kini Anggi sudah satu sekolah dengan Rudi di SMK Banjarnegara,ia saat ini kelas X sedangkan Rudi kelas XI , di sekolahnya ada kegiatan Traibun menonton pertandingan sepak bola di stadion Kolopaking Banjar,ntah mimpi apa semalam, Anggi dan Rudi berencana akan berboncengan menuju ke stadion, dan saat ini adalah Hari baik nya, ibunya mengizinkan untuk pergi dengannya. sebelum berangkat seluruh siswa berkumpul terlebih dahulu dihalaman sekolah,untuk mendengarkan nasihat dari guru agar berhati-hati dijalan dan wajib mengenakan helm, berhubung Anggi tidak membawa helm,jadi mereka memutuskan untuk meminjam helm ke rumah saudara Rudi yang jaraknya sekitar 10 kilo dari sekolahan.itupun yang terdekat. mereka tertinggal oleh teman-teman yang lain,jadi mereka hanya berdua menuju ke stadionnya.
Rasa campur Aduk senang disertai malu ia bisa berboncengan berduaan dengan orang yang selama ini ia harapkan,ia cintai.
Hari semakin gelap dan jam menunjukan pukul 05:45 WIB pertandingan selesai dan pertandingan dimenangkan oleh SMK Banjarnegara,seluruh siswa bersorak riang gembira,tetapi Anggi dan Rudi justru saling bertatap malu.
Diperjalanan pulang Rudi mengajaknya untuk mampir makan mie ayam terlebih dahulu karena perutnya sudah keroncongan dari pagi,dan Anggi pun menyetujuinya,bahkan itu adalah hal yang paling dinantikan oleh Anggi. tetapi mereka tida berdua saja,ada temanya Rudi ikutan Fauzi,dan Bagir. Bisa dikatakan mereka penolong kecanggungan di antara mereka,jika mereka hanya berdua,pasti tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulut mereka. setelah selesai makan Fauzi dan Bagir pulang duluan dengan alasan tidak ingin mengganggu.sedangkan Rudi menunggu Anggi yang makan tak kunjung habis.
setelah makan, mereka mengembalikan helm milik saudara Rudi terlebih dahulu, Langit gelap dan Jalannya sepi hanya terisi mereka berdua yang melintas,disituasi yang sangat mendukung tetap saja diantara mereka masih ada kecanggungan untuk berbicara.
Rudi Harus melaksanakan PKl di Cikarang selama 6 bulan hal tersebut adalah kabar buruk bagi Anggi karena ia tidak bisa jauh darinya,
Kepergian Rudi untuk PKl di Cikarang sangat membuat Anggi Terpuruk,Dia tidak bisa lagi melihatnya walaupun dalam diam.
sesaat Anggi sedang melaksanakan proses pengikhlasan bahwa ia harus jauh dari orang yang ia cintai,entah datang dari mana,tanpa diundang seorang cowo mendekati Anggi dan dia teman sekelasnya Rudi.
selama Rudi PKl dicikarang komunikasi Anggi dengan Rudi semakin renggang,tidak dekat seperti dulu,tetapi Anggi masih saja berharap bahwa Rudi akan mengabarinya.
Hari makin hari teman Rudi yang bernama Agus Alfiandri dengan tubuh yang tinggi dan cowo berkumis itu makin mendekati nya dalam waktu yang singkat ia bisa mengobati sedikit rasa pedih yang ia rasakan selama ini. ia mengisi kesepian dihatinya.karena Anggi meras sangat kesepian akhirnya Anggi pun menanggapi semuanya.tetapi hatinya masih dengan Rudi dan itu kekal abadi selamanya tidak ada yang bisa menggantikannya.
suatu saat Anggi mengulangi kebodohan yang sama seperti apa yang telah ia lakukan dulu yaitu membohingi dirinya sendiri dengan menerima Agus sebagai kekasihnya.dan dia hanya sebagai pelampiasan karena jenuh menunggu rasa yang tak kunjung terbalaskan. disini lain Rudi sangat kecewa dengan Anggi ia beranggapan bahwa Anggi telah membohongi dirinya mempermainkan dirinya, tetapi semua itu salah. Anggi sangat mencintainya,hanya saja Anggi jenuh cape menunggu tanpa kepastian,jadi ia ingin membuka hal baru,mencari kenyamanan baru tetapi keputusan yang dibuatnya membuat dirinya semakin merasa bersalah.patut saja Rudi kecewa dengan nya karena sebelum itu mereka sudah berkomitmen tetapi Anggi mengkhianati, Anggi benar benar meras paling bodoh telah melakukan hal yang sangat fatal yaitu membohongi diri sendiri dan membuat orang yang ia cintai kecewa.
Tetapi Anggi tidak menganggap Agus sepenuhnya,bahkan Anggi sangat dingin melebihi salju di kutub,karena sifat Anggi yang tidak peduli itu Akhirnya Agus mencari kenyamanan dengan yang lain,dan akhitnya Agus menghianati Anggi dan mereka pun berpisah,hal tersebut justru membuat Anggi lega,ia sangat senang,karena tidak cape-cape mencari alasan untuk meninggalkan Agus.