Andrew masih menatap keakraban ayahnya dengan seorang muda yang juga bekerja di Hutama Corp. Begitu wanita itu pergi, dia mendekati Ferdinand dan melemparkan tatapan penuh tanya. "Apakah wanita itu juga salah satu kekasih Ayah?" tanyanya dengan ekspresi dingin yang cukup mengesalkan.
Mendengar pertanyaan dari anaknya sendiri, membuat Ferdinand harus tersenyum kecut pada seorang anak yang sudah merebut wanita yang membuatnya tergila-gila. "Apakah di matamu, semua wanita akan menjadi kekasihku?" Sebuah pertanyaan balasan yang sangat cukup untuk membalas keangkuhan Andrew terhadap dirinya. Ferdinand tak ingin jika pertengkaran kecil itu berbuntut panjang. Dia pun pamit untuk meninggalkan Hutama Corp untuk pergi ke kantornya yang baru. Di saat pria itu berjalan menuju pintu keluar, Ken berteriak untuk memanggilnya.
"Kakek. Tunggu!" Sebuah teriakan dari Ken telah berhasil membuat Ferdinand menghentikan langkahnya dan berbalik lalu kembali menemui cucunya itu.