"Apa yang sedang kalian berdua bicarakan?" Tetua Dam mengulang kembali pertanyaannya ketika ia sampai di dekat mereka. Ia merasa senang melihat Senja yang sekarang dapat berbaur dan berbicara pada orang lain. Karena sebelumnya ia adalah orang yang sangat menutup diri bahkan terhadap anggota keluarganya sendiri.
"Dia sedang memberitahuku apa yang saat ini dia rasakan."
"Benarkah?"Tetua Dam terlihat bersemangat. "Sangat jarang baginya untuk memberitahukan apa yang sedang ia rasakan."
"Ya, aku sendiri merasa sangat terkejut karena ia sangat terbuka." Ucapnya dengan sikap rendah hati.
"Aku harap dia tidak mengganggumu dengan keluhannya. Dia adalah gadis yang masih kecil." Tetua Dam mengira mungkin saja Senja mengeluhkan tentang rasa tidak puasnya karena ia berada di lingkungan komplek militer ini. Terkadang, tetua Dam merasakan suasana hatinya yang berantakan karena tidak ada hal apapun yang dapat menghiburnya disini ketika ia sering berada jauh darinya.