Keesokan Harinya..
Hari ini adalah hari dimana pak Kamil dan Bu Kamil di sukabumi lagi, karena pak Kamil dan Bu Kamil harus kembali ke Jakarta tanpa anak-anak dan yang di bawa hanya Silvy saja yang baru lahir.
Anak-anak yang lain sekolah online di rumah, pak Kamil mempercayai semua anak-anak nya pada mbok Surip, sedangkan warung dan ruko nya di percayakan kepada Paijo dan pak Wahid, sedangkan rumah di percayakan oleh mang Ujang.
Sementara pak Surip di percayai untuk menyetir mobil pak Kamil hingga nanti kembali ke Sukabumi kembali.
Di rumah pak Kamil,
Di meja makan..
"Mas..", kata Farahdira Fatimah.
"Naon?," Tanya Kamil Junior.
"Hari ini umi dan abi pergi lagi dong ke Jakarta?", Tanya Farahdira Fatimah juga.
"Iya, kan hari ini pakde Fitroh mau nikah lagi", jawab Kamil Junior.
"Oh..", seru Farahdira Fatimah.
"Permisi den ini roti bakarnya", Mbok Surip memberikan roti bakar untuk sarapan Kamil Junior dan Farahdira Fatimah.
"Oh iya mbok..", kata Kamil Junior.
"Maturnuwun nggih mbok.."
(Terimakasih ya mbok..), kata Farahdira Fatimah juga.
"Nggih den.."
(Ya den..), sambung mbok Surip.
Di kamar Titah dan Kamil..
"Yank..", Kamil memanggil Titah.
"Iya mas..", jawab Titah saat Kamil memanggilnya.
"Baju Dede Silvy sudah belum dan Dede Silvy sudah di jemur juga kan?", Tanya Kamil.
"Sudah sayang..", jawab Titah.
"Kamu dandan lama banget sih sayang", kata Kamil.
"Sudah kok mas, yuk sarapan mas..", sambung Titah.
"Yuk sayang.."
"Sebentar satu lagi.."
"Kamu membuat saya selalu jatuh cinta dan membuat saya tidak pernah berpaling dari wanita mana pun", kata Kamil dalam hati.
"Sayang..", Titah memanggil Kamil.
"Iya", jawab Kamil saat Titah memanggilnya.
"Yuk", Titah mengajak Kamil ke meja makan.
Di meja makan lagi..
"Assalamu'alaikum", Titah dan Kamil memberi salam kepada anak-anaknya.
"Wa'alaikumussalam mi..", Kamil Junior menjawab salam dari orang tuanya mewakili adik-adiknya.
"Mas ini rotinya", Titah memberikan roti bakar yang Kamil minta kemarin.
"Iya, terimakasih ya sayang", kata Kamil.
"Iya sayang", sambung Titah.
"Mi, umi..", seru Farahdira Fatimah.
"Iya sayang..", jawab Titah.
"Saya minta keju dong..", Farahdira Fatimah meminta keju pada Titah.
"Oh iya, ini..", Titah memberikan keju yang Farahdira Fatimah minta.
"Iih umi..", Farahdira Fatimah ngambek.
"Kenapa sayang?", Tanya Titah.
"Bukan yang ini", jawab Farahdira Fatimah.
"Bi, Junior minta tolong ambilkan selai coklat dong..", Kamil Junior pun meminta selai coklat pada Kamil.
"Ini..", kata Kamil memberikan selai coklat yang Kamil Junior minta.
"Terimakasih bi..", kata Kamil Junior.
"Sama-sama", sambung Kamil.
"Keju lembar ya?", Tanya Titah lagi.
"Iya..", jawab Farahdira Fatimah lagi.
"Oh, Sebentar ya sayang umi ambilin dulu habis soalnya", Titah pamit ke belakang untuk mengambil keju.
"Iya mi..", jawab Farahdira Fatimah.
Di dapur..
"Bu Kamil, maaf saya..", kata pak Surip.
"Iya gak apa", sambung Titah.
"Rip..", pak Wahid memanggil pak Surip.
"Nggih..", jawab pak Wahid.
"Kopi ku mana?", Tanya pak Wahid.
"Ini, Ini disini", jawab pak Surip.
"Iya, Emm bu Kamil nyari apa?", Tanya pak Wahid.
"Keju lembar", jawab Titah.
"Niki bu.."
