Sudah lama sejak ia mendapatkan tatap penuh sayang yang sangat ia rindukan dari Rayhan. Isabella tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya dengan tidak tersenyum.
"Apa memeluk mu juga tidak boleh?" Tanya Rayhan, sepertinya ia tidak tahan untuk tidak menyentuh Isabella apalagi Isabella berada di dekatnya, rasanya ia ingin menyentuhnya sepanjang malam dan menjadikannya miliknya lagi seutuhnya.
"Aku tidak yakin jika kamu hanya akan memeluk ku saja."
Rayhan tersenyum malu, ia menunduk dan mengacak-acak rambutnya lalu melangkah menjauh agar ia dapat menahan diri.
"Ini menyiksaku..."
"Kita sudah lama berpisah seharusnya kamu sudah terbiasa."
Rayhan menoleh dan kembali mendekat. "Jadi kamu sudah terbiasa tanpa ku?"
Isabella mengangkat pandangannya dan menata kedua mata Rayhan yang sangat dekat dengannya. "Tidak, aku tidak pernah terbiasa."
Rayhan kembali tersenyum malu, "Oh Tuhan..."