Dengan langkah ragu aku mulai berjalan memasuki ruang kerjanya.
Awalnya aku berusaha untuk menahan nafasku, tapi Alex memandangku sambil mengangkat alisnya jadi aku mencoba untuk bernafas sedikit demi sedikit.
Balthazar benar... aroma ikatan mate itu sudah hampir menghilang sepenuhnya, hidungku hanya bisa mendeteksinya samar-samar.
Kuangkat tanganku saat langkahku hampir mencapai di mana Alex berdiri, aku mendongak lagi untuk menatap ekspresi wajahnya yang terlihat sedikit tidak sabar.
Tapi sebelum aku dapat meraih tangannya, Alex bergerak lebih cepat dariku, tangannya merenggut pergelangan tanganku lalu menarikku dengan sentakan ke dalam pelukannya.
Kakiku yang masih melangkah sempat terantuk karpet tapi Ia menahan tubuhku dengan tangannya lalu menarikku ke dalam dekapannya.