Joe dan Stevani berjalan bersama dengan Ken berada di gendongan lelaki itu. Terlihat Ken begitu senang bisa menghabiskan waktunya dengan lelaki kesayangannya yang selalu membuatnya merasa rindu. Terkadang baru sebentar saja tidak jumpa, anak itu pasti selalu merindukan Joe. Tak jarang Ken selalu mengajak orang tuanya untuk menemui uncle kesayangannya itu. Sejak tadi ... diam-diam Joe melirik istrinya. Bahkan hingga di depan kantornya, wanita itu sama sekali tak mengatakan apapun. Namun, tiba-tiba saja Stevani menghentikan langkahnya. "Mas Nathan. Bolehkah kita tidak melewati pintu depan kantor ini? Biasanya ada sebuah pintu rahasia khusus untuk petinggi perusahaan." Stevani menatap suaminya penuh harap, dia benar-benar berharap jika suaminya akan menuruti permintaannya.
"Apa kamu terlalu malu menjadi istri dari seorang lelaki seperti aku, Sayang?" tanya Joe sambil memandangi wajah cantik istrinya.