Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Dialah Takdir ku

🇮🇩mimasenja
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3k
Views
Synopsis
Inginku seperti karang yang berdiri kokoh di tengah lautan dan derasnya ombak, tapi ternyata aku hanya ibarat segenggam debu yang sangat rentan terhempas.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Inilah aku

Aku Nayla Az-zahra usia ku 19 tahun dan aku bekerja di sebuah toko baju tepat nya di Kota Jakarta. Aku tinggal di sebuah mess yang di sediakan oleh Ibu Nani (Pemilik toko baju) dan Aku tinggal bersama tiga sahabatku yaitu Anya, Lilis dan Nabila.

Keseharianku hanya bersama mereka mulai dari berangkat kerja, pulang sampai tidur pun kami bersama-sama.

"ini teh bau naon? " ucap Lilis menutup hidungnya.

Yaps, Lilis adalah orang sunda asli dari garut dan satu satunya disini.

" Hhhiii.. Gue kentut Lis" jawab Anya meringis.

Itulah Anya asli Jakarta sukanya kentut sembarangan dan dia juga penyayang loh sama anak kecil.

"Eeuehh.. Kau ini Anya bau bangkai tikus sekali kentut kau" ucap Nabila bangun dari tempat duduknya dan bergegas keluar.

Yah, itu Nabila orang yang kalau ngomong nadanya sedikit ngegas tapi sebenernya dia biasa aja kok dan dia asli Medan.

"wis toh cah, gak usah ribut spaneng Aku krungune" ujarku meredakan mereka.

(udah dong semuanya, gak usah ribut pusing aku dengernya)

Yah inilah Aku asli Jawa.

Begini lah Kita ber empat ribut oleh hal sepele hitung-hitung buat ramai mess juga sih hehe..

Tapi kita tetap akur kok, bekerja bersama, nokrong bareng, curhat bareng.

"Lis, udah siap belom? " tanya ku pada Lilis, karena hari ini ada lembur bareng sama dia.

" atos Nay, Yuk!! " jawabnya lalu bergegas keluar rumah.

Ya memang hari ini adalah hari minggu.

Jam menunjukkan pukul 13:00 aku berjalan kaki dengan Lilis. Memang jarak antara mess dan toko tidak jauh sekitar 15 menit jalan kaki sudah sampai. Akhir-akhir ini memang lagi banyak sekali lembur di toko perihal banyak sekali Pesanan baju.

15 menit kemudian

"Assalamualaikum Ibu" ucapku masuk ke dalam toko.

"Wa'alaikumussalam" sahut Ibu Nani

Aku Dan Lilis langsung bekerja, mengerjakan semua pesanan yang ada.

"Nay, Teu telponan jeng si mas? " tanya Lis membuka obrolan.

" Teu Lis, keur sibuk si mas na" jawab ku

Tanpa banyak bicara kita berdua mengerjakan dengan sedikit cepat karena memang nanti malam ada pasar malam di lapangan.

Setelah semuanya selesai kita berdua me minta Izin pulang ke Bu Nani. Aku pamit dan langsung pulang.

Berjalan berdua dengan sahabat, hidup di perantauan jauh dari orang orang terdekat membuat ku merasa bersyukur bertemu dengan orang orang yang sayang pada ku.

Drttdrtt.. (suara hpku)

"Hallo, Iya mas"jawab ku kepada kekasih ku di seberang sana.

"Dek, nang ndi?" tanyanya

(De, kamu di mana)

"Aku nang dalan toh mas, arep wangsul" jawab ku balik. (aku di jalan mas, mau pulang)

"Yo wes, nek Wes anjog telpon yo! " ujarnya. (yaudah, nanti kalo udah sampai telpon yah!)

" Iyo sayangku" jawab ku di lanjut menutup telpon.

"Eleh-eleh Iya sayangku "ledek Lilis lalu mencubit pipi ku.

" Lilis... " teriak mengejar Lilis.

Sampai tak terasa sampai pulang ke rumah cuma ngejar si Lilis doang.

" Is is kau ini berdua ngos ngosan sekali kayak habis di kejar rentenir sajalah "ucap Nabila

" Apasih Nabila" sahutku masuk kedalam kamar.

"hey kau berdua janganlah lama-lama nanti malam kita mau ke pasar malam"ucapnya teriak dari ruang tamu.

