Laba-laba ngarai tidak hanya besar dalam ukuran. Kekuatannya yang luar biasa sebanding dengan bos monster.
"Hiiik..."
Lee Junho, Choi Chansung dan Sim Kiwan.
Tiga orang yang menghadiri SMA yang sama dengan Shin Youngwoo terjebak di sarang Laba-laba ngarai, terbungkus jaring laba-laba. Mereka merasakan ketakutan yang ekstrem pada gigi dan kaki tajam Laba-laba ngarai, bertanya-tanya yang mana dari mereka yang akan dimakan terlebih dahulu.
"Sial... Aku hanya ingin pergi ke Winston..." keluh Lee Junho.
Winston adalah nama kota yang populer di antah berantah. Ketiga orang itu mendengar bahwa ada tempat perburuan berbagai level di mana mereka bisa berburu dan menghasilkan uang, jadi mereka menuju ke Winston. Namun, berkat kejenakaan para goblin nakal, mereka hampir mati kedinginan dan menemukan ngarai. Sekarang mereka akan menjadi makanan Laba-laba ngarai.
"Sialan, kenapa kau memutuskan pergi ke Winston?" Sim Kiwan menggerutu. Lalu wajah Lee Junho terdistorsi.
Itu Lee Junho yang pertama kali berbicara tentang pergi ke Winston. Lee Junho melotot marah pada keluhan Sim Kiwan. "Bukankah kamu setuju? Sekarang kamu mencoba untuk menyalahkanku? Bagaimana aku tahu kalau jadinya seperti ini? Eh?"
Lee Junho memiliki temperamen buruk dan merupakan petarung terbaik di SMA-nya. Tidak ada anak di SMA yang belum di-bully oleh Lee Junho. Pada periode di mana Lee Junho adalah yang paling memberontak, Choi Chansung dan Sim Kiwan menderita meskipun teman-teman terdekatnya. Mereka tahu bahwa Lee Junho masih memiliki amarah, jadi Sim Kiwan tidak mengeluh lagi.
Namun, Lee Junho tidak rileks.
"Ah, sialan... Semakin aku memikirkannya, semakin buruk rasanya. Hei, Sim Kiwan. Brengsek kau, coba bicara lagi. Aku mengatakan untuk pindah ke Winston jadi kita tertangkap oleh Laba-laba sialan itu? Bukankah kita semua setuju? Kau bilang itu ide yang bagus, kan? Tapi sekarang kau menyalahkanku setelah semuanya menjadi lebih buruk? Brengsek kau, teman macam apa kau ini?"
"... Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyalahkanmu. Aku sangat gelisah hingga cara bicaraku salah."
"Ah, sial. Kenapa kau tidak melakukan sesuatu jika dirimu menyesal? Si brengsek ini benar-benar harus pergi ke neraka."
Choi Chansung yang diam dengan cepat me-mediasi mereka. "Kenapa kita bertengkar sekarang? Mari kita coba mencari cara untuk melarikan diri daripada bertengkar."
Sejujurnya, Choi Chansung dan Sim Kiwan tidak menyukai Lee Junho. Lee Junho adalah seorang teman, tapi ia cenderung memandang rendah Choi Chansung dan Sim Kiwan. Mereka sekarang telah berusia 26 tahun dan tidak ingin terus menerus bertindak seperti saat-saat mereka masih SMA.
Di sisi lain, Lee Junho tidak dapat beradaptasi dengan masyarakat karena sifatnya yang tercela dan karena ia memiliki sedikit teman. Karena itulah, Lee Junho sering bergaul dengan Choi Chansung dan Sim Kiwan. Choi Chansung dan Sim Kiwan ingin mengabaikan Lee Junho, tapi mereka tak bisa dengan mudah meninggalkan Lee Junho setelah saling mengenal selama 10 tahun.
Tapi sekarang mereka telah mencapai batas mereka.
'Apa dia gila? Dia memanggil temannya brengsek?'
'Si brengsek Lee Junho itu, dia tak bisa memperbaiki kebiasaan tercelanya. Kiwan juga memiliki begitu banyak kesombongan.'
