Langit semakin gelap hari menunjukan pukul 20.00 Setelah kami melaksanan sholat berjamaah Aku dan Dita pamit untuk pulang kerumah masing_masing .
Dita " Des , Aku nembeng kamu ya? Udah malem mana mungkin ada angkot disini."
Aku " Oke sahabatku yang cantik,lagian mana tega aku biarin kamu jalan sendiri cari angkot mana tega"
Dita " gitu dong sayang, tapi maaf ya rumah kita berbeda arah tapi aku malah ngerepotin kamu terus. Lagian kamu si kenapa harus pindah rumah segala coba, Kita kan jadi jarang kumpul-kumpul kaya gini lagi!.
Aku " hehehe maaf banget ya ,, Aku kan numpang dengan orang tua,, Dan aku juga belum nikah, Ini keputusan bapak aku,, setelah bapak pensiun dia ingin kembali ke desa, Katanya udah cape hidup di kota beliau kangen dengan suasana kampung kelahirannya, ,lagian aku juga jarang balik kerumah, paling tiga bulan sekali balik tengok orng tua itupun Sabtu dan Minggu Senin udah balik kerja dikota,,.
Sambil ku ikatkan sabuk pengaman aku, lalu ku stater mobilku ini .* Bremmmmmm-breemmm!*
Dita " terus kamu kapan balik ke kota? Oh iya Des,, kalo ada lowongan dikantor kamu kabarin aku ya?? Aku juga bosen dikampung terus,, pengin suasana baru gtu dikota, ngekos bareng kamu,
Aku " loh justru aku iri sama kamu gak kerja ikut orng tua usaha dikampung !'' aku sambil berkendara mata kedepan.
Oh iya orang tua Dita punya usaha percetakan, Jadi setelah Dita lulus kuliah dia langsung terjun ke dunia percetakan orang tua. Maklum dikeluarga dia hanya dua bersaudara kakaknya dan dia. Kakaknya tidak mau ikut campur urusan usaha orang tuanya. Jadi sekarang hanya Dita lah satu-satunya pengurus usaha orang tuannya.
Dita " kamu kan tahu aku ,orang tuaku terlalu bawel untuk usahanya. Aku kan anaknya masa gajih anak disamakan dengan gajih karyawannya."
Aku " ya sabar lah kamu kan ikut usaha orang tua, nanti juga bakal diwariskan ke kamu nantinya,,.
Waktu begitu cepat berlalu sesampainya di rumah Dita aku turunkan diia didepan gerbang rumah dia.
Aku " dahhhhh!! Eh jangan lupa besok Sabtu sore kita kumpul di rumah Yuli. Kamu bawa baju ganti dan persiapan Haiking.
Dita sambil berjalan memberi kode tangan "ok"
Malam semakin gelap perasa mulai bercampur aduk, bulu kuduk mulai berdiri , dimobil sendirian,
aku melihat kanan dan kiri depan dan belakang. Jam menunjukan pukul 21.00.
Aku menikmati malam yang gelap, hutan disamping kiri dan kanan , menghiasi per jalanan malam.
Dalam perjalanan malam aku berfikir mengingat Yuli bercerita tentang mitos desa adem asri .
Karena Yuli belum tahu pastinya dia hanya cerita sedikit dari kakeknya yang menceritakan kisahnya disaat Yuli diusia 10tahun yang mungkin Yuli ingat .
Saat aku sedang berfikir dan mengingat kisah Yuli yang tadi sore ,aku dikagetkan oleh kedatangan
kucing yang melompat didepan kaca mobil.
Aku sontak kaget dan banting stir mobil secara tiba2 , lalu aku mengucapakan kalimat istighfar 3x
"Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah" dengan pejaman mata.
Lalu ada orang yang mengetuk pintu mobil. "tok tok tok" aku bertambah semangat mengucapakan
kalimat Dzkiri dengan ucapan " Allah Akbar ,Allah Akbar ,Allah Akbar, ya Allah Gusti yuwun pangampurane.
Tuhan yang maha agung Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, Ya Allah selamatno nyawaku dari gangguan jin atau setan yang terkutuk ini ya Allah" ucap lirih.
"tok ,tok,tok , mba , mba gak pa-pa?" * suara diluar mobil*
aku langsung mengusap dada dan membuka mata melihat kesamping jendela mobil.
