Selesai mengobrol berdua dengan Rendra di ruang kerjanya, Andrew langsung masuk ke dalam kamar. Terlihat istrinya itu sedang sibuk di depan layar monitor sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa di kamarnya. Bahkan saking seriusnya, Clarissa tak menyadari saat suaminya masuk ke dalam kamar. Lelaki itu mengguyur kepalanya dengan air dingin, seolah ingin mendinginkan seluruh hati dan jiwanya. Andrew tak pernah menduga jika mantan kekasihnya itu akan berbuat senekat itu kepada istrinya. Percikan bara api amarah mulai membakar hatinya, rasanya Andrew ingin sekali segera menghancurkan wanita itu hingga tak mampu berdiri. Namun sekuat hati dan pikirannya, dia berusaha untuk menekan amarah di dalam dirinya. Tak ingin ada pertumpahan darah yang mungkin saja bisa terjadi.