Disaat atmosfirnya mulai menegang... Angin dari luar membawa suara gangguan.
"!$#!~%"
Suara tersebut datang dari tempat yang jauh, jadi ketiga orang itu tidak dapat secara tepat memahami maksud dari gangguan tersebut. Tapi Laba-laba ngarai berbeda. Laba-laba ngarai mengunci tiga orang dan melirik ke arah luar sarang.
"Kikikik..."
Laba-laba ngarai muncul dengan bersemangat. Laba-laba tersebut tampaknya bersukacita bahwa mangsa baru telah muncul. Ketiga orang itu lega melihat Laba-laba ngarai meninggalkan sarangnya.
"Fiuh... Kupikir aku akan mati."
"Aku setuju..."
"Ayolah, ayo kita pergi dari tempat ini!"
Lee Junho adalah warrior level 88. Karena kecenderungan agresifnya, Lee Junho menginvestasikan sebagian besar statistiknya ke dalam kekuatan. Karena itulah, ia berusaha melepaskan jaring dari tubuhnya. tapi tidak peduli bagaimana Lee Junho menggerakkan tubuhnya, jaring tersebut tidak bergerak.
"Benda sialan macam apa ini? Aku tak bisa melepasnya bahkan dengan kekuatanku?"
Lee Junho kelelahan dan akhirnya menyerah untuk melepas jaring tersebut. Kemudian Sim Kiwan, yang seorang Fire Magician level 87, meneriakkan mantra dan memanggil api.
Hwaruruk!
Jaring laba-laba di sekitar tubuh Sim Kiwan mulai terbakar.
"Ohhh!"
Tiga orang mulai bersorak saat mengira jaring laba-laba berubah menjadi abu. Namun setelah beberapa saat, nyala api mereda dan menunjukkan bahwa hanya permukaan dari jaring laba-laba yang menghitam dan masih menahan tubuh Sim Kiwan dengan erat.
Wajah Sim Kiwan menjadi memucat.
"Apa-apaan ini? Jaringnya tak bisa dibakar dengan api?"
"Serahkan padaku." Thief level 89, Choi Chansung maju ke depan. Dia memegang belati di salah satu tangannya dan mencoba memotong jaring dengan belati. Namun, bahkan belati tajam tak bisa memotong jaring tersebut.
"Tidak bisa dipercaya... Bahkan tidak ada goresan?"
Inilah kenapa Laba-laba ngarai meninggalkan tempat ini dengan begitu mudah. Hanya tiga orang dengan level rendah sehingga mereka tak bisa menyingkirkan jaring laba-laba atau menghindari kematian. Mereka putus asa.
"Pada akhirnya, kita akan dimakan oleh laba-laba bajingan itu..."
"Hei, jika kita akan mati, ayo kita logout. Bukankah lebih baik menyerahkan Exp daripada dimakan?"
Lee Junho dan Sim Kiwan sudah mencoba logout. tapi kata-kata 'Dalam situasi ini, kamu tidak dapat menghindari kematian. Jika kamu logout, ini akan dianggap sebagai kematian.' melayang di depan mereka dan mereka ragu-ragu. Namun, keadaan ini berarti lebih baik untuk logout.
"Oke, ayo kita logout. Aku akan benar-benar kehilangan martabatku sebagai manusia jika aku merasakan dimakan oleh laba-laba."
"Oke, log..."
Choi Chansung mencoba menghentikan dua orang yang ingin logout.
"Tunggu. Bukankah terlalu memalukan untuk menyerahkan hidup kita, bahkan jika ini adalah game? Kita tidak tahu apa yang terjadi, jadi mari kita bertahan sedikit lebih lama."
"Apa yang kau katakan? Laba-laba akan segera kembali! Apa kau ingin dimakan oleh laba-laba? Aku mungkin akan mengalami Arachnofobia[0] selama sisa hidupku!"
"Jika kamu memiliki keberanian untuk mempertaruhkan hidupmu sendiri, gunakan keberanian tersebut untuk menemukan cara untuk melawan laba-laba."
