"Dulu aku sempat keliru..."
Sempat keliru, bukan itu yang Isabella pikirkan melainkan ketika Nisa menyebut nama Rayhan juga. Ia tahu jika Rose adalah putrinya dan William adalah menantunya lalu Rayhan? Dia hanya adik dari menantunya, tapi Nisa menyebut nama Rayhan dengan nada yang sama mesranya seperti dia menyebut nama Rose dan juga William membuat Isabella merasa penasaran namun ia tidak mau terlihat terlalu tertarik jadi ia hanya diam dan mendengarkan tanpa banyak bertanya.
"Kamu tahu, dulu aku di doktrin oleh keluargaku tentang anak, aku cukup lama menikah dengan Adam dan kami baru memiliki Rose di usia pernikahan kami yang ke lima tahun. Tapi setelah Rose lahir bukannya senang kami justru kecewa."
"Kecewa?" Isabella semakin merasa bingung karena ia tahu perlakuan kedua orangtua Rose padanya, tidak mungkin ada rasa kecewa dalam hubungan yang kadang membuatnya merasa iri itu.