(Ini bu..), pak Surip memberikan keju lembar pada Titah.
"Maturnuwun nggih pak Surip"
(Terimakasih ya pak Surip), kata Titah.
"Nggih sami-sami bu"
(Ya sama-sama bu), sambung pak Surip.
Di meja makan lagi..
"Dira..", Titah memanggil Farahdira Fatimah.
"Iya mi", jawab Farahdira Fatimah.
"Ini sayang kejunya", Titah memberikan keju lembar yang Farahdira Fatimah minta tadi.
"Terimakasih ya mi..", kata Farahdira Fatimah.
"Sama-sama sayang", jawab Titah.
"Jam berapa ya sekarang?", Tanya Kamil.
"Jam setengah enam bi..", jawab Kamil Junior.
"Oh..", seru Kamil.
****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** *****
Di Jakarta,
Di rumah pak Tatang..
"Yah..", seru ibu Kamil.
"Iya mah..", sambung ayah Kamil.
"Kamil itu sebenarnya jadi gak sih ke Jakarta?", Tanya ibu Kamil.
"Sabar mah", jawab Ayah Kamil.
"Video call saja deh", kata ibu Kamil.
" Mama mau ngapain?", Tanya ayah Kamil.
"Mau video call Kamil", jawab ibu Kamil.
"Gak usah mah, ngapain sih video call segala gak usah", kata ayah Kamil.
"Tapi yah", kata ibu Kamil lagi.
"Gak ada tapi-tapian mah, kita duduk saja karena sebentar lagi giliran kita yang di dandani", sambung ayah Kamil.
****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** *****
Di Sukabumi,
Di rumah Kamil,
Masih di meja makan..
"Alhamdulillah, yuk sayang berangkat ke Jakarta", Kamil mengucapkan rasa syukur yang sudah selesai sarapan pagi bersama keluarga.
"Iya mas, umi titip Asma ya", kata Titah pamit kepada anak-anaknya.
"Iya mi..", seru Kamil Junior.
"Siap mi..", sambung Farahdira Fatimah.
"Ya sudah, assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada anak-anaknya.
"Wa'alaikumussalam", Kamil Junior menjawab salam dari Titah mewakili adik-adiknya.
****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** *****
Di Jakarta,
Di rumah pak Tatang..
"Nah itu dia yang mama tunggu-tunggu datang juga kan, ayah bilang sabar ya sabar mah..", kata ayah Kamil yang memberitahu istrinya kalau Kamil dan istri sudah sampai di Jakarta.
"Muhun yah.."
(Iya yah..), seru ibu Kamil.
"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada ayah dan ibunya.
"Wa'alaikumussalam", ayah Kamil menjawab salam dari Kamil.
"Sebentar mama kasih tau Fitroh dulu agar akadnya bisa langsung di mulai saja", kata ibu Kamil yang ingin memberitahu Fitroh kalau Kamil dan Titah sudah sampai dan akad nikahnya bisa langsung di mulai.
"Ya..", seru ayah Kamil.
"Mama kenapa yah?", Tanya Kamil.
"Nungguin kamu lama sekali dan uring-uringan terus, pas kamu, istri dan Silvy datang langsung semangat kaya gitu", jawab ayah Kamil.
"Oh, sayang yuk ke dalam", Kamil mengajak Titah ke dalam untuk menyaksikan pernikahan kakaknya yang kedua.
"Iya bi..", seru Titah.
Di ruang tengah..
"Baik, bagaimana sudah bisa dimulai akad nikahnya pak Fitroh?", Tanya penghulu.
"Sudah pak..", jawab Fitroh.
"Baik, tolong jabat tangan pak Chandra ya", kata penghulu.
"Saya nikahkan engkau ananda Fitroh bin Tatang dengan Tara binti Chandra dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan Al-Qur'an dibayar tunai"
"Saya terima nikahnya Tara binti chandra dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan Al-Qur'an dibayar tunai"
"Bagaimana saksi, sah?", Tanya penghulu.
"Sah..", jawab Saksi.
"Alhamdulillah..", penghulu mengucapkan rasa syukur karena Fitroh dan juga Tara sudah resmi menjadi suami istri.
****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** *****
Di sukabumi,
Di ruko pak Kamil..
"Jo..", pak Wahid memanggil Paijo yang sedang menyapu halaman depan ruko pak Kamil.
"Nggih pak Wahid, ana apa?"
