Waktu terus berputar, begitu pula kehidupan. Ada kalanya seseorang merasakan kebahagiaan yang berlimpah. Namun disaat harus ditinggal pergi, jangankan kebahagiaan, setiap satu langkah kaki saja akan terasa menyakitkan. Bahkan kehidupan yang dijalani, bisa saja menjadi sangat mengerikan. Hanya ada dua pilihan, bertahan namun kesakitan atau menyerah tetapi mati.
Begitu juga Andrew, dia memilih bertahan walaupun sangat menyakitkan. Lelaki itu sudah tak peduli lagi dengan dirinya, tak peduli rasa sakit yang menerpanya. Seorang wanita yang menjadi istrinya, telah membuatnya ingin terus menerjang segala badai di kehidupannya.
Andrew masih saja duduk termenung, menunggu kabar baik tentang istrinya. Lalu Nadine mendatangi kantornya, untuk memberi kabar tentang Jonathan.
"Maaf, Andrew. Sepertinya aku belum bisa menemukan istrimu. Aku sudah memeriksa seluruh rumah, villa, apartemen dan hotel milik keluargaku, namun Jonathan tak pernah mendatangi tempat itu," tutur Nadine.