Chereads / Revolution's / Chapter 4 - Mimpi Buruk

Chapter 4 - Mimpi Buruk

Setiap hari Zen mengunjungi Ray dan Kakeknya.

Beberapa hari kemudian , Ray dan kakeknya Baru saja selesai latihan.

Ray, Krielly , dan Zen duduk di bangku taman. sementara itu kakeknya pergi lagi entah kemana.

" Hei Von , kenapa kau sangat suka berkunjung kemari ..?. " Ray bertanya.

" Hmm, Tentu saja untuk bertemu Elly " jelas Zen menggenggam tangannya seperti sedang berdoa dan menghadap ke arah Krielly.

" Von , Serius lah sedikit... " Ray.

" Aku akan serius jika kau berhenti memanggilku Von.." Dengan wajah kesal Zen menatap Ray.

" Baiklah Zen, apa yg membuatmu tertarik mengunjungi rumah bobrok ini setiap hari..." Ray kembali bertanya.

" Sebenarnya aku mendapat misi dari ayahku, yaitu aku harus bisa akrab dengan semua hal yg berkaitan dengan mantan Komandan Ex-SK, yaitu kakekmu..." Jawab Zen.

walaupun terdengar aneh ,tapi misi itu benar adanya, Zen diberi misi seperti itu tidak lain hanya untuk membuat nya akrab dengan Ray, yah walaupun Zen tidak mengetahui maksud ayahnya memberikan misi itu.

Saking anehnya Ray dan Krielly hanya bisa melongo, mempertanyakan kebenaran misi itu, karena dari yg mereka ketahui , Misi itu berupa tugas yg berhubungan dengan Medan perang, atau mata mata.

Melihat respon dari Ray dan Krielly , Zen merasa kesal " Kenapa kalian hanya melongo, seharusnya kalian memujiku karena aku masihlah muda tapi sudah menerima misi dari ayahku " Jelas Zen.

" Tunggu, Von apa itu layak dikatakan sebagai misi, sepertinya ayahmu cuma khawatir melihatmu yg tidak memiliki teman diluar sana ,jadi ia mempertemukanmu dengan ku agar kau bisa mendapatkan teman " Ray menyangkal dan berbalik menjelaskan.

" Hah, apa kau pikir aku tidak memiliki teman di luar sana, dengan ketampananku seperti ini ,kau bilang aku tidak punya teman, kau pasti sedang bercanda " Memukul meja dan menunjuk ke arah Ray.

Yah walaupun sebenarnya perkataan Ray benar tapi ia berusaha menyangkalnya dengan berpura pura mempunyai banyak teman.

" Tapi aku juga sependapat dengan Ray , dengan sikapmu yg seperti itu kau seharusnya tidak memiliki teman , tapi tenang saja Kami pasti mau menjadi temanmu " Krielly dengan polosnya tersenyum pada Zen.

" Kriel , Ternyata kau hebat juga dalam hal provokasi.... " Tertawa terbahak-bahak.

" Sudahlah Hentikan candaan kalian, ngomong ngomong Kakek kemana,...? sudah berhati hari aku penasaran ,setiap Ray selesai latihan kakek pasti menghilang entah kemana" Krielly Bertanya.

Ray segera menghentikan candaannya dan mulai serius membahas kakeknya yg sering menghilang.

" Yah aku juga panasaran dengan itu, tapi tidak enak juga kalau bertanya langsung " Ray.

Dengan Obrolan yg semakin serius akhirnya Ray ,Kriel ,dan Zen sepakat untuk Mengintai atau mengikutinya Saat Ia pergi.

Keesokan Harinya.

Ray dan Kakeknya sedang latihan, Sementara Zen Dan Kriel Duduk sambil memberikan kode pada Ray.

" Ah, kakek sepertinya Hari ini sampai disini dulu " Ray dengan Senyum yg dipaksakan.

" Oh baiklah " Kakeknya masuk kedalam rumah mengambil sebuah tas dan pergi.

Dengan Diam diam Ray, Kriel dan Zen mengikutinya.

Setelah separuh jalan , Kakeknya berbelok seakan ingin pergi ke salah satu tempat pertambangan logamnya.

" Bukankah itu arah ke ReinMine " Krielly menunjuk.

[ ReinMine = Nama tempat pertambangan yg dikelola keluarga Reinhard ]

" Memangnya kalian ingin Tuan Reinhard pergi kemana..? " Zen Heran.

Akhirnya mereka pulang ke rumah Ray karena tidak ada keanehan dari kakeknya.

Dan Hari hari terus berlalu.

Hingga, malam itu tiba, malam yg mengsengsarakan Masyarakat Flots.

" Arrghh !!! " suara misterius yg datang dari hutan di belakang gedung putih.

saking besarnya suara itu membuat seluruh masyarakat Flots bagian barat mendengarnya.

dan satu persatu monster kecil muncul di belakangnya. Malam itu bagaikan mimpi buruk bagi penduduk Flots.

Ray dan juga seluruh masyarakat menyaksikan hadirnya makhluk besar di belakang gedung putih.

Makhluk itu berwujud Beruang dengan tanduk di kepalanya dan memiliki ekor seperti ikan pari.

Ekornya merebahkan pepohonan yg ada didekatnya. sementara Monster kecil itu berwujud goblin.

Tak sekejap suasana kota Flots yg sebelumnya damai kini dilanda kepanikan.

Ray yg terpaku melihat semua itu ,tiba tiba mendengar suara pintu yg didobrak.

Dengan sigap Ray berlari menuju pintu.

tapi tangannya ditahan oleh kakeknya.

" Ray tetaplah disini " Kata kakeknya tersenyum.

kakeknya langsung pergi menuju pintu.

tapi Ray diam diam ikut di belakangnya.

sesampainya di pintu ia melihat dengan jelas seseorang sedang mencekik Steve sang komandan Ex-SK Flots barat.

dan betapa terkejutnya mereka melihat orang yg mencekiknya ternyata....