" Alhamdulillah rupanya bapak-bapak lagi ronda". Aku buka pintu kaca jendela
" iya pak gak pa-pa, aku kira bapak hantu jadi aku tadi kaget soalnya tadi ada kucing melompat depan kaca, tadi bapak liat kucing enga pak ? Aku takut kalo nabrak kucing pak. Kata orang tua dulu kalo kita nabrak kucing kita bakal ketiban sial." Ucapku terhadap bapak tukang ronda.
Tukang ronda " oh begtu mba . Iya mba saya cek dulu ya mba ." *dengan logat Jawa*
Aku liat bapak itu mulai memutar mobil Aku , mencari-cari apakah ada kucing yang tadi aku tabrak.
Tukang ronda "mba ,gak ada kucing ko mba? Mungkin iya lari ke hutan mba" *dengan logat Jawa*
Aku " oh gtu ya pak. Makasih ya pak, aku tadi bener-bener takut soalnya tadi bener aku nabrak kucing pak"
Tukang ronda " iya mba gak ada apa-apa tadi udah aku cek dua kali kok.*dengan logat Jawa*
Aku " iya maksih banyak ya pak. Ini ada uang ngopi buat bapak-bapak biar semngat ". aku sondorokan uang 50ribu untuk tukang ronda itu.
Tukang ronda " gak usah mba , gak perlu tadi kan aku Cuma heran kanpa mobil mba berhenti dijalananan apa lagi tengah-tengah alas ini. Bapak kira mobil mba mogok". *Dengan logat Jawa*
Aku " ini pak gak pa-pa ko aku ikhlas, maksih banyak y pak "
Tukang ronda " iya mba , hati-hati ya mba , kata orang jawa kalo mobil mba dilompatin kucing beberapa hari ini mba bakal ada sesuatu yang buruk terjadi. Mba harus hati-hati ya mba"*dengan logat jawanya*
Aku " iya pak makasih banyak atas perhatian" lalu aku bergegas menyalakan mobil dan pamit kepada bapak tadi.
Lalu aku berpamitan kepada tukang ronda tersebut dan mengucapkan banyak terima kasih . Mobil aku jalankan kembali,.
Aku kepikiran omongan bapak tukang ronda yang tadi apa bener dalam beberapa hari ini bakal ada sesuatu yang buruk.
Dalam hati " apa iya ada sesuatu yang buruk bakal terjadi?" ah sudah lah tahayul itu ,aku gak percaya .
Setibanya dirumah orang tuaku, aku masuk dan ternyata ada ibuku yang setia menunggu aku dikursi tuanya .
Aku " Assalamualaikum," sambil cium tangan ibuku
aku berbicara " udah jam 10 lewat ko ibu tidur " .
Ibu " iya duk kan ibu kangen dengan anak ibu ,baru pulang dari kota ko udah pergi-pergi opo gak kangen Ama ibumu duk?".
Aku " Yo dak gitu ibu ,,aku udah lama Gak berjumpa dengan kawan aku Bu, udh hampir 1tahun.
Ibu " iya duk, tapi kenapa balik malam banget?, nanti kalo ada apa-apa siapa yang kawatir? Kan ibu juga.
Aku "iya ibu aku minta maaf udah buat ibu kawatir,. oh ya ibu besok aku sama Yuli dan Dita mau pergi jalan-jalan ke desanya kakeknya ibunya Yuli desa adem asri Bu,, boleh ya?
Ibu " ya Allah nak ,kamu baru balik dari kota dua hari yang lalu,Sekang minta izin ibu mau pergi-pergi lagi,ibu gak izin kamu kali ini!.,"
Aku " plisss ibuuu, tolong izinkan lah kali ini aja yaaa,,aku jarang pergi jalan-jalan ,apa lagi jalan sama sahabat dari kecil Buuu, Aku pengin bikin dokumentasi bersama teman, nanti aku bakal selalu hati-hati dan kabarin ibu ."
Ibu " ya udah nak kalo itu kemauan mu. Ibu udah Gak bisa larang., Udah sana makan dulu..."
Aku " udah tadi ibu dirumah Yuli makan bareng ma Dita juga"
Ibu " udah sholat juga?"