"Omong kosong apa yang kau katakan? Berhenti berbicara. Aye, aku tidak tahu. Kita akan logout, jadi kau tinggal di sini sendirian! Logout... Eh?"
Ketiga orang itu terdiam pada saat yang bersamaan. Tatapan mereka tertuju pada pintu masuk gua.
Buk, buk.
Mereka tidak salah. Ada suara langkah kaki manusia dari pintu masuk gua.
"Apa?"
"Shh!"
Ketiga pria itu menahan nafasnya saat mereka menyaksikan situasinya. Setelah beberapa saat, seseorang memasuki gua.
"Laba-laba bajingan itu telah hidup selama beberapa dekade, jadi apa mereka mengumpulkan berbagai macam harta dalam sarangnya? Bajingan ini, sangat sulit untuk memburumu."
Orang ini memburu laba-laba yang menakutkan itu? Lee Junho, Choi Chansung dan Sim Kiwan melihat pria tersebut dengan ekspresi tidak percaya. Setengah wajah pria tersebut ditutupi oleh helm besar, yang sepertinya terbuat dari tengkorak monster raksasa. Penampilan helm itu mengerikan.
Ketiga orang itu berbisik satu sama lain, karena mereka khawatir orang itu akan mendengarnya.
"Orang itu tidak terlihat biasa...?"
"Itu benar. Dia seperti psikopat dengan rasa estetika yang aneh."
"Tapi ayo minta bantuan."
"H-Hrmm... Dia terlihat berbahaya..."
"Bukankah dia akan membunuh kita?"
"... Itu mungkin."
"Ya..."
Mereka bertiga berkonflik. Penampilan helm pria itu sama mengerikannya seperti Laba-laba ngarai. Di sisi lain, di dalam helm, Grid menemukan tiga orang terikat oleh jaring. Dia kaget.
'Bukankah itu Lee Junho? Kenapa mereka di sini?'
Lee Junho dan para pengikutnya! Mereka terkenal sebagai gangster sejak masa sekolah mereka. Khususnya, Lee Junho adalah seorang gangster yang tidak terkendali. Dia sering melakukan kekerasan terhadap teman-teman sekelasnya. Dia bahkan berani melawan para guru.
Grid. Tidak, Shin Youngwoo adalah targetnya tidak hanya sekali atau dua kali. Ini terjadi sekitar tujuh atau delapan tahun yang lalu, tapi Shin Youngwoo ingat semua kejahatan yang dilakukan Lee Junho terhadapnya.
'Selama SMA... Jumlah uang yang diambil bajingan itu dariku dari kelas dua hingga lulus tepat sebesar 67.300 won... Pengikutnya 23.000 won dan yang lainnya 14.000 won... Tiga orang sialan itu.'
Itu bukan memori yang baik bagi Shin Youngwoo. Pikirannya buruk. Shin Youngwoo tidak bisa mengingat hal-hal kecil. Tapi dia ingat hal-hal yang terjadi padanya.
'Pelecehannya tidak berakhir hanya di sekolah.'
Lee Junho adalah orang pertama yang tertawa dan mengabaikan Shin Youngwoo di pertemuan alumni dua tahun lalu. Para alumni mendengar bahwa Shin Youngwoo sangat terobsesi dengan game dan penuh hutang dan tak bisa menahan tawanya.
Hanya Lee Junho yang terus menggoda Shin Youngwoo dan menyebut dirinya menyedihkan. Ketika pertemuan alumni berlanjut dan semua orang mulai meminum alkohol mereka, alumni lainnya mengikuti contoh dari Lee Junho dan mulai menertawakan Shin Youngwoo. Shin Youngwoo menjadi bahan tawaan semua alumni.
'Bajingan tak termaafkan ini... Sialan, bagaimana aku menemukan bajingan ini dalam game? Aku benar-benar tidak beruntung.'
Shin Youngwoo menatap Lee Junho dan para pengikutnya. Lee Junho merasakan tatapannya dan bertanya dengan lembut. "Per.. Permisi? Bisakah kamu membantu kami? Seperti yang kamu lihat, kami terjebak. Haha."
