Sinopsis;
Malam bersalju....!🤧
Aon melihat langit luar sekolah yang sangat panas.
Perlahan wajahnya terbenam dengan pemandangan luar biasa ini.
Sebentar lagi Aon akan berangkat untuk mengikuti lomba IPA di sebuah sekolah besar di kota .
Aon segera masuk ke bus diikuti murid lain yang juga dipilih.
Di dalam bus, Aon hanya menatap jendela luar menikmati setiap pemandangan disana.
"Shion....jika kau kembali'
"Pergilah denganku .."
Pikir Aon selintas, ia membayangkan shion disamping nya sedang bersamanya..
Dan membuatnya kacau...
Sementara itu shion belajar dengan rajin di sekolah, ia masih sedih dengan hubungan nya yang semakin jauh dengan adiknya itu..
"Apa ada yang salah denganku..?
Pikir shion , ia hanya merasakan kesedihan yang mendalam karena Aon tiba tiba menjauh darinya..
Ingatan itu mulai muncul dan membuat kepala shion pusing sekali.
Dan bruk..
"Anu, shion...bodoh!'
"Terima kasih".
"Bodoh..!'
"Iya, aku mencintaimu Aon"
Cup
Shion mengusap kepalanya yang sakit dari tadi. Dan shion tertegun melihat jendela sekolah.
Dari sana mulai turun butiran butiran putih kecil. Salju..!
Shion tidak sadar sudah memasuki musim salju.
Ia segera teringat akan Aon yang tidak membawa payung.
Shion melihat jam dan juga kaget, sudah pulang sekolah.
Kenapa ia bisa pingsan selama itu....?
Dan kenapa ia bermimpi bahwa ia mencintai adiknya sendiri.
Tidak masuk akal, kami saudara apalagi kami laki laki. Jadi pasti itu sangat tidak benar...!!
Shion menepis pikiran itu dan segera ke kelas, dahinya masih sakit berdenyut-denyut. Ia ingin mengingat sesuatu dan sama sekali tidak bisa.
Setiap kali ia berusaha mengingat selalu sangat sakit.
Shion mengambil syal untung saja ia membawa syalnya. Sehingga Aon tidak akan kedinginan.
Ia segera menerobos salju yang kian menebal. Dengan membawa satu payung besar dan syal dingin.
Saat ini yang terpikir adalah adiknya. Bagaimanapun dia lebih penting dari pada apapun!
Aon hanya menunggu di depan sekolah sudah satu jam ia menunggu.
Salju yang datang mulai banyak , dan membuat Aon merapatkan baju seragam ditubuhnya.
Ia tidak berharap apa apa , tidak akan ada shion yang akan menjemputnya...
Kan...?
"....shion..."
Aon terpana melihat sosok kakak yang mulai tampak di derasnya salju..
Tes
Aon meneteskan air mata nya.
Dia berpikir tidak akan ada orang yang menjemputnya. Kenapa semua ini berulang kembali...?
Padahal dia bukan shion yang dulu, kenapa ini terasa deja Fu?
Padahal Aon sudah berusaha merelakkab perasaanya...lalu kenapa...?
Apakah cinta kami nyata?
Aon menepis perasaan itu yang kini bersarang dihatinya.
Shion mengeluarkan syal miliknya lalu memakaikan pada Aon dengan lemah lembut.
"...shion..tidak pakai?'
Tanya manis Aon ketika melihat shion tidak memakai apa apa.
Padahal hari sangat dingin bahkan Aon masih kedinginan dengan syal dilehernya.
"Tidak kok, adikku lebih penting dari apapun"
Ucap shion tersenyum ramah.
Aon hanya menunduk malu, bagaimana pun ia sangat bahagia...ketika shion datang..
Meskipun hanya sebagai adik, hubungan mereka bisa dibangun kapan saja...
Karena kami terikat takdir...!
Aon merapatkan dirinya pada tubuh shion. Shion juga ia menempelkan tangannya pada pinggang Aon dan menggeser nya lebih dekat.
Aon hanya memerah , hari semakin gelap karena takut, Aon memeluk shion dan disambut ramah.
"Kau...imut sekali".
Puji shion berjalan dengan gagah.
"Iya...kakak"
Shion hanya terpana mendengar itu, jarang sekali mendengar kata kakak dari mulutnya..
Apakah ini takdir...?
Kenapa dengan hanya kata kakak dadanya bisa berdetak lebih kencang ..?
Aon merasakan detakan aneh didada shion . Tetapi ia tidak peduli lagi..
"Manapun shion, perasaan ku akan tetap sama..."