Salah satu makanan takjil yang biasa ada di bulan Ramadhan adalah kolak pisang. Makanan ini juga sering disediakan Ibu di rumah untuk menu berbuka. Kolak pisang buatan Ibu merupakan salah satu makanan yang selalu membuatku kangen ingin pulang ke rumah.
Dari ketujuh anaknya Ibu, hanya aku satu-satunya yang tinggal di luar kota, di Semarang. Keenam kakakku tinggal di Kudus semua. Jadi tidak memgherankan saat aku pulang ke rumah, Ibu selalu memasak yang spesial untukku. Termasuk kolak pisang itu.
Kepulanganku ke rumah selalu dinantikan Ibu. Lucunya, Ibu jarang sekali telepon langsung ke aku, melainkan titip pesan ke kakakku, menanyakan kapan kepulanganku. Hal itu tak lain supaya Ibu bisa memasakkan makanan kesukaanku dan selalu membawakannya saat aku pulang ke Semarang lagi.
"Nduk, jangan lupa kolak pisangnya nanti dibawa."
"Ini kebanyakan bu, satu panci besar ini nanti yang menghabiskan siapa."
"Dimakan saat sahur juga tidak apa-apa."
"Nggih bu."
Sudah tiga Ramadhan ini aku tidak dapat menikmati kolak pisang buatan Ibu. Tanggal tujuh bulan Maret tahun 2018 aku mendadak harus pulang ke rumah untuk mengantar kepergian Ibu kembali kepadaNya. Ikhlas untuk memudahkan kepergiannya.