Rayhan berdiri tepat di sebelah William yang sedang berada di ruang kerjanya sambil menatap kearah jendela dan memperhatikan mobil-mobil keluarga Rose keluar dari halaman rumahnya.
"Kamu baik-baik saja?" Tanya Rayhan pada William dengan hati-hati.
"Bagaimana bisa aku baik-baik saja ketika semua orang menyudutkan adik ku?" Jawab William, ia menoleh menatap Rayhan yang saat ini tersenyum padanya. Bagaimana bisa Rayhan masih bisa tersenyum atas semua penghinaan yang ia dapatkan? Bahkan William sendiri merasa terluka.
"Harusnya aku yang bertanya, apa kamu baik-baik saja?"
Senyum Rayhan perlahan turun namun tidak lama karena Rayhan kembali tersenyum.
"Aku baik-baik saja, aku sudah terbiasa."
Terbiasa oleh rasa sakit? Hati William terasa pedih. Tidak seharusnya Rayhan terbiasa oleh rasa sakit.
"Jangan biarkan mereka memengaruhi mu." Ucap William sambil menepuk bahu Rayhan.
"Tentu saja." Senyum Rayhan kembali terukir tipis.