Aku " udah juga bareng tadi berjamaah "
Ibu " y udah tidur tapi jangan lupa ambil air wudhu dulu biar tidurnya nyenyak" lalu ibu bergegas dari kursi tuanya pergi ke kamarnya tidurnya..
Aku bergegas bersih-bersih kekamar mandi mengambil air wudhu ,setelah itu aku lekas tidur.
Keesokan harinya aku bersiap-siap Peking beberapa baju untuk Haiking ke desa adem asri .
Ibu menghampiri aku,
ibu " jangan lupa bawa mukena ,"
aku " iya ibu"
Ibu " dan jangan lupa didesa orang lain kamu harus jaga tata Krama , beradab, dan sopan santun.
Karena di desa itu biasanya ada cerita misteri ,mitos dan sebagainya. Walau kamu tidak percaya dengan hal-hal tahayul tapi gak salahnya nurutin apa kata orang tua disana."
Aku "iyaaa ibukkkkuu , yang paling bawel dan tentunya paling cantik ." aku sambil memeluk ibuku.
Setelah Peking aku sarapan pagi bersama ibu tepat pukul 07.00 pagi.
Setelah itu aku berpamitan pada ibu,.
Aku " ibu aku pamit dulu ya .. Assalamualaikum"
Sambil mencium tangan ibu aku bergegas pergi menuju keluar rumah
Ibu " wa'alaikum salam duk hati-hati disana,,! jangan lupa sholat!" ibu melihatku merasa sedih melihat putrinya pergi jauh .
Satu jam kemudian aku sampai dirumah Yuli,. "Tok,tok,tok"
"Assalamualaikum" pungkas ku .
Yuli "wa, Alaikum salam Des...baru sampe kamu? Itu Dita udah dari jam 07.00 "
Sambil membuka pintu aku melihat Dita yang sedang sibuk dengan hpnya.
Aku "wah-wah kayanya kamu yang paling semangat kalo diajak jalan-jalan ya? Dit"
Dita " iya dong kapan kita bakal kaya gini lagi kalo bukan Sekang ya gak Yul"
Yuli " betul banget,, eh lu bawa kamera Gak pemandangan disana bagus2 loh kata Kakek aku dulu Cuma aku belum liat si"
Aku " udah doang ,,yang doyan Selfi kan Dita kalo dihape doang mana cukup dia..."
Dita " idih ,,siapa juga yang doyan Selfi..? Itu kan kamu Panjul!"
Yuli " udah – udah kita doyan Selfi semua.. jangan bertengkar dong"
Aku " nah,,,kan! Jadi ngegas , *aku tertawa* dasar anak mami seolah gak terima dikatain tukang Selfi"
Dita " siapa yang anak mami?"
Aku " aku sit bukan kamu ko" *masih tertawa terbahak-bahak
Yuli " udah ih,, udaahhh .kalian apan si Masi pagi malah bertengkar"
Dita " sapa yang bertengkar si sayang , itu Desi itu yang duluan"
Yuli " udah jangan dilanjut, aku mau ambil barang dulu dikamar."
Yuli bergegas naik tangga menuju kekamaranya
Dita " Des..."
"gedbrak " suara pintu terkena angin kencang. Disaat itu ada suara kucing meraung " meyeooongggghh" didapur
Aku sontak merinding dan liat sekeliling mencari suara kucing tadi,dan mengingat kejadian semalam.
Dita " Des,,!" triak dita
Aku " oh iya apa" *kaget*
Dita " kamu kenapa?"
Aku " enggak enggak pa-pa ko"
Dita " laganya kaya orang liat sehatan aja"
Aku " enga,,, enggak ko.
Dita " udah sono kamu ambi air minum dulu,wajahmu pucat.
Aku " oh .. iya "
Aku bergegas ke dapur ,setalah itu aku meminum air putih yang ada di kulkas. suara angin kencang datang kembali, masuk kedalam rumah.., daannnn tiba_tiba aku melihat bayangan kakek tua bersorban di jendela dapur.
Dalam hati ku *apa!*
Kakek tua bersorban putih* perasan dirumah Yuli gak ada orang? Yuli *aku mulai merinding dan lari ke ruang tamu,,.
Dita " kamu kenapa Des?" Dita keheran melihat tingkah aku yang lari dari dapur.
