dadanya terungkap oleh bajunya, membuatku hampir mengalami mimisan. Aku meraih hidungku dan menjelaskan.
"Aku mendapatkan pekerjaan."
Sejauh yang diketahui Ahyoung, aku berhutang karena bermain game. Aku harus membiarkan Ahyoung tahu bahwa situasiku berbeda dari masa lalu untuk menariknya.
"Utangku sekarang telah lunas."
"Omo, benarkah? Itu bagus," kata Ahyoung dengan suara senang. "Yah, Youngwoo adalah seorang pekerja keras, jadi aku percaya bahwa suatu hari kamu akan baik-baik saja."
"Eh...?"
Karena Youngwoo bukanlah orang yang berbakat, ia harus bekerja keras untuk belajar dan berolahraga. Begitulah caranya mengejar ketertinggalannya. Tidak peduli seberapa keras Youngwoo berusaha, ada batasan untuk nilai-nilainya dan orang-orang tidak memperhatikan bahwa Youngwoo telah melakukan yang terbaik. Tapi Ahyoung sepertinya sadar akan usahanya.
'Apa Ahyoung sudah sangat memperhatikanku?'
Makanan akhirnya keluar. Ahyoung secara alami menuangkan soju dan bersulang.
"Untuk awal baru Youngwoo setelah melunasi semua utangnya! Bersulang!"
"B-Bersulang!"
"Kya~~!"
"Hahaha!"
Soju terasa seperti madu ketika Youngwoo meminumnya bersama dengan Ahyoung. Ini adalah restoran terkenal, jadi masakannya juga sangat bagus.
"Sangat enak! Aku bisa makan di tempat seperti ini berkat Youngwoo. Apa kamu menghasilkan banyak uang? Darimana kamu mendapatkan pekerjaan?"
Jika Youngwoo mengatakan bahwa dirinya menghasilkan uang dari Satisfy, Youngwoo mungkin menunjukkan kesan bahwa dirinya masih tetap terobsesi dengan game. Youngwoo ingin menunjukkan seberapa keras usahanya, jadi Youngwoo mengecualikan Satisfy dari ceritanya.
"Aku hanya seorang pekerja di sebuah perusahaan kecil."
"Heh, apa pekerjaannya sesuai bidangmu?"
"Um, semacam itulah. Ahyoung, apa yang sudah kamu lakukan?"
"Aku~ Aku hanya akan bekerja dan bekerja dan bekerja, ini mirip seperti putaran tak terbatas."
"Bagaimana dengan percintaan?"
"Kapan aku punya waktu untuk percintaan di saat aku sibuk bekerja?"
Ha! Sangat sibuk hingga Ahyoung tak punya waktu untuk berkencan? Aku yakin kali ini.
'Ahyoung benar-benar menyukaiku!'
Youngwoo tidak punya pengalaman dalam berpacaran. Youngwoo tidak tahu banyak tentang wanita, tapi Youngwoo yakin bahwa Ahyoung menyukainya. Youngwoo merasa luar biasa terhadap dirinya.
"Kamu tahu Ahyoung. Aku melakukannya dengan cukup baik hari ini. Ini akan memakan waktu cukup lama karena keluargaku sedang mengalami masa-masa sulit belakangan ini, tapi... Aku berencana untuk mengumpulkan dana pernikahanku segera. Itu... Ke-ketika..."
"Ketika?"
"Ketika aku mengumpulkan semua dana untuk pernikahan... Ketika waktunya tiba, menikahlah denganku!"
"Hah?"
'Eh? Apa yang aku bicarakan sekarang?'
Sepertinya Youngwoo tak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi karena ia membayangkan lamaran untuk Ahyoung lebih dari seratus kali. Youngwoo pikir wajahnya segera meledak dengan rasa malu.
Kemudian Youngwoo merasa seperti disiram air es ketika Ahyoung meraih perutnya dan tertawa. "Apa, sebuah lamaran tiba-tiba? Kamu benar-benar mengejutkanku. Youngwoo, kamu benar-benar... Apa kamu selalu selucu ini?"
Sayangnya, Ahyoung menolak lamaran Youngwoo sebagai lelucon. Yah, ini hal yang alami. Tidak peduli apa yang ada di hati mereka, mereka saat ini hanyalah teman sekelas. Selain itu, lamaran yang entah dari mana muncul setelah tidak bertemu selama dua tahun? Siapa yang menyangka bahwa Youngwoo akan seserius demikian? Tentu saja Ahyoung akan menganggapnya sebagai lelucon.
'Betapa memalukannya.'
Youngwoo merasa ingin bersembunyi di lubang tikus. Setelah kejadian tersebut, mereka bersenang-senang dan hidangan terakhir di keluarkan. Tiga botol soju diminum. Youngwoo tidak meminumnya terlalu banyak karena dirinya terlalu gugup. Di sisi lain, Ahyoung tampak sedikit mabuk.
"Aku harus memperbaiki rias wajahku."
"Ah iya."
Ahyoung pergi ke kamar mandi. Youngwoo mulai khawatir setelah dirinya pergi.