(Ya pak Wahid, ada apa?), Tanya Paijo.
"Ada yang beli kamu layani dulu ya saya mau ke kamar mandi", jawab pak Wahid.
"Oh nggih.."
(Oh ya..), seru Paijo.
"Karyawan baru nya pak Kamil ya?", Tanya pak Karyo.
"Nggih pak"
(Ya pak), jawab Paijo.
"Oh, jadi berapa semuanya?", Tanya pak Karyo lagi.
"Tujuh puluh lima ribu pak", jawab Paijo lagi.
"Oke, nih..", pak Karyo memberikan uang pada Paijo.
"Sip..", seru Paijo yang menerima uang dari pak Karyo.
"Assalamu'alaikum", pak Karyo memberikan salam pada Paijo.
"Wa'alaikumussalam", Paijo menjawab salam dari pak Karyo.
****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** *****
Di Jakarta,
Di rumah pak Tatang,
Di depan rumah..
"Kamu gak nginap lagi mil, tah, mama masih kangen sama kamu tah dan Silvy cucu mama?", Tanya ibu Kamil.
"Mau nya sih gitu mah, tapi besok Titah kan ngajar nari lagi dan Kamil juga kerja", jawab Kamil.
"Ya sudah kalau begitu hati-hati di jalan ya", kata ayah Kamil.
"Iya hati-hati di jalan ya dan satu lagi minggu depan mama dan keluarga ke sukabumi ya", kata ibu Kamil.
"Iya mah..", sambung Kamil.
"Iya mah..", sambung Titah juga.
"Ya sudah Kamil pamit", Kamil pamit pada kedua orang tuanya.
"Titah juga pamit ya mah", Titah pamit juga pada mertuanya.
"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada ibu Kamil.
Bu Tatang : Wa'alaikumussalam, ibu Kamil menjawab salam dari Kamil.
****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** ****** *****
Di Sukabumi,
Di rumah pak Kamil,
Di ruang tv..
"Dik Asma", Farahdira Fatimah memanggil Asma.
"Muhun teh.."
(Iya teh..), jawab Asma.
"Sudah sekolah online belum?", Tanya Farahdira Fatimah.
"Sudah, teteh sendiri?", Asma menjawab pertanyaan dari Farahdira Fatimah dan Asma bertanya lagi pada Farahdira Fatimah.
"Sudah dong..", jawab Farahdira Fatimah.
"Mas Kamil Junior sudah apa belum ya teh?", Tanya Asma lagi.
"Tidak tau dik, lihat saja yuk", jawab Farahdira Fatimah lagi.
"Yuk..", seru Asma.
Di kamar Kamil Junior..
"Teh..", Asma memanggil Farahdira Fatimah dengan memberi kode yang melihat Kamil Junior sedang teleponan.
"Iya dik, bukannya sekolah online malah teleponan", kata Farahdira Fatimah.
"Kira-kira mas Kamil Junior lagi teleponan sama siapa ya teh?", Tanya Asma.
"Ikut teteh yuk..", jawab Farahdira Fatimah mengajak Asma ke ruang tengah.
"Kemana mbak?", Tanya Asma lagi.
"Sudah nanti kamu juga tau, yuk..", jawab Farahdira Fatimah.
"Yuk..", sambung Asma.
Di ruang tengah..
"Teh, teh..", Asma menarik-narik baju Farahdira Fatimah.
"Apa sih dik Asma?", Tanya Farahdira Fatimah.
"Itu kaya suara mobilnya umi dan abi deh..", jawab Asma memberitahu kalau ayah dan ibunya sudah datang.
"Iya benar apa kata kamu, kesana saja yuk..", Farahdira Fatimah mengajak Asma ke depan rumah.
"Yuk kita bukain pintu untuk umi dan abi", kata Asma.
"Yuk dik..", sambung Farahdira Fatimah.
Di depan rumah..
"Hati-hati sayang", kata Kamil.
"Iya mas..", sambung Titah.
"Pak Surip nanti masukan koper dan oleh-oleh ke dalam ya", pinta Kamil pada pak Surip.
"Nggih pak Kamil", jagi laksanakan
(Ya pak Kamil, siap laksanakan), pak Surip melaksanakan perintah dari Kamil.
"Assalamu'alaikum", Farahdira Fatimah memberikan salam pada Titah dan Kamil.