Aku " ohh gakkk , aku Cuma lagi lari_lari kecil tadi ko,, tadi pagi belum sempat olahragam"
Setelah itu aku melihat Yuli turun dari tangga ,
Yuli " tadi kalian ngerasa gak ,kalo ada angin gede dan mendobrak pintu kamar?"
Dita " dak ada Yul"
Yuli " kalo kamu Des "
Aku " emmm gak ko Des aku juga gak ngerasa ,"
Yuli sepertinya heran padaku aku seperti orang berbohong, aku mau merahasiakan kejadian yang tadi aku alami.
Semuanya udah siap menuju ke desa adem asri membawa tas ransel dan beberapa pakean untuk menginap di sana.
Dita " eh kita mw jalan ke desa adem asri?"
Yuli " ya gak lahhh, masa jalan kesana ,jalan kaki kita ,!? Jarak tempu itu 3 /4jaman loh "
Dita " trus naik apa dong?"
Aku " y udah ,naik mobilku aja... Gimana??
Yuli " jangan,, !aku takut ada apa-apa diperjalanan, bagaimana,?
Aku " oh y udah lagian mobilku belum diservis ,dari kota kekampung takutnya mogok juga ,hehe"
Dita " y udah campus kita naik angkot ke terminal."
Yuli " itu ide yang bagus!!"
"Tin-Tin-tin" suara klakson mobil dar luar gerbang.
Yuli " wah ,, siapa si ! Pagi-pagi udah bertamu aja
Kita menuju ke gerbang,
Yuli " ehh kakakkkkkk, ko baruu balikk siii"
Hendri " iya de,kerjan dikantor numpuk, ini Kaka ketiduran dikantor tadi."
Dita " hah? Aku kira kamu anak tunggal Yul"
Aku dan Dita heran ternyata tamunya kakak Yuli.
Yuli " eh gak lah kakak ku dari kecil gak pernah tingal bareng sama keluarga ,makanya beda ma ibu dan bapak mukanya"
Hendrik " eh dek? Mau kemana? "
Yuli " mau ke terminal kak, mau ke desa adem asri desa kakek"
Hendri " oh ya udah kakak Anter sampai ke terminal ya."
Yuli " gak usah lah kak, kakak kan cape abis pulang kerja.
Dita lalu berbisik ditelinga Yuli .. " Yul mau lah. Dari pada naik angkot, lagian kakak kamu ganteng banget aku pengin kenalan"
Yuli " hus dasar mata fax girls"
Hendri mulai mencuri pandangan melihatku iya tersyum malu,dan menatap mataku,
Yuli " ya udah kak Anter kita ke terminal, panas nie kak.udah jam 10 pagi
Hendri masih bengong, seakan-akan iya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Yuli " kak ,kak ?? Woy kak! Malah bengong senyum sendiri ,?. Kenapa kak?
Hendri " ohy ,iya ,iya naik aja ke mobil"
Semua bergegas naik ke mobil, dan saat aku hendak naik mobil, aku melihat sok sok kakek tua bersorban putih tadi , disamping jalan bekang mobil.
Yuli " hoyyyyy, Des naik buruan si, panas nie,"
Aku melihat Yuli " eh iya Yul bentar" * aku memandang Yuli*
Saat aku kembali melihat ke arah jalan tadi, si kakek bersorban putih itu tidak ada, aku heran itu mahluk apa manusia ya?. Aku bergegas naik mobil, tapi saat aku naik mobil, aku heran, kenapa aku duduk didepan bareng mas Hendri.
Lalu mas Hendri menyalakan mobilnya, iya terus melihat aku dan mencuri pandangan kepadaku.
Dita membuka pembicaraan " bang Abang ini kakaknya Yuli yah?, Ko kita baru tahu ya.?"
jadi paman dan bibi aku itu ,gak punya anak, aku bagi mereka itu udah kaya anak mereka sendri. Apa lagi dulu aku penurut sama orang-orang , ya gak dek?
Dita " gedenya aja gnteng gitu apa lagi kecilnya pasti imut-imut" pungkas Dita sambil tertawa .
Yuli " ih apaan gedenya dia kaya cwe say .. nanti deh bakal aku kasih tahu Album fotonya.wkwkwk" sambil tertawa.
