Stevani merasa sangat tidak bersemangat melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan di mana suaminya berada. Kejadian di pagi hari saat mereka berangkat, membuatnya merasa enggan bertatap muka dengan sang suami. Rasanya perempuan itu terlalu malas bertemu dengan suaminya. Begitu pintu lift terbuka, Stevani langsung memandang Aditya yang berdiri di sebelahnya. Kemudian keluar dari lift dan berdiri di depan pintu.
"Silahkan, Nyonya. Pak Jonathan sudah menunggu Anda sejak tadi," ucap asisten dari bos di perusahaan tempat mereka bekerja.
Stevani mengerutkan keningnya, menatap lelaki di sampingnya dengan penuh tanya. "Kak Aditya tidak ikut keluar?" tanyanya dengan wajah yang begitu bingung.
Sebuah senyuman hangat terukir di wajah lelaki yang masih berdiri di dalam lift itu. "Saya hanya mengantarkan Anda sampai sini saja. Setelah ini mau sekalian keluar untuk makan siang," sahut Aditya dengan ramah.