"Jadi wanita yang bernama Mawar itu tinggal di sebuah gubuk reot?" tanya ibu Sinta dengan kening yang mengerut.
"Benar sekali bu, wanita tua itu bahkan tidak memiliki pekerjaan, dan wanita yang bernama Mawar itu adalah tulang punggung keluarganya, tapi kenapa bisa-bisanya pak lurah dan bu lurah malah sangat setuju kak Arjuna menikah dengan Mawar, wanita sialan itu benar-benar sungguh membuat aku kesal." Risa terus merajuk kepada sang ibu. Namun ibu Sinta kini hanya terdiam sambil mengerutkan dahinya.
"Di mana sebenarnya rumah Mawar itu, ibu mau melihat kondisi keluarga mereka, akan Ibu hancurkan wanita itu karena sudah membuat anak ibu menderita," tukas Ibu Sinta dengan amarah yang memuncak.
Terlihat Risa terkejut dengan ucapan sang Ibu barusan, lalu dengan segera menyeka air matanya. "Ayo bu kita lihat ke rumahnya sekarang, mumpung di rumahnya sedang banyak orang karena pesta pertunangan tersebut, jadi kita bisa memantau dari kejauhan tanpa di curigai."