"Saat aku sampai di lokasi pembantaian—" Dimitri tiba-tiba berhenti lalu berdeham canggung.
Aku menoleh ke arahnya dengan pandangan bertanya. Ia mengusap mulutnya dengan telapak tangannya sambil lalu sebelum melanjutkan lagi.
"Saat aku sampai di rumah keluargamu semuanya sudah terlambat. Aku dan Viktor hanya sempat mengunjungi tempat itu sebentar karena tujuan utama kami saat itu adalah memastikan keadaanmu, tapi kami tidak menemukan jasadmu..."
"Jadi karena itu selama ini kalian berpikir aku masih hidup," gumamku pelan.
"Tentu saja." Suaranya berubah semakin dalam. "Walaupun saat itu kita belum saling mengenal tapi kau adalah tunanganku. Awalnya aku berpikir mereka menculikmu, tapi ternyata kau melarikan diri bersama pamanmu."
Kualihkan pandanganku ke jalan berbatu di depanku sementara tenggorokanku semakin terasa tercekat. "Apa... kau melihat jasad kedua orang tuaku di sana?"