'Haruskah kita pergi ke bar? Atau lebih baik pergi ke ruang karaoke? Tapi Sehee memberitahuku untuk tidak bernyanyi di depan wanita lain karena aku tuli nada... Um... Atau... Mungkin kita harus istirahat di mm-motel karena Ahyoung minum terlalu banyak?'
Hari ini adalah harinya! Tapi bukankah Ahyoung terlalu lama?
'Apa dia pingsan di kamar mandi?'
Youngwoo khawatir dan meninggalkan ruangan. Youngwoo bertanya kepada seorang karyawan tentang lokasi kamar mandi dan pindah menuju koridor. Di ujung koridor, ada kamar mandi serta pintu menuju area merokok di luar.
Lalu Youngwoo mendengar suara Ahyoung yang berasal dari ruang merokok.
"Ah, dia sangat memalukan."
"..."
"Kenapa dia memakai pakaian yang terlihat seperti berasal dari set pusat perbelanjaan internet? Kamu tahu. Celana yang populer belakangan ini... Ya, itu benar. Kamu melihat banyak dari mereka di jalanan. Dia datang berpakaian lengkap seperti itu. Orang-orang menatapnya. Aku benar-benar malu. Gaya rambutnya tidak cocok dengan wajahnya, membuatnya terlihat lebih buruk. Haah, sungguh."
... Ahyoung sedang berbicara tentangku. Ahyoung yang selalu ramah dan tersenyum pada semua orang. Dia cantik dengan payudaranya yang besar dan wajah cantik, tapi aku jatuh cinta padanya karena kebaikannya. tapi sebenarnya, Ahyoung adalah tipe wanita yang suka bergosip di belakang orang lain?
"Apa kamu tahu? Dia melamar kurang dari 30 menit setelah kita bertemu. Kukuku! Bahkan tanpa berkencan, tapi pernikahan! Dia benar-benar sangat menyedihkan, menyedihkan. Apa kamu sekarat karena tertawa? Huh? Itu benar. Aku bersenang-senang. Bukankah bagus bermain-main seperti ini? Aku pasti akan membuatnya datang ke reuni."
"..."
Youngwoo tak percaya situasi jadi seperti ini dan mencubit pipinya untuk memastikan bahwa situasi ini bukanlah mimpi.
Kwack.
"Ugh!"
Rasanya sakit. Cukup menyakitkan untuk membuatnya menangis.
"... Ini bukanlah mimpi."
Memang, jika aku memikirkannya, tidak ada alasan bagi Ahyoung untuk menyukaiku. Kami tidak memiliki hubungan yang erat di masa sekolah kami, dan kami hanya bertemu setahun sekali di reuni setelah kelulusan... Bahkan pada reuni, kami tak pernah memiliki obrolan yang tepat.
Dari awal, hubungan kami sangat kecil sehingga Ahyoung takkan mungkin menyukaiku. Aku tidaklah tampan, kaya, terpelajar atau memiliki kepribadian yang menawan... Wanita seperti apa yang suka pada orang yang biasa-biasa saja?
'Aku bukan protagonis dari manhwa...'
Aku kembali ke ruangan makan, di mana aku meminum satu botol soju lagi. Soju yang awalnya manis sekarang pahit.
"Apa? Apa kamu minum sendirian? Youngwoo, kamu kan bukan seorang peminum?" Ahyoung menyeringai saat dia kembali ke kamar. "Ayo pergi ke tempat lain. Kita bisa bicara lebih banyak di tempat yang suasananya lebih baik..."
Youngwoo ingin mengatakannya pada Ahyoung, 'Kau gadis yang menjijikkan! Apa menyenangkan bermain dengan seseorang yang tidak bersalah? Berhentilah berakting!' tapi itu tidak mungkin bagi Youngwoo untuk berbicara seperti itu kepada seseorang yang dicintainya.
"Tidak, mari kita akhiri pertemuannya di sini hari ini. Aku harus cepat-cepat pulang."
"Hah? Udah mau pulang?"
Ekspresi Ahyoung sangat alami hingga Youngwoo bahkan tak percaya bahwa Ahyoung sedang berakting. Jika Youngwoo tidak mendengar panggilannya secara kebetulan, Youngwoo akan dibodohi oleh aktingnya selamanya.
"Aku minta maaf, aku harus menemuimu lain kali."
Youngwoo nyaris tak berhasil menahan air matanya ketika dirinya bangun. Sebelum Youngwoo berpisah dari Ahyoung di depan restoran, Ahyoung akhirnya berkata menuju intinya langsung. "Datanglah ke reuni minggu depan, mengerti?"
Ah. Youngwoo menyadari alasan kenapa Ahyoung menemuinya hari ini adalah karena Ahyoung dihasut oleh alumni lain untuk menggunakan cintanya demi membuatnya pergi ke reuni, di mana mereka bisa mengejek Youngwoo. Kenapa Youngwoo selalu begitu menyedihkan?
"Baiklah aku mengerti."
Youngwoo mengangguk tanpa berkata tidak pada Ahyoung. Kemudian dalam perjalanan pulang di dalam bus, Youngwoo menangis seperti seorang protagonis melodrama.
