Di ruang rawat inap Rosemary.
Ibu Sinta sedang memandikan Rosemary dengan air hangat. Wanita paruh baya itu menyapu semua keringat di tubuh Putri kesayangannya.
"Rosemary Sayang, tubuh kamu masih sangat indah, dan cantik. Andai kamu bangun, kamu pasti akan sangat senang karena kamu ternyata memiliki saudara kembar," ucap ibu Sinta kepada Rosemary.
Wanita paruh baya itu masih berharap bahwa putrinya akan segera bangun.
Dengan penuh kasih sayang, setiap hari dia menemani putrinya dan membersihkan tubuh putrinya dengan washlap.
Namun melihat kondisi Rosemary yang seperti mayat hidup, memang sangat kecil kemungkinan untuk Rosemary bertahan.
Sebenarnya dokter sudah mengatakan bahwa Rosemary harus dilepas semua alat medisnya. Dan keluarga harus merelakan kepergian Rosemary.
Namun Ibu Sinta tidak mau melakukan hal itu. Semasi dia memiliki uang, wanita paruh baya itu akan terus bertahan di rumah sakit tersebut, dan membiayai pengobatan putrinya, walau pun hasilnya memang nihil.