"Wa'alaikumussalam", Kamil menjawab salam dari Farahdira Fatimah.
"Assalamu'alaikum abi, umi", Asma memberikan salam pada Kamil dan Titah.
"Wa'alaikumussalam", Titah dan Kamil menjawab salam dari Asma.
"Mas Junior mana?", Tanya Kamil.
"Di kamar bi", jawab Asma.
"Kalian sudah sekolah online belum?", Tanya Titah.
"Sudah umi", jawab Asma.
"Sudah umi, tapi kalau mas Kamil Junior gak tau", jawab Farahdira Fatimah.
"Oh gitu", seru Titah.
"Biar abi yang lihat ke kamarnya saja deh", kata Kamil yang jalan menuju ke kamar Kamil Junior.
"Mas, mbok Surip mana?", Tanya Titah lagi.
"Di dalam umi", jawab Asma.
"Tolong panggilin ya", pinta Titah.
"Iya umi", Farahdira Fatimah melaksanakan perintah dari Titah.
Di dapur lagi..
"Assalamu'alaikum", pak Surip memberikan salam pada mbok Surip.
"Wa'alaikumussalam", mbok Surip menjawab salam dari pak Surip.
"Ibune kula"
(Istriku..), kata pak Surip yang memanggil mbok Surip.
"Inggih bapakne kula"
(Iya suamiku), jawab mbok Surip.
"Pitulung buatkan kulo kopi nggih"
(Tolong buatkan saya kopi ya), pinta pak Surip.
"Nggih bapakne kula"
(Ya suamiku), mbok Surip melaksanakan perintah pak Surip.
"Assalamu'alaikum", Farahdira Fatimah memberikan salam pada mbok Surip.
"Wa'alaikumussalam", mbok Surip menjawab salam dari Farahdira Fatimah.
"Di panggil umi", Farahdira Fatimah memberitahu mbok Surip kalau mbok Surip di panggil oleh ibunya.
"Oh nggih, nanging mengko nggih den ayu Dira"
(Oh ya, tapi nanti ya den ayu Dira), kata mbok Surip.
"Ya sampun kono temui bu Kamil, yen masalah kopi kulo iso bikin sendiri kok"
(Ya sudah sana temui bu Kamil, kalau masalah kopi saya bisa bikin sendiri kok), sambung pak Surip.
"Oh nggih sampun yen ngono bapakne kula"
(Oh ya sudah kalau begitu suamiku)
Di kamar Kamil Junior lagi..
"Oh jadi gitu haha..", Kamil Junior ketawa sendiri di kamar yang ternyata sedang menelepon.
"Junior ngobrol dengan siapa di telepon?, assalamu'alaikum", Kamil bertanya-tanya dan memberikan salam pada anaknya.
"Wa'alaikumussalam, abi", Kamil Junior menjawab salam dari ayahnya.
"Emm..", kata Kamil dengan marah pada anaknya tapi tetap sabar.
"Nanti lagi ya, ada abi, dah..", kata Kamil Junior.
"Kamu ngobrol dengan siapa?", Tanya Kamil.
"Dengan Monic, bi", jawab Kamil Junior.
"Monic?", Kamil bertanya-tanya lagi.
Di depan rumah lagi..
"Assalamu'alaikum bu Kamil", mbok Surip memberikan salam pada Titah.
"Wa'alaikumussalam mbok, ini Silvy, saya titip Silvy ya saya mau ke kamar Kamil Junior dulu", Titah menjawab salam dari mbok Surip dan menitipkan Silvy pada mbok Surip.
"Inggih bu"
(Iya bu)
Di kamar Kamil Junior lagi..
"Iya bi, Monic", kata Kamil Junior.
"Monic siapa?", Tanya Kamil.
"Monic pacar Junior bi", jawab Kamil Junior.
"Pacar kamu, sekarang abi tanya kamu sudah sekolah online belum?", Tanya Kamil lagi.
"Oh iya bi lupa", jawab Kamil Junior lagi.
"Belum kan?", Tanya Kamil lagi.
"Muhun abi, tacan"
(Iya abi, belum), jawab Kamil Junior lagi.
"Hp mana, hp?", Kamil menanyakan hp kepada anaknya.
"Ulah abi"
(Jangan abi), jawab Kamil Junior yang memohon agar hpnya tidak di ambil oleh ayahnya.
