"Bahkan sampai detik ini kamu tidak bisa menyentuhku karena wanita itu bukan?"
"Aku dapat menyentuhmu kapanpun aku mau!"
Isabella mencoba menatap Ghani tanpa gentar.
Bahkan jika jantungnya berdebar tidak karuan karena perasaan takut ketika Ghani terus bergerak mendekat sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Ghani menerpa wajahnya.
Mata Ghani terlihat gelap, lebih gelap daripada biasanya. Terasa dingin, Isabella tahu jika Ghani sednag dikuasai oleh amarahnya namun ia tidak boleh terlihat gusar dan ketakutan.
"Kamu beruntung aku sedang lelah sekarang." Bisik Ghani saat Isabella sudah memejamkan kedua matanya karena ia tidak sanggup lagi menatap mata Ghani.
Perlahan Isabella merasakan tubuh Ghani yang bergerak menjauh darinya lalu terdengar suara pintu terbuka barulah Isabella memberanikan diri membuka kedua matanya.