Hendri " jangan dong de masa foto kakak mau dilihatin ketemen-temen kamu , gak boleh dong"
Sambil bergendara menuju ke terminal , aku masih terlihat bengong , dan mas hendri mulai mencuri pandangan terhadap aku kembali..
Hendri " hai? Ko bengong si? "
aku mulai menatap Hendri, " ehm kenapa mas?" aku sambil heran kanpa mas Hendri suka mencuri pandang dan senyuman ya?.
Hendri " hai kenalin aku Hendri" ia menyampaku sambil tersenyum.
Aku "aku Desi mas ,temen Yuli" aku mulai terbiasa dalam tatapannya.
Tanpa disengaja kita dikagetkan oleh kucing yang melompat dikaca mobil.
Hendri tiba-tiba ngrem mendadak,.
Yuli "ada apa kak?, Apa ada yang ketabrak? Mana-mana?"
Hendri " itu tadi ada kucing hitam nabrak kaca mobil,bentar ya Kaka turun dulu"
Hendri membuka pintu mobil hendak keluar melihat keadaan diluar.
Yuli membuka kaca jendela mobil " gimana kak?,,,ada sesuatu?
Hendri dari jarak samping " enga ada de ," sambil membuka pintu mobil Hendra heran dengan keadaan yang tadi .
Seolah-olah dia mau bicara ada firasat buruk yang akan menimpah kami.
Dan aku mulai heran" ko jadi seperti kejadian semalam" dalam hatiku.
Hendri menyalakan mobilnya ia pun menyambung pembicaranya " de Kamu mau kemana si?"
Sambil melirik ke Yuli lewat cermin mobil.
Yuli " maren ibu cerita ibu lagi didesa adem asri karena kakek sakit"
Hendri " Masya Allah ,iya kah de? Ko ibu gak cerita sama kakak ditelpon kemaren"
Yuli " iya kak itu kata ibu kemaren ."
Tibalah kita diterminal didesa kami ,aku dan Yuli sambil bergegas mengangkat tas dan barang,
Hendri " nanti sesampainya disana titip salam buat kakek ,ya de?"
Yuli " iya kak"
Hendri " oh ya de sini bentar " Hendri sondorkan kalung kepada adiknya Yuli ,
Hendri " jaga kalung ini ya de . Ini kalung yang paman dan bibi kasih waktu mereka masih ada. Kalung ini anggap seperti orang tua kamu, jika ada apa-apa kamu pegang aja kalung itu , nanti kamu berasa ada kakak disamping mu."
Yuli " iya kakak maksih ya .udah ah aku mau berangkat dulu udah siang banget ini " yuli sambil lari mengejar Desi dan Dita.
Hendri " dasar anak mudah jaman skg lupa salam dan Salim.
Hendri bergegas balik kerumah , sesampainya di rumah Hendri mulai chat wa adiknya Yuli.
Hendri " de boleh minta nmr teman kamu Desi?" ia sambil mengirim gambar memohon.
Yuli " ganjen,! buat apa!"
Hendri " buat mengenal lebih jauh."
Yuli mengirim kontak Desi.
Hendri " maksih adiiku syank mmmcuah"
Berapa jam kemudian Desi ,Yuli dan Dita mulai bosan. Jam munjukan pukul 15:30 karena keterlibatan bus yang kita naiki.
Tiba-tiba bus kita berhenti dan sontak kita kaget Dan melihat arah jendela, depan dan belakang.
Dita " kenapa pak?,, Ko berhenti?
Supir bus " iya mba ini busnya mogok mesinya mati sendri."
Yuli " padahal 30menit lagi kita sampai"
Aku " Yul ,dit liat deh,, diluar ada banyak orang jualan jajanan pasar , ada es dung dung juga lagi,beli yuk?!"
Yuli " ya udah turun aja sekalian , lagian udah mau Deket "
Dita " kamu yakin Yul ,30menit lagi itu jauh loh beb!"
Yuli " gak yakin si .. tapi apa salahnya kita coba."
Aku " y udah kita turun aj bosen lagian duduk terus"
Kita bertiga bergegas turun dari bus yang kita naikin karena mogok, saat kita turun aku sengaja mampir, membeli beberapa jajanan tradisional dan es dung dung untuk kita makan diperjalan nanti .
