Tetap tenang, mungkin besok dia akan mencoba samurai nya untuk dicoba, tidak hanya sekedar mencoba dia akan terus latihan ketika gagal, mencoba demi mencoba dia hanya bisa mengayunkan, hanya untuk menjadi lebih kuat tetapi dia pantang menyerah untuk mengejar mimpi untuk menjadi yang terkuat.
tetapi, hanya saja dia menarik pundak bajunya
"hey, kau"
dia hanya bertanya pedang apakah itu?
tidak hanya bertanya dia akan membantu mitsuki untuk membantu hanya saja dia mengeluarkan Lawanan dari api yaitu air, tapi saja dia belum menyadarinya bahwa pedang itu langka, dan nezuko hanya sekedar memberitahu bahwa pedang itu, pedang salamander terkuat, hanya saja dia belum ngerti cara memakainya, dia memahami apa yang nezuko katakan dia hanya mengkhayal melihat jurang tinggi menjulang dan dia berpikir pedang seseram jurang tersebut tapi dia sedikit demi sedikit memahami bahwa, yang dia pegang ada pedang salamander, dia ingin sekali melatih dirinya menjadi yang terkuat.
dia melihat cara ayah kerajaan melakukanya dengan sihir saja tapi dia belum mengerti, cara mengeluarkan sihir tersebut, dia hanya perlu mengatakan sebutan sihir untuk dikeluarkan, ketika sudah disebut, dia mempunyai sihir api saja, dengan beruntung nya dia dapat juga pedang salamander, berbeda dengan samurai dia mengayunkan ternyata susah, karena terlalu panjang untuk di ayunkan, dia menyebutnya hi no maho(sihir api), hitsurugi(pedang api).
dia berhasil menyebut dengan kata itu dia hanya perlu banyak kata-kata yang harus dia pelajari untuk bisa menjadi kuat.
"aku akan mempelajari banyak, salamander!"
di malam hari yang sangat lapar dan tenaga habis dia melanjutkan latihan dikamar setelah makan, dia melihat sisi pedang yang telah di tertajam
"ngomong-ngomong muncul dari mana pedang ini"
tapi tak hanya makan dia juga melatih lengan dan perut, supaya gampang diayunkan, dan mudah diangkat, dia bertekad untuk menemui ayah ibu mitsuki di Kutub Utara, masih memikirkan keadaan nya.
"baiklah, aku memutuskanya".