setelah pak doni memastikan iqbal telah pergi jauh, pak doni segera memulai menjelaskan hal penting yang ingin ia sampaikan..
"begini nona, sebelumnya saya turut berduka cita atas kepergian tuan ibrahim dan nyonya karina.
ucap pak doni berbela sungkawa
"terimakasih pak atas belasungkawanya"
ucap ciara
"kita mulai saja ya nona, sebelum kepergian tuan ibrahim, beliau sempat memberikan surat wasiat mengenai perusahaan.
bahwa nona harus segera mencari pendamping hidup agar dapat menjadi penerus madani group"
ucap pak doni menjelaskan
"apaaaa
ciarapun terkejut dengan penjelesan pak doni
"yang benar saja pak doni, tidak bercanda kan"
ucap ciara terheran-heran
"benar nona, saya tidak bercanda
anda boleh membacanya sendiri
bahkan disini telah tertera tanda tangan belia dengan materai rp6000,
jika anda menolak untuk segera menikah maka madani group akan jatuh kepada keluarga yang lainnya"
ucap pak doni lebih memperjelas
ya allah, baru saja saya kehilangan kedua orang tua, sekakarang ada lagi cobaan yang begitu berat
bahkan saya belum siap untuk berumah tangga, saya harus bagai mana
batin ciara