"Semoga saja Mawar tidak melanjutkan pertanyaannya, anak itu kenapa sih aneh sekali, bertanya soal rhesus segala," lirih ibu Melati di dalam hatinya, sambil bergegas pergi menuju ke ruangan laboratorium.
Wanita paruh baya itu ingin segera menyumbangkan darahnya untuk putra bungsunya. Dia sedari tadi sangat cemas, sampai dia mondar-mandir ke kamar mandi karena merasa stress.
Panji adalah putra bungsunya dan menurutnya dia memang patut untuk dihawatirkan.
"Suster saya mau mendonorkan darah saya, untuk putra saya yang bernama Panji," kata ibu Melati kepada Suster tersebut.
"Baik Ibu, silakan sebaiknya Anda masuk, untuk di cek terlebih dahulu golongan darah dan yang lainnya," jawab Suster itu dengan ramah.
"Terima kasih banyak, Suster," ungkap ibu Melati sambil bergegas masuk, dan wanita itu pun di persilahkan untuk merebahkan tubuhnya, agar segera diperiksa oleh suster.