Chereads / Revolution's / Chapter 3 - Keanehan Mulai Terlihat

Chapter 3 - Keanehan Mulai Terlihat

Beberapa menit setelah Kakek Ray pergi, Ray dan Krielly masih duduk di bangku taman sambil mengobrol.

Di sisi lain , Tepatnya di gedung putih atau gedung pemerintahan Flots bagian barat .

" Tuan Reinhard, ah maaf aku salah ,Jave Reinhard , kami sangat kecewa dengan pengunduran diri anda 2 tahun lalu sebagai komandan " seorang paruh baya duduk santai di sebuah meja sambil minum minuman keras.

Orang ini adalah wakil komandan Ex- Seven Knight ,tidak hanya generasi ini tapi juga menjadi wakil komandan sebelumnya saat Flots bagian barat berada pada komando Jave Reinhard.

ia juga merupakan anak ke 3 raja Tyndalf Jason Dalf yaitu Zian Dalf.

" Apa yg kau inginkan dariku Zian.... " Jave bertanya dengan tatapan tajam pada Zian.

Zian hanya tertawa kecil melihat keseriusan Jave, ia merasa tinggi dihadapan Jave mantan rekannya.

" Caramu memanggilku sungguh tidak sopan , Reinhard.... seharusnya panggil aku Tuan Zian Dalf " Dengan kesombongan tingkat tinggi ia berjalan dan meletakkan segelas minuman di meja dan langsung mengarah pada Jave.

" Hentikan Zian, jangan berbuat yg lebih jauh lagi " seseorang datang dari balik bayangan menghentikan omong kosong Zian. dan melanjutkan perkataannya.

" selamat pagi tuan Reinhard... "

" selamat pagi tuan Steve.... " Jave balik menyapa berlutut dan menyilangkan tangan kanannya kedada.

Steve Beumaister adalah sosok pengganti Jave sebagai komandan Ex-SK ( Ex-Seven Knight biar gak panjang aja ). Steve juga adalah pemimpin yg di percaya oleh Jave, oleh karena itu Jave sangat menghormati Steve. Walau pun usia mereka berbeda jauh yaitu 76:34.

Jian yg sebelumnya bicara seolah setinggi langit kini terdiam mengerutkan dahinya.

untuk lebih memperdalam obrolannya Steve memerintahkan Jian untuk keluar dari ruangan itu.

" Tuan Reinhard , saya memiliki sebuah permintaan .." Steve .

sementara itu di rumah tempat tinggal Ray .

Ray dan Krielly masih duduk di bangku membicarakan tentang kakeknya yg ikut bersama prajurit itu.

kurang lebih 2 jam setelahnya kakeknya datang membawa sebuah pedang beserta sarungnya yg terbilang mewah.

Ray dan Krielly tampak takjub dengan kemewahan Paledang itu. dengan sigap Ray menghampiri Kakeknya dan mulai memuji pedang itu.

Namun Kakek terlihat serius , tanpa sepatah kata pun ia masuk kedalam rumah.

Ray nampak kebingungan dengan sikap kakeknya. ia segera mengikuti kakeknya masuk ke dalam rumah itu.

" Kakek , apa yg terjadi, dan pedang siapa itu...?... '' Ray bertanya.

" Ini adalah pedang milik ayahmu dulu,pedang ini bernama OverSevenKnight, ia menitipkannya pada salah satu rekannya untuk diberikan pada penerus keluarga Reinhard selanjutnya, dengan kata lain akan di berikan padamu..... " Kakek menjelaskan kemudian meletakkan pedang itu ke dalam peti kemudian menguncinya.

" Nak ,jangan pernah sekali kali membuka peti ini, walaupun pedang itu akan diberikan padamu sebagai penerus keluarga Reinhard tapi kau masih belum siap... " tambah kakek.

" Satu lagi, sepertinya kau akan kedatangan teman baru, pergilah berkenalan dengannya " kakek mengelus kepala Ray.

Ray kemudian melihat keluar dan benar saja diluar ada seorang pemuda yg sedang mengobrol dengan Krielly. Ia kemudian menghampiri mereka dan menyapanya.

Anak tersebut seumuran dengan Ray , ia memiliki wajah tampan, rambut yg rapi dan sebuah pedang berbentukan samurai di kedua sisi pinggangnya.

Kakek segera memperkenalkan mereka. anak itu bernama Zen Von Zouli Beumaister. Putra tunggal keluarga Beumaister sang komandan Ex-SK Wilayah Flots bagian barat ( divisi 4 ).

Krielly Dan Ray merasa takjub karena kedatangan tamu besar. Tapi dengan tampang yg sangat percaya diri Zen menggoda Krielly.

dengan sikap itu Ray merasa sangat jengkel terhadap Zen. Tapi hanya dengan beberapa hari mereka sudah seperti Saudara.

Hari demi Hari kemudian Berlalu, latihan yg sama masih ia lakukan bersama kakeknya sementara Zen duduk bersama Krielly dan melakukan kebiasaannya yaitu menggoda.

Tapi keanehan mulai disadari oleh Ray yaitu setiap hari saat selesai latihan, kakeknya menghilang entah kemana dan akan datang saat matahari mulai terbenam. sebelumnya kakeknya tidak pernah pergi selama itu. tapi Ray mengira bahwa itu adalah hal yg biasa yakni mungkin ada urusan penting tentang perdagangan karena Kakeknya memiliki sebuah usaha perdagangan bahan alam seperti sayuran dan bahan pembuatan senjata.