"Teu aya ulah abi, ulah abi, jeung teu aya kata nanging, anjeun juga atos wani pacar pacaran anyar hiji SMA anjeun eta jeung balukar na naon doja sakola online wae tepi poho kawas ieu, ieu hukuman untuk anjeun, teu aya hp, hp anjeun abi sita"
(Tidak ada jangan abi, jangan abi, dan tidak ada kata tapi, kamu juga sudah berani pacar pacaran baru satu SMA kamu itu dan akibatnya apa coba sekolah online saja sampai lupa seperti ini, ini hukuman untuk kamu, tidak ada hp, hp kamu abi sita), Kamil mengambil hp anaknya karena pacaran dan lalai dengan kewajibannya yaitu sekolah online.
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada Kamil.
"Wa'alaikumussalam", Kamil menjawab salam dari Titah.
"Ulah di sita atuh abi, ajeng lamun hp Junior sakola online kumaha?"
(Jangan di sita dong abi, nanti kalau hp Junior sekolah online bagaimana?), Tanya Kamil Junior.
"Naha di sita mas, kunaon?"
(Kok di sita mas, kenapa?), Tanya Titah.
"Anak urang atos wani pacar pacaran jeung anu lebih parah na deui anjeunna tepi poho sakola online na"
(Anak kita sudah berani pacar pacaran dan yang lebih parahnya lagi dia sampai lupa sekolah onlinenya), jawab Kamil.
"Naon leres eta Junior?"
(Apa benar itu Junior?), Tanya Titah.
"Muhun leres umi"
(Iya benar umi), jawab Kamil Junior.
"Lamun begitu maafkan umi, umi teu tiasa membantu anjeun kali ieu"
(Kalau begitu maafkan umi, umi tidak bisa membantu kamu kali ini), kata Titah.
"Janten anjeun setuju lamun Kamil Junior di hukum nyaah, sareng cara menyita hp na?"
(Jadi kamu setuju kalau Kamil Junior di hukum sayang, dengan cara menyita hpnya?), Tanya Kamil.
"Muhun suamiku, kuring setuju"
(Iya suamiku, saya setuju), jawab Titah.
"Nya atos yuk medal, oh nya hiji deui untuk anjeun junior lamun sakola online pan tiasa, aya komputer anjeun pakai jeung juga urang wifi pan di imah janten teu aya alasan deui, jeung ingat keputusan abi teu tiasa ubah deui assalamu`alaikum"
(Ya sudah yuk keluar, oh ya satu lagi untuk kamu Junior kalau sekolah online kan bisa, ada komputer kamu pakai dan juga kita wifi kan di rumah jadi tidak ada alasan lagi, dan ingat keputusan abi tidak bisa ubah lagi, assalamu'alaikum), kata Kamil memberikan salam pada Kamil Junior.
"Wa'alaikumussalam", Kamil Junior menjawab salam dari ayahnya.
Di ruko pak Kamil..
"Alhamdulillah ya jo laris", pak Wahid mengucapkan rasa syukur karena dagangannya laris.
"Alhamdulillah paklik..", Paijo juga mengungkapkan rasa syukurnya.
Di kamar Silvy..
"Dede bayi bobo ya mbok?", Tanya Asma.
"Nggih den ayu Asma"
(Ya den cantik Asma), jawab Asma.
"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada Asma.
"Wa'alaikumussalam", Asma menjawab salam dari Kamil.
"Kamu bobo siang gih, mbok terimakasih ya sudah..", kata Titah.
"Inggih sami-sami cah ayu"
(Iya sama-sama anak cantik), sambung mbok Surip.
"Hp Kamil Junior, saya yang pegang dan simpan ya sayang", kata Kamil pada Titah.
"Iya mas", kata Titah juga.
"Ya sudah saya mau ke ruko, mbok Surip siapkan makan siang ya", pinta Kamil.
"Nggih pak Kamil"
(Ya pak Kamil), mbok Surip melaksanakan perintah dari Kamil.
"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada Titah dan mbok Surip.
"Wa'alaikumussalam", mbok Surip dan Titah menjawab salam dari Kamil.
"Sekalian si mbok gelem ke pawon untuk siapkan mangan awan cah ayu, assalamu`alaikum"
(Sekalian si mbok mau ke dapur untuk siapkan makan siang anak cantik, assalamu'alaikum), mbok Surip juga memberikan salam pada Titah.
