Stevani masih terdiam memandangi Clarissa yang terlihat sangat bersedih. Wanita muda itu tak tahu, bagaimana harus menghibur Clarissa. Dengan ragu-ragu Stevani bangkit dari tempat duduknya lalu duduk di samping wanita cantik yang terlihat bersedih itu. Wanita muda itu menyentuh jemari Clarissa dan menggenggamnya lembut. "Kak, aku juga merasakan kesedihanmu. Tetapi aku bingung bagaimana aku bisa menghiburmu. Di saat papaku meninggal karena sebuah kecelakaan yang menimpa kami, aku harus terbaring lemah di rumah sakit. Tak ada seorang pun yang menghiburku, sedangkan mamaku masih koma sampai sekarang .... " Stevani menghentikan perkataannya, mencoba menghela nafasnya dengan pelan. Kemudian wanita itu menyeka air matanya sendiri, rasanya begitu menyesakkan baginya.