Aku tak menjawab ucapan Nabila. Aku langsung merebahkan badan di atas kasur sambil menunggu Lilis selesai dari kamar mandi.

Sekarang giliran ku untuk ke kamar mandi, langkah demi langkah ku pijak sembari mengingat kejadian bulan lalu. Iya betul, bulan lalu dimana Aku dengan kedua telinga ku mendengar dengan jamblang dan sangat jelas kalau keluarga Kekasihku menginginkan dia bersama orang lain, yaitu dengan sepupu ipar Om nya.

"Ah sudah lah biarkan saja tentang itu"

Aku pun me lanjut kan menikmati mandi soreku.

Karena adzan maghrib sudah berkumandang aku langsung saja mengambil air wudhu dan bergergas untuk sholat. Selesai sholat Kita ber empat langsung saja bersiap-siap untuk pergi ke Lapangan, iya memang disana lah pasar malamnya.

"Ayo buruan! " ucap Anya yang sedari tadi sudah di luar.

Iya sebentar!!

Jawab kita kompak yang masih ada di dalam.

Malam minggu kali ini akan kita isi dengan makan makan saja karena many memang kita belum pada gajian. Sepanjang jalan kita mengobrol banyak hal. Tak henti hentinya kita berbicara.

"aihh..Kenapa lah kau ini Nayla, murung sekali keliatan nya " tanya Nabila pada ku.

" Biasa lah" sambung Anya.

"kang masnya mau di jodoh in,haaa" sambungna Lilis meledek.

Aku tak menjawab perkataan mereka hanya diam dan terus berjalan.

"sudah lah kalo pun dia di jodoh kan berarti dia bukan jodoh mu Nay" jelas Nabila merangkulku.

Aku hanya menghela nafas dalam dalam dan tidak sama sekali menghiraukan mereka.

"wis anjog iki!" (sudah sampai ini)

Ucapku sambil melihat lihat sekeliling pasar malam.

"Ayolah makan udah laper aku! "pinta Lilis.

Tak banyak memilih makanan kita langsung saja memesan makan yg biasa kita pesan yaitu, Bakso Pakde Kumis.

Langsung saja kita mencari tempat dan Aku memesan makanan nya.

" Pakde biasa biasa!" ucapku tersenyum.

Ok siap!!

Jawab Pakde dan langsung langsung meracik baksonya di lanjut dengan ku pergi ke tempat.

"ngomong ngomong ada yang mau tunangan nih minggu depan " ucap Anya

melirik kepada ku.

"We, senang nya dalam hati sebentar lagi mau di nafkahin" lanjut Lilis nyanyi ala Band Dewasa 19.

"Iya dong, emange koen koen pada sing esih jomblo" jawab ku sambil menaruh tas dan duduk di kursi.

(emangnya kamu kamu semua, yang masih pada jomblo)

Kita pun lanjut dengan membicarakan yang lain sambil menunggu bakaso nya datang.

Minggu depan aku akan bertunangan dengan kekasih ku yaitu, mas Rezky. Umur ku dengan Mas Rezky hanya berbeda 1 tahun,sangat muda bukan? Tapi kita yakin untuk lebih cepat ke jenjang yang lebih serius.

"Is Lilis kau ini kebiasaan nyolong bakso ku " gerutu Nabila yang barus sadar baksonya di ambil.

" Hahaaa" celoteh Anya menertawakan.

"lah baru sadar kau ini Nabila Hahaa.. " ucapku menertawakan juga.

Dan pada akhirnya semua menertawakan Nabila yang geram akan baksonya diambil, Kita larut dalam suasana malam ini. Setelah nya makan kita langsung berkeliling sebentar melihat berbagai macam barang yang ada di disini.

Jam menunjukkan pukul 08:00 kita langsung saja bergergas pulang.

Selesainya di rumah kita langsung menunaikan sholat Isya.

Sedangkan aku tidak langsung tidur aku mengemas pakaian ku karena besok memang aku akan pulang.

"Udah semuanya Nay? "tanya Anya menghampiriku.

" Belom Nya" jawabku singkat.

Anya pun membantu ku mengemas pakaian ku dan perlengkapan lainnya,sedangakan Nabila dan Lilis sedang mengerjakan tugas kuliah. Yaps, disini mereka berdua lah yang lanjut kuliah.