"Sob sob sob sob~!!"
Para penumpang lain memandang Youngwoo dan menyuruhnya untuk diam, tapi Youngwoo menangis tanpa mempedulikannya. Youngwoo segera tiba di rumah.
"Oppa, ada apa dengan potongan rambutmu yang bodoh itu? Huh? Oppa? Kenapa ekspresimu seperti itu? Apa kamu menangis?"
Apa dia menungguku? Segera setelah aku membuka pintu, Sehee bergegas keluar dari kamarnya dengan tatapan khawatir.
Aku menyatakan kepada Sehee, "Aku takkan pernah mencintai lagi. Wanita... Aku benar-benar takut wanita. Aku tidak suka mereka."
"Oppa?"
Tidak ada orang yang membutuhkan Youngwoo dalam kenyataan dan dirinya hanya dianggap lelucon. Namun Satisfy berbeda. Khan sepenuhnya bergantung padanya, sementara Administrator Valdi membutuhkan keterampilannya. Selain itu, Irene sangat menyayangiku. Ya, aku menyadarinya sekali lagi bahwa Satisfy adalah tempat bagiku.
Aku langsung menuju ke dalam kapsul dan terhubung dengan Satisfy. Begitu aku terhubung, ada whisper dari Jishuka,
- Harga orb telah ditentukan. Bisakah kita bertemu sekarang?
Lalu Jishuka mendatangi bengkel Khan dan menyerahkan uangnya.
"Pembuat Panah Jaffa Khusus... Kami telah mencarimu dengan sangat keras. Kami membutuhkan kemampuanmu. Grid, tolong bergabunglah dengan guild kami."
Grid menatapnya. Grid ingat bahwa ia memberitahu Jishuka bahwa dirinyalah membuat Panah Jaffa Khusus dan Divine Shield selama raid melawan Malacus.
'Mereka melihatku menggunakan Ilmu Pedang Pagma... Mereka mungkin sudah menyadarinya kalau aku memiliki kelas tersembunyi...'
Grid memikirkannya dengan serius. Jika Grid bergabung dengan guild terbaik, manfaatnya baginya jelas sangat besar. Dan Jishuka menjanjikan dukungan penuhnya.
'Aku tak ingin membuang waktu untuk bersosialisasi jika aku bergabung dengan guild, tapi kurasa aku tak perlu khawatir tentang hal seperti itu jika aku bergabung dengan Guild Tzedakah.'
Ada banyak manfaat jika aku bergabung dengan Guild Tzedakah. Namun, ada masalah yang harus diatasi.
"Aku punya pertanyaan."
"Tanyakan apapun padaku."
"Uang yang akan aku dapatkan dari kegiatan pribadiku dan uang yang akan aku dapatkan dari bekerja dengan guildmu. Yang mana yang lebih besar?"
Jawab Jishuka tanpa memikirkannya. "Tentu saja kamu akan menghasilkan lebih banyak uang ketika kamu bersama kami. Kamu akan mendapatkan lebih banyak uang dan reputasi."
"Benarkah? Begitukah? Hrmm... Kalau begitu aku punya syarat sebelum bergabung dengan guild."
"Ya. Apapun yang kamu minta."
"Aku tinggal di sini di bengkel Khan. Aku adalah penerus Khan dan suatu hari aku akan mewarisi bengkel ini. Aku tak ingin memindahkan pangkalanku sesuai dengan seleramu."
Jishuka langsung merespon. "Baik. Kami akan memindahkan pangkalan guild kami menuju Winston daripada memaksamu untuk pindah."
Jishuka tanpa syarat mendukung Grid. Grid menyadari bagaimana maksudnya ketika salah satu guild terbaik menjanjikan dukungan penuh mereka.
'Hasilnya seperti ini... Apa nilainya lebih besar dari perkiraanku?'
Saat ini aku adalah pandai besi terbaik di Satisfy. Aku tahu fakta ini lebih baik daripada orang lain. tapi aku tak pernah membayangkan bahwa nilaiku akan sebegitu besarnya hingga membuat salah satu guild terkuat memindahkan markas mereka menuju Winston.
'Kalau aku mau, aku bisa hidup dengan baik di Guild mana pun.'
Namun, Grid tidak berniat mengajukan keanggotaan menuju Guild lain. Apa Grid pernah diakui dan dibutuhkan oleh seseorang sebelumnya? Tidak. Ini pertama kalinya baginya. Hatinya melemah karena insiden dengan Ahyoung, jadi Grid merasa kewalahan pada kenyataan bahwa ranker terbaik mengakuinya.
"Baik. Aku akan bergabung dengan Guild Tzedakah. Jika kamu tidak menepati janjimu, aku bisa meninggalkan guild kapan saja."
Jadi, aku bergabung dengan Guild Tzedakah. Ini adalah batu loncatan untuk pertumbuhanku.
Aku bertekad.
'Aku akan menjadi kaya dengan cepat. Maka aku akan menunjukkannya pada mereka yang mengabaikanku.'
Aku akan menunjukkannya kepada semua alumni, termasuk Ahyoung, perubahanku yang sesegera mungkin.