Waktu begtu cepat, aku berjalan melihat Alam yang sangat mempesona di desa ini . suara angin dan pohon seolah berbisik indah kepadaku . Masya Allah sungguh indahnya alam yang engkau ciptakan wahai Rabb ku ucap bisik dalam hatiku.
Yuli dan Desi didepan ku sambil berbicara.
Dita " Yul kapan ini sampai , udah sampai setengah jam kita jalan".
Yuli " hehe aku juga heran soalnya aku juga baru pertama kali. "
Dita " apa...! Kamu ngerjain kita Yul."
Yuli " enga ko aku kesini pernah sekali waktu usia 8tahun."
Aku " udah,, udah bentar lagi juga sampai ko,,,"
Dipersimpagan jalan aku melihat ada mushola kecil dan aku hendak mampir untuk beristirahat dan sholat.
Saat aku selesai sholat aku melihat Yuli dan Dita diluar yang sedang asik berbincang dan menikmati jam istirahat nya. Waktu menujukan pukul 16:30 .
Yuli " eh tahu gak Des masa si Dita makan sesajen di pohon gede tadi.."* iya lalu ketawa terbahak-bahak*
Dita " tapi tadi lu yang bilang itu bukan sesajen,makan aja dit kalau lapar gitu"sambil memukul-mukul badan Yuli yang tersenyum.
Aku " Yul, sit kalian udah sholat" sambil mereka berbohong "udah "
Yuli dan Dita jalan duluan didepan , mereka terus tertawa terbahak2 seperti bukan mereka berdua.
Aku merasa perjalan ini sangat panjang Hinga 1jam lebih kita berjalan, dalam hatiku " dak wajar ini ko belum sampai-sampai"
Lalu aku memangil Yuli,
Aku" Yuli ko kita gak sampai ke desa adem asri ya"
Yuli " bentar lagi Des, didepan ada bukit sakti lalu kamu belok kiri dan disitu ada palang tulisan desa adem asri." Suara yg gak biasa' buluk kudukku merinding.
Aku mulai melihat banyak pekerja , yang sedang memperbaiki bukit sakit, agar tidak terjadi longsor, aku melihat banyak orang pintar disana dan berdoa disana, aku juga melihat orang yang ngalah berkah, mencari kesibukan, ilmu hitam dan dibukit sakit tersebut,
Aku berjalan menuju keramean tersebut, aku melihat ada pak kiyai gamis berbaju putih, ia membawa tongkat. Aku menuju ke pak kiyai hendak bertanya,
Aku " Assalamualaikum pak kiyai aku mw tanya alamat desa adem asri masuknya kemana ya?
Pak kiyai " mba dari mana"
Aku " aku dari kotaa pak, ingin berkunjung kerumahnya saudara teman saya itu, dia yang dari tadi ketawa Mulu sepanjang jalan"
Lalu pak kiyai berjalan menuju kepada Dita dan Yuli,
Pake kiyai nunjuk dan berkata " koe iku sopo!?, Ngopo Nang awak wong Wadon Iki?
Aku heran kenapa pak kiyai itu malah menghampiri Yuli dan Dita, lalu aku mendekati mereka.
Dan bertanya...
Aku " kenapa pak,?
Pak kiyai " Ono sing ora beres Nang awak bocah loro Iki"
Aku " maksudnya bapak gimana?"
Ada seorang laki- laki tampan wajah putih, bicara padaku " gini mbak, kedua temen mba Ini kerasukan jin"
Aku " Masya Allah, pantas dari tadi ketawa ketiwi gak jelas .. "
Pak kiyai " mba dari kota kesini jam berapa,?"
Aku " cerita panjang pak, untuk memperaingak waktu jam 15.00 aku dan temenku turun dari bus, dan ditengah2 jalan aku liat ada pasar, dimana disana ada jajan tradisional,dsb"
Pak kiyai " jadi begtu ceritanya, ya udah mba dan teman-temannya , mampir dulu ke rumah bapak, karena hari sudah mulai gelap"
waktu mulai menunjukan pukul 18.30 sampainya di rumah pak kiyai, aku bergegas izin ketoilet izin bersih-bersih, hendak melaksanakan sholat magrib.
Namun ketika itu Yuli dan Dita sedang ketakutan melihat pak kiyai berserta murid- muridnya.
Yang Akan meruqiah mereka.,.