"Kau gadis licik! Cepat ikat kembali mulutnya…" Perintah Raja Malik.
Pria dengan tinggi kurang lebih 180 cm itu kembali hendak ingin mengaitkan kain putih yang ada di tangannya untuk mendekap bibir mungil Athanasia.
Tangannya berwarna cokelat dan ada bekas luka bakar pada tangan kirinya. Bekas luka itu memanjang sampai ke lengan kiri pria tersebut.
"Tunggu, Yang mulia…" Athanasia ingin negosiasi.
Raja Malik mengangkat tangannya. Pria dengan bekas luka bakar tersebut kemudian menarik kembali tangannya. Ia berdiri tepat di belakang Athanasia dan berdiri tegak.
"Sebaiknya kau mengatakan apa yang enak untuk didengar!" Kata Raja Malik berpaling memperlihatkan sisi samping wajahnya.
"Saya akan membuat Bao, maksud saya pangeran Kazart membenci keberadaanku, apa itu cukup untuk membuat Yang mulia melepaskan saya?" Tanya Athanasia.