Chereads / Revolution's / Chapter 13 - Kemarahan Anak Itu

Chapter 13 - Kemarahan Anak Itu

" Apa...!! Jadi maksudmu kau bekerja sama dengan Pasukan Ex-SK untuk melawan Pasukan Ex-SK..!!?.. itu benar benar tidak masuk akal " Harry protes.

" Aku tidak tahu kau punya dendam apa pada Pasukan Ex-SK, tapi kenapa hal itu harus didebatkan, selama kita memiliki tujuan yang sama, siapapun anggotanya itu sama saja... " Jelas Ray.

" Baiklah aku akan ikut denganmu, tapi bagaimana caramu untuk menggulingkan pemerintahan, apa kau sudah punya rencana, menurutku jika kita ingin menggulingkan pemerintahan kita harus punya setidaknya ratusan ribu anggota, Sedangkan kita hanya berlima " Harry mengajukan sebuah pertanyaan sekaligus penjelasan.

" Tentang itu, Rencana awal kami adalah membentuk sebuah kelompok untuk menarik perhatian para orang orang yang memiliki idealis sama seperti kita, Dan jika jumlah kita sudah mencukupi, kita akan menghancurkan Sistem negeri ini, dan ngomong ngomong tim kita hanya tiga orang, Tuan Steve dan supir tidak termasuk " Ray menunjuk ke arah Steve dan pengendara kereta kuda.

" Ngomong ngomong, Kau bilang panah temanmu dicuri, tapi kenapa apakah ada yang istimewa dari panah itu...? " Ray.

Zen terdiam dan hanya mendengar apa yang di obrolkan oleh Ray dan Harry, karena ia sama sekali tidak mengerti.

" Setahuku panah itu adalah senjata yang diturunkan secara terus menerus di tiap generasi, panah itu sangat penting bagi temanku, tapi sekarang panah itu hilang dan yang kami curigai adalah keluarga orang tadi, keluarga Finyd, " Harry menjelaskan pada Ray.

" Siapa nama Temanmu dan dimana ia berasal..? " Ray terlihat serius.

Harry menggaruk kepalanya sembari berkata.

" Namanya Glenn Bwomsky, kami berasal dari Cytius, Aku sampai ke daerah Flots hanya untuk mencari panah milik temanku itu ".

" Kau bilang Bwomsky...? Cytius...? " Ray tersenyum.

Harry mengangguk, Zen dan Steve begitu terkejut karena orang itu ternyata adalah salah satu orang yang mereka cari.

" Dimana Keluarga Finyd tinggal sekarang...? " Zen juga bertanya.

" Aku tidak tahu, orang tadi tidak mau menjawabku " Jawab Harry.

beberapa menit mereka berbicara ia sampai ke sebuah desa kecil masih dalam kawasan Flots.

Disana terlihat banyak orang tua yang duduk di depan pintu rumah mereka. Ada juga orang yang memiliki pakaian bagus membully salah satu warga. Warga itu terus berteriak ' Aku belum punya uangnya tolong beri aku waktu '.

Steve juga tampak kebingungan melihat situasi dari desa tersebut.

Beberapa warga yang cukup muda juga terlihat sedang mengawasi kereta kuda yang hendak lewat itu.

Ray dan yang lainnya hanya melewati desa itu tanpa melakukan apapun. setelah sampai pada gerbang keluar desa mereka dicegat oleh sekelompok orang.

Turunlah, tunjukkan barang bawaan kalian!!!

Zen kembali turun dari kereta kuda dengan menggunakan seragam lengkap ayahnya.

Namun orang orang itu tak terlihat takut ataupun menyesal. mereka mengancam Zen dengan menodongkan pedang padanya.

Berikan semua yang kau miliki!!!!

Mendengar orang orang itu masih belum memperbolehkan mereka lewat. Ray dan Harry ikut turun.

Zen dengan tegas menolak memberikan barang bawaan nya pada orang orang itu.

Namun orang orang itu memaksa dengan cara menyerang mereka bertiga secara berkelompok.

Jumlah orang yang menyerang yaitu 5 orang. dan semuanya adalah orang yang sudah dewasa.

Jangan pernah meremehkan orang orang tua nak!!!

salah satu orang itu memegang kepala Ray.

Ray memang terlihat paling kecil diantara mereka bertiga. Zen memiliki tubuh yang kekar dan tinggi hampir sepadan dengan orang dewasa. sementara Harry terlihat liar dan cukup berbahaya. Walaupun umur Ray sama dengan Zen, Namun karena ia terlihat kecil ia dianggap paling lemah.

Dua diantara mereka langsung melakukan penyerangan pada Zen, Orang yang pertama memiliki tubuh pendek namun kekar dan yang satu lagi terlihat memiliki tubuh kekar sekaligus tinggi dan kemungkinan dialah pemimpinan dari kelompok yang menyerang mereka.

Sementara Harry juga dikejutkan dengan orang yang menyerangnya memiliki kecepatan diatasi rata rata. bukan hanya satu orang tapi kedua orang yang menyerang Harry memiliki kecepatan yang mengagumkan.

salah satu orang yang menyerang Zen mengagungkan pedangnya secara horizontal pada Zen. Namun serangan itu berhasil di hindari. Serangan demi serangan yang ia terima, Zen terlihat kesulitan menghadapi kedua orang itu.

Harry juga merasakan hal yang sama.

Sementara di sekelilingnya banyak warga yang sedang menonton bagaikan sedang ada pertandingan MMA.

Merasa muak dengan orang yang memegang kepalanya, Ray memegang erat pedangnya, ia menghempaskan pedangnya kearah Perut orang yang menghadapinya. seketika orang itu langsung terkapar tak sadarkan diri.

'apa apaan dia, dengan satu serangan dari anak itu bisa menumbangkan Magno' Salah satu penonton berteriak.

Mata Ray kembali menunjukkan perbedaan, Semua orang yang melihat matanya langsung merasa kehilangan niat bertarung. Ray berjalan menuju Zen , ia kemudian memegang pundak pemimpin dari kelompok itu.

Orang itu melihat ke belakang dan begitu sangat ketakutan melihat mata Ray. Kini bukan Hanya mata kirinya yang berubah warna tapi mata kanannya juga menunjukkan aura hitam yang begitu pekat.

Orang itu langsung berlutut pada Ray.

" Tatap aku... " Ray memberitahu sambil memegang dagu orang itu.

Orang itu kemudian menatap matanya dan tiba tiba Kedua mata orang itu mengeluarkan darah.

'Argghhhhh

Orang itu berteriak kesakitan.

setelah orang itu berteriak kesakitan, Ray juga kembali menatap orang teman teman orang itu, dan mereka menunjukkan gejala yang sama.

Para penonton yang ada didekatnya juga merasakan dampak ketakutan itu.

Ray kemudian berjalan menuju kumpulan penonton dan Menarik kerah baju salah satu orang. Ia melemparkan orang itu ke arah orang orang yang sudah menyerang mereka.