"Wa'alaikumussalam mbok..", Titah juga menjawab salam dari mbok Surip.
Di ruko pak Kamil..
"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada pak Wahid dan Paijo.
"Wa'alaikumussalam", pak Wahid menjawab salam dari Kamil.
"Wa'alaikumussalam tuan papi", Paijo menjawab salam dari Kamil.
"Bagaimana jo, pak Wahid hari ini?", Tanya Kamil.
"Alhamdulillah pak", jawab pak Wahid dan mengucapkan rasa syukurnya lagi.
"Iya alhamdulillah sotong, sempol, dan bakso nya ludes di borong tuan papi"
"Di borong sama siapa jo?", Tanya Kamil.
"Pak Wahid, yang tadi namanya siapa ya?", Tanya Paijo.
"Pak Karyo Jo..", jawab pak Wahid.
"Nah itu tuan papi, pak Karyo", jawab Paijo.
"Oh, ya sudah saya mau lihat pembukuan hari ini, mana catatannya pak Wahid"
"Ini pak Kamil"
"Alhamdulillah, emm pak Wahid", Kamil mengucapkan rasa syukur.
"Iya pak Kamil"
"Telepon Rahmad, adik ipar saya bilang sotong rasa nya habis, jo telepon rumah saya bilang ke istri saya sempol dan bakso nya habis gitu ya", pinta Kamil.
"Siap pak", seru pak Wahid
"Siap tuan papi", sambung pak Wahid.
Percakapan pak Wahid dan Rahmad lewat telepon.
"Assalamu'alaikum pak Rahmad"
"Iya pak Wahid, ada apa?", Tanya Rahmad.
"Saya mau pesan sotong rasa nya ya, sotong rasa nya habis", jawab pak Wahid.
"Oh iya, jumblahnya yang biasa kan?", Tanya Rahmad lagi.
"Iya pak..", jawab pak Wahid lagi.
"Oke, hari ini langsung saya kirim ya"
"Iya pak Rahmad"
"Ya, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Percakapan Paijo dan Titah lewat telepon.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
"Ini tuan mami?", Tanya Paijo.
"Iya, eh Joya, ada apa?", Tanya Titah juga.
"Oh, saya dapat amanah dari tuan papi, tuan mami.., kata tuan papi Bakso dan Sempol nya habis", jawab Paijo.
"Oh iya, ini mau bikin lagi, ya sudah kamu bilang ke suami saya kalau sebentar lagi baksonya jadi gitu, nuggetnya habis tidak?", Tanya Titah lagi.
"Tinggal dua puluh lima bungkus tuan mami", jawab Paijo lagi.
"Oh gitu, ya sudah kalau gitu saya bikin lagi deh"
"Iya tuan mami"
"Ya sudah, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Pak Wahid dan Paijo memberikan laporan kepada pak Kamil setelah menelpon adik ipar dan istri pak Kamil, sementara itu di rumah pak Kamil, bu Kamil sedang membuat adonan yang Paijo pesan yaitu bakso dan sempol yang habis.
Di rumah pak Kamil,
Di dapur..
"Alhamdulillah sempolnya sudah jadi, tinggal baksonya yang belum"
"Cah ayu bar niki gelem neng apakan sempolnya?"
(Anak cantik selesai ini mau di apakan sempolnya?), Tanya mbok Surip.
"Neng kemas wae mbok"
(Di kemas saja mbok), jawab Titah.
"Oh nggih cah ayu, merene biar mbok Surip bantu"
(Oh ya anak cantik, sini biar mbok bantu), pinta mbok Surip.
"Oh nggih, niki mbok, mbok kemas wae nggih"
(Oh ya, niki mbok, mbok kemas saja ya), kata Titah.
"Inggih cah ayu"
(Iya anak cantik), kata mbok Surip juga.
Di ruko pak Kamil lagi..
"Sudah kan?", Tanya Kamil.
"Sampun tuan papi"
(Sudah tuan papi), jawab Paijo.
"Ya sudah kalau begitu saya pulang ya, mau ngecek warung yang di rumah juga, pak Wahid"
"Muhun pak Kamil"
(Iya pak Kamil)
"Nanti di urus pembayarannya ya"
"Siap pak Kamil..", pak Wahid melaksanakan perintah Kamil.
"Ya sudah, assalamu'alaikum", Kamil pergi dan memberikan salam pada pak Wahid dan Paijo.
Bersambung..