Suara hentakan musik yang keras menggema di setiap sudut ruangan. Seolah akan meledakkan dada seisi ruangan itu. Suasana yang cukup pengap, penuh dengan asap rokok dan bau alkohol yang menusuk indra penciuman. Terlihat lautan manusia berjingkrak-jingkrak mengikuti irama musik yang cukup keras di telinga. Setiap orang hanyut dalam suasana yang semakin memanas, penuh dengan gairah yang menggelora.
Andrew merasa sangat tidak tertarik dengan pemandangan di hadapannya. Dia memilih duduk di depan meja bar untuk memesan minuman. Setelah menghabiskan minuman, seseorang dari rombongan klien datang menghampirinya.
"Pak Andrew. Saya sudah memesan seorang wanita khusus untuk Anda," ucap lelaki itu sambil menarik tangan Andrew. Mereka pun sampai di sebuah private room di club malam itu.
Terlihat beberapa wanita terlihat sudah hampir telanjang di pangkuan pria pemburu nafsu itu. "Maaf. Saya harus segera pulang." Andrew mencoba untuk menolaknya dengan sopan.