Lee Junho tak pernah membayangkan bahwa pria di dalam helm itu adalah Shin Youngwoo. Shin Youngwoo berpikir ini menggelikan.
'Bajingan itu... Dia bertingkah seperti iblis didepanku, tapi membuat senyum palsu seperti itu pada orang lain! Ah, bukankah wajahku tertutup sekarang? Maka mereka tidak tahu siapa aku? Oho, mungkin ini...'
Sejujurnya, Shin Youngwoo tidak menyukai Frostlight Orc Chief's Helmet. Sebagai satu set item unik, fungsinya sangat bagus. Namun, helm itu terlalu jelek. Tapi pada saat ini, Grid senang dengan Frostlight Orc Chief's Helmet.
Kenapa? Helm tersebut memiliki bentuk yang menutupi setengah wajahnya. Karena itu, penampilan Shin Youngwoo tidak terungkap dan ID bertuliskan Grid tidak muncul di kepalanya.
'Sekarang aku sudah bertemu sampah ini di sini, bukankah ini kesempatan untuk membalas dendam?'
Shin Youngwoo mulai tertawa dan kelompok Lee Junho saling memandang. Tawa Shin Youngwoo yang muncul dari helm menyebabkan Lee Junho dan kelompoknya merasakan hawa dingin yang menakutkan. Mata yang bisa dilihat dalam helm mirip dengan Laba-laba ngarai. Ya, mengganggap mereka seperti mangsa...!
'Apa kita menginjak kotorannya?'
Ketika kelompok Lee Junho gemetaran, Shin Youngwoo memusatkan pandangannya pada Choi Chansung.
'Choi Chansung...'
Choi Chansung jelas orang yang bergaul dengan Lee Junho dan Sim Kiwan. Choi Chansung bersama mereka setiap kali Lee Junho atau Sim Kiwan melakukan kekerasan terhadap seseorang.
Tapi Shin Youngwoo tak pernah menyaksikan keterlibatan langsung Choi Chansung dalam kekerasan yang dilakukan Lee Junho, sumpah serapah atau kekerasan. Sebaliknya, Choi Chansung menyaksikan Lee Junho dan Sim Kiwan dengan ekspresi tidak nyaman. Youngwoo tidak tahu mengapa, tapi dia sering melihat Choi Chansung berdebat dengan Lee Junho.
'Suatu kali, dia minta maaf kepadaku atas nama Lee Junho... Dia juga tidak pernah mengolok-olokku di pertemuan alumni... Belum lama ini, dia menelepon dan bertanya apakah aku akan pergi ke reuni... Aku tidak menelepon balik atau membalas emailnya, meskipun ada beberapa upaya untuk menghubungiku. Sepertinya dia mengkhawatirkanku! Bukan begitu? Mungkin dia benar-benar pria yang baik?'
Interpretasi Shin Youngwoo benar. Choi Chansung benar-benar khawatir tentang Shin Youngwoo setelah apa yang terjadi pada pertemuan alumni. Dia takut Shin Youngwoo mungkin membuat pilihan yang salah karena malu.
Sementara Lee Junho dan Sim Kiwan selalu mengejek Shin Youngwoo, Choi Chansung tetap menutup mulutnya. Choi Chansung berkeliaran di sekitar Lee Junho dan Sim Kiwan karena hubungan yang dimulai dari tahun pertama mereka di SMA, tapi Choi Chansung enggan melecehkan siapa pun.
Namun, Shin Youngwoo ragu.
'... Siapa saja yang merupakan teman Lee Junho tak bisa menjadi pria yang baik. Jika aku melihat contoh dari film atau komik, dia adalah dalang seseorang yang benar-benar jahat yang berpura-pura menjadi orang baik di luarnya!'
Bukankah Choi Chansung berdiri di belakang Lee Junho dan Sim Kiwan ketika mereka menggertaknya di SMA? Bukankah Choi Chansung di belakang Lee Junho ketika dirinya menertawakan Shin Youngwoo di reuni? Shin Youngwoo begitu curiga sehingga dirinya menganggap Choi Chansung lebih sebagai musuh daripada Lee Junho.
Kemudian dia mengangkat Ideal Dagger +8.