Andrew masih memikirkan kesadisan ayahnya pada Nadine. Dia tak habis pikir, bagaimana Ferdinand bisa setega itu. Seolah Ferdinand adalah sosok manusia tanpa perasaan, menyakiti hati tanpa peduli dengan orang lain. Andrew berpikir, hukuman apa yang mampu menyadarkan Ferdinand dari perbuatannya. Andrew hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi keluarganya.
Terlalu lelah dengan beban pikirannya, Andrew membaringkan badannya di ranjang. Bayangan Clarissa membayangi dirinya, Andrew sangat merindukan wanita itu. "Dimana kamu, Sayang? Aku sangat merindukanmu," gumamnya sambil menatap langit-langit kamarnya.
Andrew mengambil ponselnya, dan menghubungi nomor Clarissa. Namun nomor itu sudah tidak aktif. Lalu Andrew teringat ketika Clarissa mendatangi kantornya, dia sempat mencatat nomor plat mobil yang membawa istrinya pergi. Kemudian Andrew menghubungi Reno, dan memintanya menyelidiki plat mobil itu. Kebetulan sekali Reno masih berada di kantornya.